Kinerja Asuransi Jiwa Kuartal I-2024: Klaim Dibayar Rp42,93 triliun, Hasil Investasi Rp12,32 triliun

2024-06-02 05:24:51

News Image Ilustrasi Asuransi (foto: AccuQuote)

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat penurunan total klaim yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa pada kuartal pertama tahun 2024. Dilansir dari Kontan pada Minggu (2/6/2024), Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, dan GCG AAJI, Fauzi Arfan, menyampaikan bahwa pada periode tersebut, total klaim yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa mencapai Rp 42,93 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 5,8% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yang mencapai Rp 45,56 triliun.

Fauzi menjelaskan bahwa penurunan total klaim tersebut disebabkan oleh menurunnya pembayaran untuk klaim meninggal dunia, nilai tebus (surrender), dan klaim lainnya. Walaupun demikian, klaim asuransi kesehatan justru menunjukkan peningkatan signifikan pada kuartal pertama tahun 2024.

Fauzi mengungkapkan bahwa industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim asuransi kesehatan sebesar Rp 5,96 triliun pada kuartal pertama 2024. Angka ini meningkat sebesar 29,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 4,6 triliun.

Lebih lanjut, Fauzi merinci bahwa dari total klaim asuransi kesehatan sebesar Rp 5,96 triliun tersebut, porsi terbesar berasal dari produk individu dengan total klaim mencapai Rp 3,89 triliun. Nilai ini meningkat sebesar 34% dibandingkan kuartal pertama tahun 2023. Sementara itu, klaim asuransi kesehatan untuk produk kumpulan juga mengalami kenaikan sebesar 21%, dengan total nilai mencapai Rp 2,07 triliun.

Fauzi juga menyoroti rasio klaim asuransi kesehatan terhadap pendapatan premi untuk produk tersebut yang mencapai 97%. Rasio ini cenderung terus meningkat seiring dengan tingginya angka klaim kesehatan. "Ada margin yang cukup besar antara pembayaran klaim dengan pendapatan preminya," tambah Fauzi.

Peningkatan Hasil Investasi Sebesar Rp12,32 triliun

Di sisi lain, AAJI mencatat adanya peningkatan signifikan dalam hasil investasi industri asuransi jiwa pada kuartal pertama tahun 2024. Dilansir dari Kontan pada Minggu (2/6/2024), Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menyebutkan bahwa hasil investasi pada kuartal pertama 2024 mencapai Rp 12,32 triliun, meningkat hampir dua kali lipat atau sebesar 99,8% dibandingkan dengan hasil investasi pada kuartal pertama tahun 2023, yang sebesar Rp 6,16 triliun.

Budi menjelaskan bahwa hasil investasi industri asuransi jiwa sempat mengalami penurunan sebesar 43% pada kuartal pertama tahun 2023 jika dibandingkan dengan pencapaian pada kuartal pertama tahun 2022 yang sebesar Rp 10,81 triliun. Namun, pada kuartal pertama 2024, hasil investasi menunjukkan pemulihan yang signifikan.

Selain itu, Budi juga melaporkan bahwa total investasi industri asuransi jiwa pada kuartal pertama 2024 mengalami peningkatan tipis sebesar 1,6%. Total investasi pada periode tersebut mencapai Rp 542,95 triliun, dibandingkan dengan Rp 534,33 triliun pada kuartal pertama tahun 2023.

Peningkatan hasil investasi ini, menurut Budi, mencerminkan kinerja positif industri asuransi jiwa dalam mengelola portofolio investasinya. "Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam manajemen investasi dan penyesuaian strategi investasi yang dilakukan oleh industri," ungkap Budi.

Dengan adanya peningkatan hasil investasi dan total investasi yang stabil, industri asuransi jiwa diharapkan dapat terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah, meskipun menghadapi tantangan dalam pengelolaan klaim dan premi. 

Secara keseluruhan, meskipun terjadi penurunan dalam total klaim yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa pada kuartal pertama 2024, peningkatan dalam klaim asuransi kesehatan dan hasil investasi memberikan sinyal positif bagi keberlanjutan dan stabilitas industri ini. AAJI optimis bahwa industri asuransi jiwa akan terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi dan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga

Semua Berita

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan
14 Desember 2024

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan

Nasabah dapat memblokir kartu ATM BRI yang hilang atau terte...

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini
3 Desember 2024

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini

Dengan berbagai inovasi yang terus bermunculan, kartu kredit...

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah
22 November 2024

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah

Tujuh produk perbankan yang populer di kalangan nasabah menc...

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!
21 November 2024

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!

Kartu ATM yang terblokir dapat dibuka kembali melalui call c...

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat
18 November 2024

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Produk perbankan terus berkembang mengikuti kebutuhan dan ke...

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional
18 November 2024

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional

Dalam perbandingan biaya transaksi, bank digital umumnya leb...

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI
14 November 2024

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI

Dua aplikasi mobile banking yang populer di Indonesia adalah...

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional
9 November 2024

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional

Bank syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berke...

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024
8 November 2024

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024

Lima bank terbesar di Indonesia menunjukkan kinerja positif ...

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen
8 November 2024

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen

Dalam rangka memperkuat industri perbankan syariah di Indone...