Update Merger Nobu-MNC di Akhir Juli 2024, Ada Merger Paksa?

2024-07-31 04:27:54

News Image Bank Nobu dan Bank MNC (foto: Bisnis.com)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan bahwa rencana penggabungan antara PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) yang dimiliki oleh James Riady masih terus berjalan.

Dilansir dari Bisnis.com pada Rabu (31/7/2024), Dian Edina Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menyatakan meski rencana ini sudah mengalami penundaan hampir setahun dari target awal, kedua bank terus berkoordinasi dengan OJK. "Jika menunggu kita [OJK], nanti malah kita yang akan memaksa [merger]," katanya setelah acara Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 pada awal pekan ini (29/7/2024).

Dian juga menambahkan bahwa penetapan target aksi korporasi adalah hak masing-masing bank. Proses merger ini tidak mudah karena melibatkan dua bank konglomerat dengan karakteristik bisnis dan budaya perusahaan yang berbeda.

Selain itu, ada kemungkinan terjadi pertukaran direksi sebagai konsekuensi kepemilikan silang, di mana masing-masing bank akan memiliki perwakilan direksi di bank lainnya. Setelah kepemilikan silang ini, pihak Bank MNC akan menjadi bagian dari dewan direksi Bank Nobu, dan sebaliknya.

Presiden Direktur Bank MNC, Rita Montagna, dalam kesempatan terpisah menyatakan pihaknya terus mengikuti arahan OJK terkait merger ini. "Terkait merger dengan NOBU, kami serahkan ke OJK.

Setahu saya, Pak Dian [Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK] juga rutin memberikan update terkait hal itu. Jadi, kami mengikuti dari regulator," ujarnya di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (19/7/2024).

Rita juga menegaskan hingga saat ini belum ada rencana untuk pertukaran direksi. "Tidak ada [pertukaran direksi] sampai saat ini kami masih mengikuti arahan OJK dan baru saja menggelar RUPS, seperti yang sudah ada," ucapnya.

'Tukar Guling'

Meski proses merger ini belum selesai hingga akhir Juli 2024, OJK memastikan bahwa merger ini tidak batal. Komitmen kedua belah pihak tercermin dari transaksi kepemilikan silang atau 'tukar guling' antara kedua grup usaha masing-masing sebesar 10%.

Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT MNC Land Tbk. (KPIG) dari MNC Group menjadi pemegang saham 10% di Bank Nobu, sedangkan PT Prima Cakrawala Sentosa dari Lippo Group mengurangi porsi sahamnya di Bank Nobu dari 20,66% menjadi 10,66%.

Di sisi lain, Prima Cakrawala Sentosa masuk dengan kepemilikan 10% di Bank MNC, sementara porsi MNC Land di Bank MNC berkurang. Selain itu, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank MNC pada 21 Juni 2024, pemegang saham membatalkan pengangkatan Thomas Hartono Tulus sebagai Wakil Presiden Direktur yang diputuskan pada RUPSLB 4 Oktober 2022.

Denny Setiawan Hanubrata tetap menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank MNC. RUPST juga menerima pengunduran diri Mahdan dari jabatan Komisaris efektif sejak 14 Februari 2024.

Selain itu, RUPST menyetujui pengangkatan Aris Palembangan sebagai Direktur dan Zainudin Samaludin sebagai Direktur Kepatuhan, efektif sejak surat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan terpenuhi.

Aris Palembangan dan Zainudin Samaludin bukanlah orang baru di MNC Bank. Aris pernah menjabat sebagai Chief Officer pada 2018, sementara Zainudin telah menjabat sebagai Chief Officer sejak 2016.

Dengan demikian, meski proses merger antara Bank MNC dan Bank Nobu belum rampung, kedua belah pihak tetap berkomitmen untuk melanjutkan rencana ini sesuai dengan arahan dan pengawasan dari OJK.

Transaksi kepemilikan silang yang telah dilakukan menunjukkan keseriusan kedua belah pihak dalam menggabungkan usaha mereka, meskipun masih ada beberapa langkah yang perlu diselesaikan sebelum merger ini benar-benar terlaksana.

Baca Juga

Semua Berita

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan
14 Desember 2024

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan

Nasabah dapat memblokir kartu ATM BRI yang hilang atau terte...

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini
3 Desember 2024

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini

Dengan berbagai inovasi yang terus bermunculan, kartu kredit...

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah
22 November 2024

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah

Tujuh produk perbankan yang populer di kalangan nasabah menc...

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!
21 November 2024

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!

Kartu ATM yang terblokir dapat dibuka kembali melalui call c...

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat
18 November 2024

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Produk perbankan terus berkembang mengikuti kebutuhan dan ke...

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional
18 November 2024

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional

Dalam perbandingan biaya transaksi, bank digital umumnya leb...

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI
14 November 2024

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI

Dua aplikasi mobile banking yang populer di Indonesia adalah...

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional
9 November 2024

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional

Bank syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berke...

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024
8 November 2024

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024

Lima bank terbesar di Indonesia menunjukkan kinerja positif ...

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen
8 November 2024

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen

Dalam rangka memperkuat industri perbankan syariah di Indone...