Banyak Aksi Korporasi, Bank Daerah hingga Swasta Akan Tingkatkan Aset Lewat Merger dan Akuisisi

2024-06-18 02:24:28

News Image Kantor Pusat OCBC Indonesia (foto: Emitennews.com)

Sejumlah bank seperti PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) atau OCBC Indonesia hingga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) akan mengalami peningkatan aset pada tahun ini berkat aksi korporasi yang dijalankan.

Salah satu contohnya adalah Bank BJB yang sedang aktif membentuk konglomerasi melalui kelompok usaha bank (KUB) dengan sejumlah bank daerah.

Dilansir dari Bisnis.com pada Selasa (18/6/2024), Direktur Operasional Bank BJB, Tedi Setiawan, mengungkapkan bahwa dalam langkah terbaru KUB ini, Bank BJB telah melakukan setoran modal kepada PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (Bank Bengkulu).

Total modal yang disetorkan oleh Bank BJB kepada Bank Bengkulu kini mencapai Rp249,92 miliar, menjadikan Bank BJB sebagai pemegang saham pengendali Bank Bengkulu.

"Kami akan menginisiasi lagi proses KUB ini dengan tiga BPD lainnya," kata Tedi dalam acara Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024 beberapa waktu lalu. Adapun tiga bank daerah yang diincar oleh Bank BJB adalah Bank Jambi, Bank Maluku Malut, dan Bank Sultra.

Dengan bergabungnya bank-bank daerah tersebut ke dalam KUB Bank BJB, aset Bank BJB akan semakin meningkat. Hingga kuartal I/2024, Bank BJB telah mencatatkan aset sebesar Rp202,5 triliun, naik 15,14% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Aset Bank BJB akan bertambah seiring dengan masuknya bank-bank seperti Bank Bengkulu yang memiliki aset Rp9,32 triliun pada Maret 2024, Bank Sultra dengan aset Rp12,67 triliun, dan Bank Maluku Malut dengan aset Rp8,94 triliun.

Begitu juga dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim yang tengah mengembangkan KUB dengan sejumlah bank pembangunan daerah (BPD). Pada tahun lalu, Bank Jatim telah menjajaki konsolidasi dengan PT Bank Pembangunan Daerah NTB Syariah dan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung).

Bank Jatim juga mengincar PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. atau Bank Banten (BEKS) untuk masuk KUB. "Kami juga sedang dalam proses penjajakan dengan Bank Banten," ujar Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) pada Februari lalu.

Hingga Maret 2024, Bank Jatim telah mencatatkan aset sebesar Rp100,84 triliun, naik 4,37% yoy. Dengan terbentuknya KUB, aset Bank Jatim akan semakin meningkat. Beberapa bank incaran KUB, seperti Bank NTB Syariah, memiliki aset Rp15,2 triliun pada Maret 2024, Bank Lampung dengan aset Rp11,33 triliun, dan Bank Banten dengan aset Rp7,1 triliun.

Peningkatan Aset Bank Swasta Lewat Akuisisi

Sejumlah bank lainnya juga mencatatkan peningkatan aset melalui aksi akuisisi. OCBC Indonesia, misalnya, telah menyelesaikan akuisisi PT Bank Commonwealth (PTBC) pada bulan lalu. OCBC Indonesia akan menjalankan penggabungan atau merger PTBC yang ditargetkan rampung 1 September 2024.

Berdasarkan ketentuannya, setelah penggabungan, aset, liabilitas, dan ekuitas dari PTBC akan beralih kepada OCBC Indonesia. Aset OCBC Indonesia akan meningkat setelah konsolidasi tersebut. Pada kuartal I/2024, OCBC Indonesia mencatatkan aset Rp252,4 triliun, naik 5,22% yoy. PTBC yang akan bergabung memiliki aset sebesar Rp16,47 triliun.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) juga telah merampungkan akuisisi terhadap portofolio bisnis ritel, seperti kartu kredit milik Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI). Wakil Presiden Direktur Bank Danamon Indonesia, Hafid Hadeli, menyatakan bahwa akuisisi tersebut membantu pertumbuhan bisnis dari sisi aset dalam bentuk KPR, kredit tanpa agunan (KTA), dan kartu kredit. "Selesai di 2023, kami mendapatkan 70.000 nasabah dan ini berdampak pada perbendaharaan Bank Danamon," katanya dalam konferensi pers pada Februari lalu.

Bank Danamon mencatatkan aset sebesar Rp226,56 triliun pada kuartal I/2024, naik 11,32% yoy. Selain itu, PT Bank UOB Indonesia telah mengakuisisi bisnis consumer banking Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia).

Direktur Utama UOB Indonesia, Hendra Gunawan, menyebutkan bahwa proses akuisisi tersebut meningkatkan jumlah nasabah UOB menjadi lebih dari 1 juta, sekaligus menambah 1.000 karyawan dari pengalihan bisnis konsumer Citibank. UOB Indonesia mencatatkan aset sebesar Rp159,91 triliun pada kuartal I/2024, naik 5,49% yoy.

Baca Juga

Semua Berita