Klaim Asuransi Kredit Melonjak 33,78%, Askrindo Beberkan Penyebabnya

2024-06-30 01:26:12

News Image Kantor Pusat PT Askrindo (foto: Beritabuanaco)

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mencatatkan peningkatan klaim asuransi kredit sebesar 33,78% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp185,5 miliar pada kuartal I/2024. Kenaikan klaim ini sejalan dengan tren industri asuransi umum.

Data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan klaim asuransi kredit nasional meningkat 35,5% yoy pada kuartal I/2024, mencapai Rp3,97 triliun, dibandingkan Rp2,93 triliun pada kuartal I/2023. Klaim asuransi kredit menjadi yang terbesar dibandingkan lini bisnis lain, mendominasi 34,38% dari total klaim dibayar asuransi umum yang mencapai Rp11,56 triliun pada kuartal I/2024.

Dilansir dari Bisnis.com pada Minggu (30/6/2024), Direktur Utama Askrindo, Fankar Umran, mengatakan bahwa peningkatan klaim asuransi kredit di Askrindo sejalan dengan kondisi industri asuransi yang meningkat.

Pada kuartal I/2024, porsi klaim asuransi kredit terhadap total klaim Askrindo mendominasi sebanyak 56%. Produksi terbesar Askrindo berasal dari asuransi kredit, sehingga porsi klaimnya juga lebih besar.

Fankar menjelaskan bahwa dinamika asuransi kredit sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi dan kondisi kredit perbankan. Ketika kondisi makro ekonomi mengalami gejolak, khususnya ekonomi regional, hal ini mempengaruhi kualitas kredit perbankan, yang tercermin dalam Loan At Risk (LAR) dan Non-Performing Loan (NPL). "Peningkatan LAR dan NPL berpengaruh pada peningkatan klaim asuransi kredit," ujar Fankar.

Dari sisi premi, Askrindo mencatat pertumbuhan premi asuransi kredit sebesar 25% yoy pada kuartal I/2024. Menurut Fankar, hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan penyaluran kredit perbankan.

Meningkatnya Klaim Asuransi Kredit

Data AAUI juga menunjukkan peningkatan premi asuransi kredit nasional, yang tumbuh 19,3% yoy pada kuartal I/2024, mencapai Rp4,94 triliun dari Rp4,14 triliun pada kuartal I/2023. Lini bisnis asuransi kredit menjadi penyumbang tiga besar premi terbanyak asuransi umum setelah asuransi properti dan asuransi kendaraan, yang masing-masing mencapai Rp9,5 triliun dan Rp5,9 triliun pada kuartal I/2023.

Secara total, klaim dibayar asuransi umum naik 16,9% yoy menjadi Rp11,56 triliun pada kuartal I/2024 dari sebelumnya Rp9,8 triliun pada kuartal I/2023. Posisi kedua klaim terbanyak adalah lini bisnis asuransi kendaraan yang mencapai Rp2,02 triliun pada kuartal I/2024. Angka ini naik 17,5% yoy dibandingkan Rp1,72 triliun pada kuartal I/2023 dan mencakup 17,5% dari total klaim yang dibayar pada periode tersebut.

Selain asuransi kredit dan kendaraan, asuransi kesehatan dan properti juga mencatat klaim terbanyak, masing-masing Rp1,74 triliun dan Rp1,66 triliun. Klaim asuransi kesehatan naik 9,3% yoy dari Rp1,59 triliun sebelumnya, sementara klaim asuransi properti turun 10,2% yoy dari Rp1,85 triliun pada kuartal I/2023.

Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang, menyebut kenaikan klaim asuransi kredit mengikuti peningkatan kredit bermasalah atau NPL. Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa merinci detail penyebab kenaikan klaim asuransi kredit pada kuartal I/2024.

"Namun rata-rata karena kematian di atas usia 65 tahun. Ada yang dari KUR (Kredit Usaha Rakyat), tapi itu kebanyakan polis-polis yang masih berjalan," ujar Budi. Selain itu, klaim dari asuransi kredit non KUR juga ada, biasanya merupakan asuransi kredit dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang berada di daerah-daerah.

Peningkatan klaim asuransi kredit yang signifikan ini menunjukkan pentingnya pemantauan kualitas kredit perbankan serta kondisi ekonomi makro untuk memitigasi risiko asuransi kredit di masa mendatang.

Baca Juga

Semua Berita

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan
14 Desember 2024

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan

Nasabah dapat memblokir kartu ATM BRI yang hilang atau terte...

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini
3 Desember 2024

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini

Dengan berbagai inovasi yang terus bermunculan, kartu kredit...

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah
22 November 2024

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah

Tujuh produk perbankan yang populer di kalangan nasabah menc...

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!
21 November 2024

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!

Kartu ATM yang terblokir dapat dibuka kembali melalui call c...

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat
18 November 2024

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Produk perbankan terus berkembang mengikuti kebutuhan dan ke...

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional
18 November 2024

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional

Dalam perbandingan biaya transaksi, bank digital umumnya leb...

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI
14 November 2024

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI

Dua aplikasi mobile banking yang populer di Indonesia adalah...

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional
9 November 2024

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional

Bank syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berke...

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024
8 November 2024

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024

Lima bank terbesar di Indonesia menunjukkan kinerja positif ...

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen
8 November 2024

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen

Dalam rangka memperkuat industri perbankan syariah di Indone...