2024-06-03 02:21:50
Ilustrasi Pembiayaan Mobil (foto: Car Leasing)Di era serba digital, sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance masih menilai kehadiran kantor cabang fisik sangat penting untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu, beberapa perusahaan berencana menambah jaringan kantor fisik meskipun digitalisasi semakin berkembang.
Salah satu perusahaan tersebut adalah PT BNI Multifinance (BNIF). Dilansir dari Kontan pada Senin (3/6/2024), Direktur Bisnis BNI Finance Albertus Henditrianto menjelaskan bahwa bisnis mereka sangat terkait dengan dealer mobil, sehingga kehadiran kantor fisik tetap diperlukan.
Pada sisa tahun ini, BNIF berencana membuka dua kantor cabang fisik lagi. Hendi menyebutkan bahwa BNIF telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 800 juta untuk setiap kantor cabang yang akan dibuka.
"Tetap efektif membuka cabang karena bisnis kami berhubungan dengan dealer mobil di setiap wilayah. Pertengahan tahun akan menambah dua kantor cabang lagi," ujar Hendi.
Sebagai informasi, pada tahun lalu BNIF hanya memiliki 30 kantor pemasaran di seluruh Indonesia. Hingga Mei 2024, jumlah tersebut telah berkembang menjadi 50 kantor cabang pemasaran.
Serupa dengan BNIF, PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga berencana menambah kantor cabangnya di seluruh Indonesia. Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja, yakin bahwa aktivitas secara fisik masih sangat diperlukan meskipun teknologi digital terus berkembang.
"Kami akan membuka 11 titik jaringan kantor baru sepanjang tahun 2024. Walaupun Mandiri Utama Finance gencar melakukan digitalisasi, namun porsi aktivitas pembiayaan melalui kantor cabang masih lebih dominan dibandingkan pembiayaan melalui kanal digital," kata Stanley kepada Kontan.co.id.
Hingga Mei 2024, total kantor cabang MUF sudah mencapai 162, dengan jumlah terbanyak berada di wilayah Sumatra dengan persentase 27,8%. Belanja modal yang dikeluarkan untuk pembukaan cabang baru periode Januari-Maret 2024 mencapai lebih dari Rp 10 miliar.
Sementara itu, anak usaha Bank CIMB Niaga, yaitu CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), tidak berencana menambah kantor cabang baru. Mereka lebih fokus mengoptimalkan kantor cabang yang sudah ada. Jumlah kantor cabang CNAF tetap sama dari tahun lalu hingga Mei 2024, yaitu sebanyak 34 kantor cabang di seluruh Indonesia. Kantor cabang terbanyak berada di Pulau Jawa, dengan 20 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Untuk memaksimalkan kinerja kantor cabang yang ada, Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyatakan bahwa CNAF memanfaatkan induk usahanya, Bank CIMB Niaga, sebagai customer contact point. "Tahun 2024 CNAF tidak berencana untuk menambah kantor cabang baru. Tetapi kami akan memaksimalkan kantor cabang yang ada dan bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga," ucap Ristiawan.
Di sisi lain, PT BFI Finance Indonesia Tbk belum berencana membuka kantor cabang baru. Corporate Communication Head, Dian Ariffahmi, menyatakan bahwa pihaknya akan fokus pada pengembangan digitalisasi untuk mengoptimalkan pelayanan. "BFI Finance belum berencana menambah jumlah jaringan kantor cabang baru karena difokuskan pada strategi perluasan jaringan digitalisasi guna menyediakan solusi yang customer-centric," kata Dian.
Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa hingga Maret 2024, BFI Finance memiliki total 270 kantor cabang dan gerai yang melayani konsumen di berbagai wilayah di Indonesia, kecuali Aceh.
Meskipun beberapa perusahaan multifinance memilih untuk fokus pada pengembangan digitalisasi, keberadaan kantor cabang fisik tetap dianggap penting oleh perusahaan lain untuk memberikan layanan yang lebih optimal dan menjangkau lebih banyak konsumen secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun digitalisasi terus berkembang, peran kantor cabang fisik masih sangat relevan dalam industri pembiayaan di Indonesia.