3 Faktor yang Mempengaruhi Harga Properti di Wilayah Jabodetabek

2024-11-15 01:03:42

News Image https://id.pinterest.com/pin/1129136937819418856/

Harga properti di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) terus mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Sebagai pusat perekonomian dan pertumbuhan urbanisasi, kawasan ini tetap menjadi primadona bagi banyak orang yang ingin memiliki hunian. Namun, banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga properti di Jabodetabek, baik itu rumah tinggal, apartemen, hingga properti komersial. Berikut ini adalah tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap harga properti di wilayah Jabodetabek. 

1. Aksesibilitas dan Infrastruktur 

Salah satu faktor utama yang paling mempengaruhi harga properti di Jabodetabek adalah aksesibilitas dan pengembangan infrastruktur. Wilayah yang terhubung dengan jaringan transportasi yang baik, seperti jalan tol, stasiun kereta, atau transportasi umum lainnya, cenderung memiliki harga properti yang lebih tinggi. Misalnya, kawasan-kawasan yang dekat dengan Stasiun MRT, LRT, atau proyek transportasi massal lainnya menjadi lebih diminati oleh pembeli. 

Kawasan yang terletak di dekat jalan tol atau stasiun kereta komuter seperti di Depok, Tangerang, dan Bekasi sering kali mengalami lonjakan harga karena mempermudah akses para penghuninya untuk bekerja atau beraktivitas di Jakarta. Kemudahan akses ke pusat bisnis dan fasilitas umum menjadi daya tarik utama bagi pembeli properti, baik yang berencana membeli rumah atau investasi di bidang properti. 

Selain itu, proyek infrastruktur besar yang sedang berlangsung, seperti pembangunan LRT, MRT, atau jalan tol baru, juga mempengaruhi prediksi harga properti ke depan. Kawasan yang menjadi titik transit baru sering kali mengalami peningkatan permintaan, yang berujung pada kenaikan harga properti. 

2. Permintaan dan Penawaran Properti 

Seperti sektor ekonomi lainnya, hukum permintaan dan penawaran sangat mempengaruhi harga properti di Jabodetabek. Permintaan terhadap properti di wilayah ini terus meningkat, seiring dengan terus berkembangnya populasi, urbanisasi, dan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya populasi yang terus bertambah, terutama di Jakarta, permintaan akan hunian semakin tinggi, khususnya di kawasan yang dekat dengan pusat-pusat pekerjaan dan fasilitas umum. 

Namun, meskipun permintaan tinggi, penawaran properti yang terbatas di area-area strategis seperti Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, atau kawasan elit di Tangerang Selatan bisa menyebabkan lonjakan harga yang signifikan. Hal ini juga berlaku untuk properti dengan ukuran lebih besar atau yang menawarkan fasilitas lebih lengkap. Properti premium atau rumah dengan desain unik dan lokasi strategis cenderung lebih mahal karena terbatasnya penawaran. 

Bahkan, dengan adanya proyek-proyek pengembangan perumahan di daerah pinggiran Jabodetabek, seperti Cikarang atau Karawang, yang semakin berkembang, permintaan untuk hunian dengan harga lebih terjangkau juga semakin meningkat. Jika pengembang dapat memenuhi permintaan ini dengan pasokan properti yang memadai, harga properti di daerah tersebut bisa tetap stabil atau bahkan terjangkau. 

3. Kondisi Ekonomi dan Kebijakan Pemerintah 

Kondisi ekonomi makro dan kebijakan pemerintah juga berperan besar dalam menentukan harga properti di Jabodetabek. Faktor-faktor seperti tingkat suku bunga KPR, inflasi, kebijakan pajak properti, serta stimulus pemerintah dalam mendukung sektor properti sangat memengaruhi daya beli masyarakat dan pengembang. 

Misalnya, kebijakan suku bunga rendah atau program subsidi untuk pembeli rumah pertama seperti FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membeli rumah, sehingga permintaan menjadi lebih tinggi. Di sisi lain, kebijakan pemerintah terkait pembatasan pengembangan properti di area tertentu atau pembatasan kepemilikan properti oleh pihak asing juga dapat mempengaruhi harga properti di wilayah tersebut. 

Tahun 2024 ini, meskipun kondisi ekonomi global menunjukkan tren perlambatan, namun kebijakan pemerintah Indonesia yang pro terhadap sektor properti, seperti pembangunan infrastruktur dan kemudahan kredit, telah membantu stabilitas pasar properti di Jabodetabek. Pemerintah yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dan perumahan rakyat juga memberikan dampak positif terhadap harga properti di luar Jakarta, yang makin menarik perhatian pembeli rumah. 


Sumber: https://aesia.kemenkeu.go.id/berita-properti/properti/5-faktor-yang-mempengaruhi-harga-jual-rumah-98.html. https://hijra.id/blog/articles/lifestyle/tren-harga-properti-jabodetabek/

Baca Juga

El

El

Writer

Semua Berita