2024-05-07 03:57:23
Aplikasi SeaBank (foto: SeaBank)Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya atau BI Rate menjadi 6,25%. Namun, PT Bank Seabank Indonesia, bank digital yang dimiliki oleh Sea Group, berkomitmen untuk menjaga stabilitas suku bunga kredit dan simpanannya.
Dilansir oleh Finansial Bisnis, Direktur Strategi SeaBank Indonesia, Junedy Liu, menyatakan bahwa perseroan sebelumnya telah menurunkan suku bunga simpanannya pada tenor tertentu dari 3,75% menjadi 3,5%.
Meskipun demikian, Seabank belum memiliki rencana untuk menyesuaikan suku bunga lagi seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI. Junedy menekankan bahwa perseroan akan berupaya menjaga stabilitas dalam kondisi yang berubah-ubah ini, seperti yang disampaikannya dalam acara media briefing pada Senin (6/5/2024).
Seabank menawarkan suku bunga deposito yang relatif tinggi, mencapai 6% per tahun untuk tenor 1, 3, dan 6 bulan, dengan minimal saldo pembukaan deposito sebesar Rp1 juta.
Namun, Presiden Direktur SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley, mengungkapkan bahwa bagi nasabah pembiayaan khususnya, suku bunga bukanlah faktor utama yang dipertimbangkan dalam menggunakan layanan Seabank.
Menurutnya, nasabah lebih memperhatikan biaya transfer daripada suku bunga, namun jika biaya transfer meningkat, hal tersebut akan berdampak pada keputusan nasabah. Sebelumnya, data dari BI menunjukkan bahwa seiring dengan kenaikan suku bunga acuan, suku bunga kredit perbankan cenderung mengalami penurunan pada awal tahun ini.
Data menunjukkan bahwa suku bunga kredit pada Maret 2024 turun tipis menjadi 9,25% dari 9,28% pada Februari 2024. Secara year to date (ytd), suku bunga kredit juga tetap stabil di level 9,25% dibandingkan dengan Desember 2023.
Di sisi lain, suku bunga deposito 1 bulan perbankan pada Maret 2024 mencapai 4,53%, naik tipis 1 bps dibandingkan bulan sebelumnya, namun mengalami penurunan sebesar 16 bps year to date dari 4,69% pada Desember 2023.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan adanya tren peningkatan suku bunga simpanan di perbankan seiring dengan peningkatan suku bunga acuan.
LPS mencatat bahwa meskipun arah suku bunga simpanan potensial akan naik pasca penyesuaian suku bunga kebijakan, respon antar kelompok bank diperkirakan akan berbeda tergantung pada kondisi internal likuiditas masing-masing bank dan target ekspansi kredit dan dana pihak ketiga (DPK).
Ini menunjukkan bahwa pihak LPS mengantisipasi adanya variasi dalam respons bank terhadap kenaikan suku bunga acuan, yang dipengaruhi oleh kondisi likuiditas dan strategi bisnis masing-masing bank.