2024-06-08 03:13:58
Gedung Bank Danamon (foto: Kompas Money)PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) memproyeksikan pertumbuhan bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) tahun ini berada di kisaran 7%–10%. Perseroan optimistis bahwa pembiayaan bisnis KPR akan tumbuh stabil hingga akhir tahun.
Dilansir dari Bisnis.com pada Sabtu (8/6/2024), Consumer Lending Business Head Bank Danamon, Enriko Sutarto, mengatakan bahwa minat pembiayaan KPR Danamon tersebar cukup merata, terutama di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
"Hal ini didorong oleh pangsa pasar pembeli rumah komersial yang masih terkonsentrasi di kota-kota besar. Pasar potensial kedua adalah kota-kota dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di atas pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Dengan kondisi yang hampir serupa, Danamon akan terus menggarap pasar potensial, baik di kota-kota besar maupun kota-kota yang sedang bertumbuh.
Menurut Enriko, Danamon, sebagai bagian dari grup keuangan besar, memiliki akses terhadap keahlian dan jaringan global MUFG untuk memberikan solusi keuangan di bidang real estate. Hal ini termasuk kemitraan spesial dengan developer properti Jepang, sehingga Danamon dapat menjadi penyedia solusi KPR pilihan nasabah. Hingga akhir tahun 2023, Danamon mencatat kenaikan jumlah pinjaman KPR sebesar lebih dari 50% secara tahunan (year on year/YoY).
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), kredit properti tetap tumbuh di level 7,8% YoY pada April 2024, mencapai Rp1.351,1 triliun. Pertumbuhan kredit properti ini sedikit naik dari bulan sebelumnya, yaitu Maret 2024, yang berada di level 7,7%.
Khusus untuk KPR, kinerjanya masih menjanjikan dengan pertumbuhan 14,2% YoY menjadi Rp743,7 triliun, tumbuh stabil dari bulan sebelumnya. Selain itu, kredit real estat naik 8,9% YoY menjadi Rp219,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di 8,6% YoY. Namun, kredit konstruksi turun 3,3% YoY menjadi Rp387,7 triliun, dari sebelumnya yang mencapai Rp388,1 triliun.
Bank Danamon mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp831,24 miliar pada kuartal I/2024, naik tipis 1,6% YoY dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp818,12 miliar.
Laba bank terdorong oleh pendapatan operasional yang tumbuh 8% YoY menjadi Rp4,7 triliun pada kuartal I/2024. Sementara itu, pre-provisioning operating profit (PPOP) meningkat 14% YoY menjadi Rp2,3 triliun. Dari sisi intermediasi, Bank Danamon mencatatkan total kredit dan trade finance sebesar Rp179,7 triliun, meningkat 18% YoY didorong oleh pertumbuhan dari seluruh segmen bisnis.
“Pencapaian ini merupakan awal yang baik pada 2024. Ke depannya, Danamon akan terus bertumbuh sebagai financial group bersama dengan anggota lain dari Grup MUFG untuk mendukung pertumbuhan seluruh pemangku kepentingan dan perekonomian Indonesia," ujar Direktur Utama Bank Danamon, Daisuke Ejima, dalam keterangan tertulis pada Senin (29/4/2024).
Adapun rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross bank menyusut dari 2,44% pada Maret 2023 menjadi 2,22% pada Maret 2024. Namun, NPL net juga naik dari 0,15% menjadi 0,4%.
Di sisi pendanaan, Bank Danamon telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp143,2 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 14% YoY. Angka ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap Bank Danamon.
Dengan berbagai upaya dan strategi yang dilakukan, Bank Danamon optimis dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam berbagai kebutuhan finansial, termasuk pembiayaan KPR.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Danamon tidak hanya mampu menjaga stabilitas pertumbuhan bisnisnya, tetapi juga terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Dengan dukungan dari MUFG dan kemitraan strategis lainnya, Danamon berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan sektor real estate di Indonesia, memberikan solusi keuangan yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.