2024-05-25 06:10:16
BCA Digital (Blu) (foto: infobanknews)Pada kuartal I/2024, sejumlah bank digital mencatat peningkatan aset perusahaan secara signifikan. Menurut Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset perbankan di Indonesia per Februari 2024 mencapai Rp11.708,02 triliun, naik 6,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp10.947,53 triliun.
Di Indonesia, bank dikategorikan oleh OJK ke dalam kelompok yang bernama Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI). Sebagian besar bank digital berada pada kelompok KBMI II dan KBMI I, dengan modal inti masing-masing berkisar antara Rp6 triliun hingga Rp14 triliun dan di bawah Rp6 triliun.
Pada periode yang sama, kelompok KBMI II berhasil meningkatkan asetnya sebesar 17,47% yoy menjadi Rp1.603,47 triliun. Sementara itu, kelompok KBMI I mencatatkan total aset sebesar Rp1.337,97 triliun, mengalami penurunan sebesar 4,9% yoy dibandingkan dengan sebelumnya yang sebesar Rp1.406,84 triliun.
Dilansir oleh Bisnis.com pada Sabtu (25/05/2024), berikut adalah 7 bank digital terbaik di kuartal I-2024 berdasarkan peningkatan nilai aset:
Salah satu bank digital yang mengalami perubahan aset adalah PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank), yang pada kuartal I/2024 mencatatkan penurunan aset tipis sebesar 1,16% menjadi Rp32,34 triliun dari sebelumnya Rp32,72 triliun. Meskipun demikian, kredit yang disalurkan oleh SeaBank meningkat 22,14% yoy menjadi Rp18,23 triliun dari sebelumnya Rp14,93 triliun.
PT Bank Jago Tbk. (ARTO) juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 24,86% per Maret 2024 menjadi Rp22,5 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,02 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kredit sebesar 32% yoy mencapai Rp14,3 triliun dari sebelumnya Rp10,8 triliun.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyatakan bahwa pertumbuhan penyaluran kredit didorong oleh strategi kolaborasi dengan berbagai mitra, termasuk ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
“Walaupun situasi perekonomian global masih mengalami ketidakpastian, strategi bisnis dan fundamental kuat Bank Jago mampu membawa pertumbuhan yang positif dan berkualitas,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4/2024).
PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC juga membukukan aset yang terkoreksi tipis sebesar 1,04% yoy menjadi Rp18,91 triliun dari Rp19,11 triliun. Penurunan ini sejalan dengan penurunan total penyaluran kredit sebesar 13,87% yoy menjadi Rp9,4 triliun dari Rp10,91 triliun.
Direktur Bisnis BNC, Aditya Windarwo, menyatakan bahwa perseroan terus berupaya menjaga kualitas kredit dengan lebih selektif dalam penyaluran kredit serta memperluas segmen nasabah, termasuk individu, UMKM, dan korporasi.
“Pertumbuhan ini adalah peluang bagi BNC untuk terus ekspansi penyaluran kreditnya,” kata Aditya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).
Sementara itu, Bank Digital BCA (blu) mencatatkan peningkatan aset sebesar 23,14% menjadi Rp14,34 triliun dari sebelumnya Rp11,64 triliun. Dari sisi intermediasi, blu by BCA Digital telah menyalurkan total kredit sebesar Rp4,52 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 37,74% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,28 triliun.
Bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), mencatat pertumbuhan aset sebesar 5,55% yoy menjadi Rp12,74 triliun dari sebelumnya Rp12,07 triliun. Namun, kredit yang disalurkan oleh perseroan mengalami penurunan sebesar 4,68% yoy menjadi Rp6,83 triliun dari sebelumnya Rp7,17 triliun.
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melalui bank digitalnya, Hibank, membukukan kenaikan aset sebesar 30,15% yoy menjadi Rp15,14 triliun dari sebelumnya Rp11,63 triliun. Peningkatan aset ini didorong oleh kinerja kredit yang melesat 71,68% yoy mencapai Rp7,21 triliun dari sebelumnya Rp4,2 triliun.
Terakhir, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mencatatkan aset sebesar Rp12,24 triliun, sedikit turun dari sebelumnya Rp12,64 triliun. Penyaluran kredit Bank Raya turun tipis 1,60% yoy menjadi Rp6,76 triliun dari sebelumnya Rp6,87 triliun.
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, menyatakan bahwa pada tahun 2024, Bank Raya telah melakukan penajaman strategi bisnis untuk meraih dominasi pasar, termasuk berfokus pada inovasi berkelanjutan dan produk digital yang komprehensif, serta optimalisasi sinergi dengan ekosistem BRI Group.
“Sinergi Bank Raya dengan ekosistem BRI Group yang semakin kuat juga akan terus menjadi keunggulan kami, mendukung strategi bisnis jangka panjang perseroan,” tuturnya dalam RUPST 2024, Selasa (30/4/2024).
Nama | Aset Kuartal I-2024 (dalam Rp triliun) | Aset Kuartal I-2023 (dalam Rp triliun) |
Seabank | 32,34 | 32,72 |
Bank Jago | 22,5 | 18,02 |
Bank Neo Commerce | 18,91 | 19,11 |
Hibank | 15,14 | 11,63 |
BCA Digital (blu) | 14,34 | 11,64 |
Allo Bank | 12,74 | 12,07 |
Bank Raya | 12,24 | 12,64 |
Sumber: Laporan keuangan masing-masing bank