Kinerja Kartu Kredit BCA di Semester I/2024 di Tengah Naiknya Paylater

2024-07-27 02:45:06

News Image Loket Bank BCA Semarang (foto: Tribun Jateng)

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengungkapkan bahwa minat nasabah terhadap penggunaan kartu kredit masih tinggi, meskipun produk paylater semakin diminati oleh masyarakat.

Sektor pariwisata dan makanan serta minuman (F&B) menjadi faktor utama penopang pertumbuhan ini. Dilansir dari Bisnis.com pada Sabtu (27/7/2024), Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, menyatakan bahwa kartu kredit dan paylater adalah produk yang saling melengkapi.

"Per semester I/2024, jumlah kartu kredit BCA yang beredar mencapai 4,55 juta. Pada periode yang sama, nilai transaksi kartu kredit tumbuh 15% YoY menjadi Rp58 triliun," ujarnya.

Menurut Hera, peningkatan transaksi kartu kredit didorong oleh pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat di sektor pariwisata, hiburan, hingga F&B. Saat ini, suku bunga kartu kredit BCA berada di level 1,75% untuk transaksi pembayaran dan penarikan tunai.

BCA terus berinovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi menggunakan kartu kredit BCA. "Sekarang, nasabah dapat mengajukan aplikasi kartu kredit secara online.

Selain itu, nasabah juga bisa mengatur kontrol transaksi, meminta peningkatan limit kartu kredit, membayar tagihan, dan mengubah transaksi menjadi cicilan melalui aplikasi myBCA," jelas Hera.

BCA optimistis bahwa bisnis personal loan, termasuk kartu kredit di dalamnya, akan terus tumbuh di masa mendatang. Berdasarkan data perusahaan, personal loan BCA per Juni 2024 mencapai Rp17,8 triliun, naik 20,2% YoY. 

"BCA secara konsisten memberikan nilai tambah kepada nasabah kartu kredit dengan menawarkan berbagai promo menarik di berbagai segmen," tambahnya.

Dirut BCA: Paylater Bukanlah Musuh Kartu Kredit

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, juga menyatakan bahwa paylater bukanlah pesaing langsung kartu kredit, melainkan produk pelengkap yang memberikan solusi tambahan bagi konsumen.

Paylater dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mengalami keterbatasan cashflow pada saat tertentu namun belum memenuhi syarat untuk mendapatkan kartu kredit.

"Ini bukan produk yang bersaing langsung, tapi saling melengkapi. Paylater dirancang untuk mereka yang belum memiliki kartu kredit," ujarnya dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Semester I/2024, Rabu (24/7/2024).

Selain itu, Jahja juga menyebut bahwa pengguna kartu kredit yang sudah mencapai limit namun belum mendapatkan peningkatan limit dapat menggunakan Paylater sebagai alternatif tanpa harus menunggu peningkatan limit kartu kredit.

"Misalnya, kartu kredit sudah mencapai limit, tapi belum mendapatkan peningkatan limit, bisa menggunakan paylater," tambahnya.

Secara industri, mengacu pada statistik sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu kredit tumbuh 5,09% YoY menjadi Rp36,12 triliun pada Maret 2024. Jumlah transaksi kartu kredit juga naik 14,13% YoY menjadi 36,73 juta transaksi.

Adapun jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 18,13 juta unit pada Maret 2024, naik 4,31% YoY dibandingkan Maret 2023 sebanyak 17,38 juta unit. Namun, bisnis paylater tumbuh lebih cepat lagi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding piutang pembiayaan Paylater mencapai Rp6,13 triliun per Maret 2024, meningkat 23,90% YoY.

Dalam kesimpulan, BCA terus mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam bertransaksi. Inovasi digital yang dilakukan oleh BCA mempermudah nasabah dalam menggunakan kartu kredit dan paylater sebagai alat transaksi yang saling melengkapi.

Peningkatan jumlah dan nilai transaksi kartu kredit serta pertumbuhan pesat bisnis Paylater menunjukkan bahwa kedua produk ini memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, terutama di sektor pariwisata dan F&B.

BCA optimistis bahwa pertumbuhan bisnis ini akan terus berlanjut seiring dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat.

Baca Juga

Semua Berita