Untung Rugi Menggunakan Deposito Bank Digital Dibandingkan Bank Jumbo

Minggu, 26 November 2023 | 03:48 WIB

News Image ilustrasi bunga deposito bank

 

Bank-bank digital yang terus bermunculan di indonesia menawarkan banyak keuntungan untuk nasabahnya. Salah satu yang sering digunakan untuk promo adalah keuntungan bunga deposito yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank besar.

Misalnya bank jago tbk (ARTO) menawarkan deposito dengan suku bunga yang cukup tinggi dibandingkan dengan bank central asia (BCA). Jika melihat hal ini apakah untung dan ruginya jika menyimpan deposito bank digital dibandingkan dengan bank jumbo?

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh nasabah saat menyimpan uangnya dalam bentuk deposito antara lain: memiliki suku bunga yang lebihtinggi dibandingkan dengan jenis simpanan lainya, dapat digunakan untuk agunan atau jaminan kredit, dapat digunakan untuk mengelola keuangan yang lebih terencana sesuai jangka waktu deposito serta dijamin oleh LPS.

Jika melihat tawaran suku bunga deposito bank digital yang menggiurkan apalagi jika dibandingkan dengan bank jumbo. Sebagai contoh, bank jumbo hanya menawarkan bunga deposito tidak lebih dari 4%. BCA misalnya menawarkan bunga deposito tenor 3 bulan dengan suku bunga 3.5 % untuk nominal deposito dibawah 2 miliar rupiah dan suku bunga 3.75 % untuk nominal deposito diatas 2 miliar rupiah.

Bank mandiri menawarkan suku bunga deposito tertinggi hanya 2.5% dengan jangka waktu 12 bulan. BNI menawarkan deposito tertinggi sebesar 3% untuk tenor 12 bulan dan 24 bulan. Hal ini sangat berbeda dengan bank diigtal yang berani mmeberi suku bunga deposito hingga 6% pertahun. Bahkan pt krom bank indonesia BBSi mampu menawarkan bunga hingga 8.75 % pertahun.

Suku bunga tinggi dari bank digital memang dilakukan untuk menjaring nasabah sebanyak mungkin. Hal ini merupakan promosi perusahan untuk menjaring dana dari nasabah. Selain itu suku bunga deposito yang tinggi juga digunakan untuk saling menutupi anatar cost lending dengan cost funding. Hal ini karena biasanya bank digital menyasar pasar dengan nilai kecil berbeda dengan bank jumbo. Sehingga diharapkan dengan rate yang tinggi ditutupi oleh cost yang berjalan.

Namun sayangnya jika dilihat dari penjaminan oleh Lembaga penjamin simpanan (LPS), pihak LPS tidak menjamin keamanan nasabah bank digital dengan suku bunga deposito yang lebih tinggi berdasarkan nilai suku bunga yang ditetapkan oleh LPS.

LPS menetapkan suku bunga bagi penjaminan sebagai syarat agar simpanannya dapat diklaim jika bank tersebut gagal. Namun jika suku bunga tersebut diatas ketetapan oleh LPS maka LPS sudah tidak bisa menjamin dana dari nasabah tersebut karena diluar syarat yang telah ditentukan.