2024-07-06 01:35:44
Peluncuran superapp wondr by BNI (foto: Babelpos)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memutuskan untuk menyalurkan pinjaman melalui fitur paylater dengan skema channeling bersama pihak ketiga, yakni Shopee Paylater. Dengan demikian, rencana untuk menyematkan fitur buy now pay later (BNPL) pada superapp terbaru BNI, wondr, belum akan terwujud dalam waktu dekat.
Sebelumnya, BNI telah mengumumkan akan meluncurkan fitur paylater di aplikasi BNI Mobile Banking pada awal 2024. Namun, Direktur Technology and Operations BNI, Toto Prasetio, menyatakan bahwa meskipun telah memiliki aplikasi superapp baru, BNI belum memutuskan untuk segera memasukkan fitur BNPL di wondr.
Hal ini dilakukan untuk menghindari tumpang tindih dengan produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang sudah ada.
“Iya, agar tidak overlapping antara KTA dan paylater. Pendekatan saat ini adalah bekerja sama dengan pihak ketiga BNPL dibanding membangunnya di aplikasi sendiri, tapi hal ini bisa berubah tergantung kondisi pasar,” ujar Toto pada media setelah Peluncuran wondr by BNI, Jumat (5/7/2024).
Toto menjelaskan bahwa kerja sama channeling ini dinilai lebih efisien dibandingkan menyalurkan pinjaman secara mandiri. Karena jumlah penyaluran pembiayaan melalui BNPL tergolong kecil, prosesnya akan sangat melelahkan jika dilakukan sendiri.
Dalam kerja sama dengan Shopee Paylater, BNI menyalurkan dana kepada nasabah Shopee. "Kalau paylater kan jumlahnya kecil, kalau kecil-kecil, prosesnya pun akan sangat melelahkan kalau kita lakukan sendiri. Saat ini lebih efisien kalau kita bekerja sama, meskipun ada pengaturan khusus dengan Shopee,” ucapnya.
Kerja sama ini juga mengintegrasikan credit scoring atau penilaian kredit dari BNI dan Shopee Paylater. Dengan demikian, perilaku belanja nasabah di Shopee dapat menjadi salah satu faktor dalam menentukan kelayakan dan pengelolaan risiko dalam memberikan pinjaman melalui paylater.
Selain itu, Toto mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Shopee Paylater, yang merupakan bagian dari Sea Group, berkaitan dengan bank digital Hibank. BNI merupakan pemegang saham pengendali Hibank dengan porsi 63,92%.
"Ada hubungannya. Hibank secara teknologi didukung oleh Sea Group. Jadi kita bagi segmennya. Nanti kita split dengan Hibank. Nasabah yang apply, ada yang lewat BNI, ada yang lewat Hibank,” jelasnya.
Setelah resmi meluncurkan superapp wondr by BNI banking app. Lalu, bagaimana nasib BNI Mobile yang ada saat ini?
Dilansir dari Bisnis.com pada Sabtu (6/7/2024), Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyatakan bahwa perseroan berupaya untuk memenuhi kebutuhan finansial masyarakat dengan solusi pengelolaan keuangan yang relevan.
“[Mobile banking BNI] paling lama dalam waktu enam bulan harus tutup. Kita tidak akan menggunakan dua platform,” ujarnya kepada media setelah Peluncuran wondr by BNI, Jumat (5/7/2024).
Dalam proses peralihannya, BNI Mobile Banking masih akan tetap beroperasi sebagaimana mestinya. Namun, Royke menegaskan bahwa ke depan, BNI hanya akan mengoperasikan satu aplikasi mobile banking. "Sementara ini masih berjalan dua, tapi suatu waktu harus tutup [mobile banking BNI]," ujarnya.
Peluncuran wondr by BNI adalah bagian dari transformasi BNI dalam menghadirkan inovasi aplikasi perbankan untuk mempermudah transaksi sekaligus perencanaan masa depan masyarakat yang lebih optimal.
Diharapkan, wondr by BNI sebagai platform untuk ritel individual dapat berkontribusi dalam meningkatkan dana murah (current account saving account/CASA) transaksi. Saat ini, porsi CASA BNI berada di atas 70%. “Kami ingin pertumbuhan tabungannya bisa lebih baik, bertahap naik menjadi 75%-80%,” ujarnya.
Royke menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) di kisaran 9-10%. Dengan wondr by BNI, diharapkan dapat mendorong proses efisiensi dan produktivitas cabang, yang tercermin dari jumlah CS/teller di cabang. “Mungkin [teller di cabang] bisa menjadi satu dari dua sumber daya manusia. wondr by BNI seperti teller,” ucapnya.
wondr by BNI dilengkapi dengan fitur 3 Dimensi Keuangan: Transaksi, Insight, dan Growth. Transaksi mendukung kebutuhan keuangan real time nasabah dengan fitur seperti transfer domestik, pembayaran tagihan, dan pengaturan jadwal transfer.
Insight memungkinkan nasabah memantau dan menganalisis histori keuangan. Growth berfokus pada perencanaan masa depan dengan berbagai pilihan produk finansial yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, seperti investasi dan tabungan.
Pengguna mobile banking BNI terdata sebanyak 16,9 juta per Maret 2024, tumbuh 18,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah frekuensi transaksi mobile banking BNI pada kuartal I/2024 meningkat 53,9% yoy menjadi 318 juta.
Dari segi nilai transaksi, BNI Mobile mencapai Rp347 triliun, tumbuh 35,9% yoy dari sebelumnya Rp255 triliun. Rata-rata harian untuk jumlah transaksi mencapai Rp3,49 juta pada kuartal I/2024, naik 63,1% yoy dari sebelumnya 2,14 juta pada kuartal I/2023.