BBHI, ARTO, dan BBYB Catatkan Kenaikan Laba, Bank Digital Indonesia Mulai Pulih?

2024-05-09 04:18:25

News Image Ilustrasi Bank Digital

Sejumlah bank digital Indonesia menunjukkan peningkatan kinerja keuangan yang positif pada kuartal pertama tahun 2024. PT Bank Jago Tbk. (ARTO) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,71 miliar pada periode tersebut, naik 24,01% secara tahunan dari Rp17,5 miliar pada periode sebelumnya.

Meskipun pendapatan bunga bersih (NII) mengalami penurunan sebesar 18,4% menjadi Rp344,93 miliar dari Rp422,73 miliar, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan dalam penyaluran kredit sebesar 32% menjadi Rp14,3 triliun, meningkat dari Rp10,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Akibatnya, aset Bank Jago meningkat 24,86% menjadi Rp22,5 triliun dari Rp18,02 triliun.

Sementara itu, bank digital Allo Bank (BBHI) yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung, juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp111,48 miliar pada kuartal I/2024, naik 23,19% secara tahunan dari Rp90,49 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Tidak hanya dari ARTO dan BBHI, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) juga optimistis terhadap kinerja perusahaan mereka hingga akhir tahun 2024. Meskipun belum merilis kinerja kuartal pertama tahun 2024, BBYB mencatatkan laba bersih sebesar Rp11,06 miliar pada Februari 2024, naik tipis 2,26% dari Rp10,81 miliar pada tahun sebelumnya.

Keuntungan yang Didorong oleh Efisiensi

Kenaikan laba BBYB didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mencapai 18,79% menjadi Rp549,79 miliar dari Rp462,84 miliar. Direktur Bisnis Bank Neo Commerce Aditya Windarwo menyatakan bahwa perusahaan terus mempertahankan tren perbaikan efisiensinya. Ini tercermin dari penurunan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari waktu ke waktu.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai bahwa prospek saham bank digital masih positif dalam jangka menengah hingga panjang.

Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap bank digital mulai pulih, yang mendorong penetrasi bank digital terus tumbuh dan berkembang. Meski demikian, harga saham beberapa bank digital masih mengalami penurunan, seperti ARTO, BBYB, BBHI, dan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO).

Baca Juga

Semua Berita