2024-07-04 03:10:32
Logo Superbank (foto: Bareksa)Superbank, bank digital milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), baru saja memperoleh suntikan dana sebesar Rp1,2 triliun dari pemegang saham utama mereka yaitu Grab, Singtel, dan KakaoBank.
Investasi tambahan ini akan mendukung Superbank dalam mengembangkan layanan dan inovasi produk guna memenuhi berbagai kebutuhan finansial dan gaya hidup nasabah.
Dilansir dari Bisnis.com pada Kamis (4/7/2024), Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menyatakan bahwa dukungan terus-menerus dari Grab, Singtel, dan KakaoBank akan semakin mendorong bank untuk terus menciptakan produk dan layanan perbankan digital yang inovatif dan relevan, guna mempercepat pertumbuhan perusahaan.
“Tambahan investasi ini akan memperkuat kami dalam memperluas layanan finansial inklusif dan memberikan pembiayaan yang lebih mudah diakses oleh lebih banyak nasabah ritel dan UMKM underbanked di Indonesia,” ujar Tigor dalam pernyataan tertulisnya pada Rabu (3/7/2024).
Tigor juga menjelaskan bahwa, didukung oleh ekosistem yang terdiri dari para pemain industri utama seperti Emtek Group, Grab, Singtel, dan KakaoBank, investasi tambahan ini akan secara signifikan meningkatkan kapabilitas dan daya saing Superbank di pasar Indonesia.
"Dengan dukungan kuat dari mitra ekosistem kami, kami optimis dapat semakin meningkatkan peran dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi masyarakat underbanked, guna membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka," tambah Tigor.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan bahwa Grab memahami pentingnya menghadirkan teknologi bank digital dengan berbagai fitur inovatif yang mudah diakses, serta mampu membantu pengelolaan keuangan yang lebih baik bagi konsumen.
Menurutnya, dukungan Grab untuk Superbank menegaskan komitmen bersama mereka untuk meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.
Pada saat yang sama, Managing Director Singtel, Gan Siok Hoon, menuturkan bahwa putaran investasi baru ini menegaskan komitmen Singtel dalam meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong transformasi digital di seluruh Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
“Kami berbagi visi dengan Superbank untuk melayani masyarakat yang belum terjangkau dan yang kurang terlayani oleh layanan perbankan, serta yakin dengan ekosistem kuat dan pertumbuhan berkelanjutan mereka,” ungkapnya.
Selanjutnya, Chief Executive Officer KakaoBank, Yun Ho Young, juga menegaskan bahwa sebagai bank mobile-first dan perusahaan teknologi finansial terdepan dengan jaringan global yang kuat, KakaoBank memahami kekuatan transformatif dari solusi perbankan digital yang aman dan mudah diakses.
“Investasi berkelanjutan kami di Superbank memperkuat dedikasi kami dalam mendorong inovasi dan inklusi keuangan dalam skala global, serta memberdayakan masyarakat Indonesia melalui layanan finansial yang andal,” ujarnya.
Sebagai informasi, Superbank saat ini sedang melakukan berbagai investasi yang mencakup infrastruktur, sumber daya manusia, hingga sistem agar dapat memberikan layanan produk keuangan yang mudah, cepat, aman, dan terpercaya bagi nasabah.
Berdasarkan laporan keuangan, Superbank memang tengah menanggung sejumlah beban yang mengalami peningkatan. Misalnya, beban tenaga kerja meningkat 54,15% menjadi Rp119,34 miliar.
Selain itu, beban promosi meningkat 116,35% menjadi Rp1,35 miliar dan beban lainnya mengalami kenaikan sebesar 183,74% menjadi Rp60,46 miliar pada kuartal I/2024.
Meski demikian, dari sisi intermediasi, Superbank agresif menyalurkan kredit dengan total penyaluran kredit mencapai Rp3,11 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 221,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp965,79 miliar.
Terakhir, dari sisi pendanaan, Superbank mampu meraup dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp603,41 miliar pada kuartal I/2024, tumbuh 27,69%. Adapun dana murah alias current account saving account naik 52,36% menjadi Rp249,1 miliar per Maret 2024.
Investasi tambahan dari Grab, Singtel, dan KakaoBank ini diharapkan akan semakin memperkuat posisi Superbank dalam menghadapi tantangan di pasar perbankan digital Indonesia, serta mendukung pertumbuhan inklusi keuangan yang berkelanjutan bagi masyarakat underbanked di tanah air.