2024-05-31 09:01:35
propertiTahun 2024 membawa berbagai dinamika bagi industri properti Indonesia. Meskipun pasar properti residensial menunjukkan stabilitas yang relatif, sektor properti untuk ekspatriat menunjukkan peningkatan bertahap di awal tahun tersebut. Bagi investor yang cerdas, situasi ini menawarkan peluang menarik untuk memanfaatkan tren pasar dan memaksimalkan keuntungan.
Pasar properti residensial di Indonesia relatif tetap stabil, dengan indeks harga properti komposit-16 naik hanya sebesar 1,74% selama 2023. Bank Indonesia mencatat bahwa harga properti naik 2% pada 2022, 1,47% pada 2021, 1,43% pada 2020, dan 1,77% pada 2019.
Namun, harga properti mengalami penurunan sebesar 0,92% di tahun lalu setelah disesuaikan dengan inflasi. Selama kuartal terakhir 2023, harga properti residensial naik tipis sebesar 0,13% secara kuartalan (turun 0,55% setelah disesuaikan dengan inflasi) pada Q4 2023.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sekitar 4,7-5,5%, yang diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 5,6% pada tahun 2025.
Sektor properti di tahun 2024 diperkirakan akan tetap mengalami alur yang relatif positif. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2023 menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,96% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,92% (yoy).
Tanah tetap diminati karena nilainya yang cenderung terus meningkat seiring waktu. Lokasi strategis semakin meningkatkan potensi tanah untuk pengembangan properti di masa depan.
Konsep hunian bersama menawarkan kenyamanan dan kebersamaan bagi penghuninya, terutama diminati oleh generasi muda yang mencari tempat tinggal praktis dan terjangkau.
Homestay menawarkan pengalaman tinggal seperti di rumah sendiri bagi para wisatawan, terutama yang mencari kenyamanan dan kehangatan dalam perjalanan mereka.
Penjualan properti secara online semakin meningkat popularitasnya, dengan platform digital yang menyediakan kemudahan dan kenyamanan bagi pembeli dan penjual properti.
Pertumbuhan penduduk dan kebutuhan akan hunian yang terus meningkat mendorong pengembangan proyek baru di pinggir kota, memanfaatkan infrastruktur yang semakin berkembang dan harga tanah yang lebih terjangkau.
Teknologi canggih yang terintegrasi memberikan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan bagi penghuni properti.
Lokasi strategis dengan akses mudah ke fasilitas publik menjadi nilai tambah yang signifikan bagi properti.
Desain ruangan yang fungsional dan fleksibel memungkinkan penghuni untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka.
Pasaran properti Indonesia di kalangan ekspatriat menunjukkan peningkatan di awal tahun 2024. Tren investasi yang diminati termasuk properti dengan rentang harga antara Rp400 juta hingga Rp3 miliar, serta properti mewah di atas Rp5 miliar.
Meskipun tahun 2024 menawarkan prospek menjanjikan bagi industri properti Indonesia, beberapa tantangan juga perlu diperhatikan. Kenaikan suku bunga, persaingan ketat, ketersediaan lahan terbatas, dan regulasi pemerintah yang berubah-ubah menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis properti.