1.012 Kantor Cabang Bank Tutup Setahun Terakhir, ini kata Direktur BRI

2024-04-15 01:52:34

News Image Foto Kantor Cabang Bank Mandiri

Jumlah kantor cabang bank umum di Indonesia terus mengalami penurunan, dengan lebih dari 1.000 unit kantor bank umum ditutup dalam setahun terakhir. Data dari Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pada Januari 2024, jumlah total kantor bank berada pada angka 24.286 unit, turun dari 25.298 unit pada Januari 2023. Penurunan ini termasuk juga kantor cabang bank yang berkurang dari 3.458 unit menjadi 3.423 unit dalam periode yang sama. DKI Jakarta merupakan area dengan penurunan terbanyak, di mana jumlah kantor cabang berkurang dari 451 unit menjadi 444 unit.

 

Di wilayah lain, seperti Jawa Timur, tercatat penutupan 15 kantor cabang, sehingga hanya tersisa 383 kantor pada Januari 2024. Sementara itu, Jawa Barat hanya kehilangan 4 kantor cabang, menurunkan jumlahnya menjadi 372 kantor. Beberapa bank nasional juga mengalami tren yang sama, di mana penurunan terbesar dialami oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

 

BRI mengalami penyusutan jumlah kantor sebanyak 454 unit dalam satu tahun, dengan jumlah kantor yang berkurang dari 8.209 pada 2022 menjadi 7.755 pada 2023. Selain itu, BMRI juga mencatatkan pengurangan sebanyak 120 kantor, dari 2.363 kantor menjadi 2.243 kantor. Penyusutan ini dikaitkan dengan perubahan perilaku nasabah yang semakin mengadopsi layanan digital dalam transaksi perbankan.

 

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, mengatakan bahwa kecenderungan masyarakat untuk bertransaksi melalui layanan digital menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya jumlah kantor bank. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan nilai transaksi digital perbankan sebesar 17,19% tahunan pada Januari 2024, mencapai Rp5.335,33 triliun. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital yang kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. BI juga memproyeksikan pertumbuhan transaksi digital banking yang akan mencapai Rp63.803,77 triliun, naik 9,11% tahun ini.

Baca Juga

Semua Berita