2024-06-26 07:38:05
kampung zombie (foto: bloomberg technoz)Di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, terdapat suatu area yang dikenal sebagai 'Kampung Zombie'. Nama ini melekat pada kawasan permukiman yang sepi karena banyaknya rumah kosong yang ditinggal pemiliknya. Mayoritas rumah kosong ini ditinggalkan karena seringnya terendam banjir tinggi akibat luapan Kali Ciliwung yang mencapai ketinggian hingga 2,5 meter.
Menurut penelusuran dari laman detikcom, (19/6/2024), kawasan ini terletak di bantaran anak Kali Ciliwung, RT 06 RW 07 Kelurahan Cililitan, dapat dijangkau melalui Gang Alhikmah dari Jalan Dewi Sartika. Saat memasuki gang kecil ini, suasana ramai jalan raya segera berubah menjadi sunyi tertutup tembok-tembok rumah yang saling berimpitan di kanan dan kiri.
Lebih jauh ke dalam, gang tersebut semakin menurun dengan terjal, menunjukkan kedudukan rendahnya kawasan ini dibandingkan dengan Jalan Dewi Sartika. Meski jalan gang ini berbentuk seperti tangga semen, memudahkan bagi pejalan kaki namun menggambarkan kondisi rendahnya kawasan Kampung Zombie Cililitan.
Semakin mendalam, rumah-rumah yang semula layak huni berubah menjadi terbengkalai dan rusak. Jalan setapak yang dulunya baik mulai berlumpur dan ditumbuhi lumut. Kelembapan tanah basah semakin memperburuk kondisi rumah yang tidak nyaman ditinggali, terutama yang berdekatan dengan aliran sungai Ciliwung dan terkena banjir parah.
Beberapa rumah menunjukkan tanda-tanda kerusakan parah, dengan lumpur setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 40-50 cm terlihat di dalam rumah. Tanaman liar tumbuh subur di antara rumah-rumah yang terbengkalai ini, menambah kesan lembab di Kampung Zombie.
Meskipun disebut sebagai kampung zombie karena sepi dan banyak rumah yang ditinggalkan, kawasan ini masih dihuni sejumlah warga yang melintas di sekitarnya, menunjukkan adanya aktivitas meskipun minim.
Di kawasan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, 'Kampung Zombie' menjadi julukan bagi sebuah lingkungan yang menghadapi tantangan serius akibat banjir yang rutin terjadi. Terletak di tepi anak Kali Ciliwung, kawasan ini sering kali terendam banjir dengan tinggi mencapai 2,5 meter saat musim hujan melanda. Gang Alhikmah yang merupakan akses utama ke kampung ini, memperlihatkan suasana sunyi dengan bangunan yang sebagian besar terbengkalai.
Meski beberapa warga masih bertahan, banyak juga yang memilih untuk meninggalkan rumah-rumah mereka yang terus-menerus terancam oleh air bah tersebut. Hal ini menjadikan kawasan tersebut sebagai contoh nyata dari dampak yang signifikan dari masalah banjir yang belum terselesaikan di Jakarta Timur.