2024-06-27 03:27:01
IFG Life (foto: Finansial Bisnis)Pada Rabu, 26 Juni 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) berhasil menyelesaikan akuisisi 80% saham PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth). Saham yang diakuisisi oleh IFG Life terdiri dari 60% saham milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., 10% saham milik PT Kimia Farma Tbk., dan 10% saham milik IFG.
Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko, menyatakan bahwa aksi korporasi ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan IFG Life sebagai perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terbesar di Indonesia.
Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal I/2024, Mandiri Inhealth menguasai pangsa pasar sebesar 35% di industri asuransi kesehatan kumpulan dengan lebih dari 1,8 juta peserta.
Pada periode yang sama, Mandiri Inhealth mencatatkan Annualized Premium Equivalent (APE) sebesar Rp1,7 triliun, sementara total asetnya mencapai Rp2,82 triliun, meningkat 5,78% secara tahunan dari Rp2,66 triliun. Pendapatan premi perusahaan juga tumbuh 15,84% yoy menjadi Rp3,43 triliun dari sebelumnya Rp2,97 triliun.
Dilansir dari Bisnis.com pada Kamis (27/6/2024), Hexana menekankan bahwa aksi korporasi ini merupakan milestone penting bagi IFG Group dalam pengembangan IFG Life ke depan. "Dengan aksi korporasi ini, IFG Life akan menjadi pemimpin asuransi jiwa berbasis kesehatan dan proteksi dengan APE terbesar di industri, mencapai Rp1,7 triliun pada Q1 2024," ujarnya dalam keterangan resminya.
Hexana juga berharap akuisisi ini akan memacu lahirnya produk-produk asuransi baru yang berkualitas dan inovatif, serta memperluas jaringan distribusi. Hal ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan proteksi masyarakat di tengah meningkatnya biaya medis.
Setelah akuisisi ini, Direktur Keuangan IFG Life, Ryan Diastana Firman, menyatakan bahwa pihaknya kini memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengembangkan sinergi bisnis dengan Mandiri Inhealth, baik dari sisi produk maupun digitalisasi.
"Saat ini, IFG Life bersama IFG selaku holding sedang mengembangkan aplikasi ONE by IFG yang akan memiliki beberapa fitur untuk meningkatkan layanan kepada pemegang polis kami, termasuk salah satunya adalah telemedicine," ungkap Ryan. Dengan langkah ini, diharapkan layanan asuransi dari kedua perusahaan menjadi semakin mudah diakses dan efisien bagi masyarakat.
Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Ketua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), juga memberikan komentar positif mengenai aksi korporasi ini. Ia menyatakan bahwa langkah strategis ini dapat menguatkan posisi IFG Life sebagai pemimpin di industri asuransi jiwa dan kesehatan berbasis proteksi di Indonesia.
"Kementerian BUMN berharap akuisisi ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis IFG melalui IFG Life di industri asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia, khususnya di ekosistem BUMN," katanya.
Dengan selesainya akuisisi ini, IFG sebagai holding dapat memastikan IFG Life sebagai pengendali baru atas Mandiri Inhealth untuk memperkuat inovasi berbasis manajemen risiko yang prudent.
Hexana optimis bahwa dengan sinergi yang kuat antara IFG Life dan Mandiri Inhealth, perusahaan akan mampu menawarkan produk-produk asuransi yang lebih inovatif dan efisien, serta memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Akuisisi ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi IFG Life di pasar domestik, tetapi juga meningkatkan daya saing perusahaan di level regional dan internasional. Dengan portofolio produk yang lebih luas dan jaringan distribusi yang semakin kuat, IFG Life siap menghadapi tantangan di industri asuransi jiwa dan kesehatan yang terus berkembang.
Secara keseluruhan, akuisisi ini merupakan langkah strategis yang diharapkan akan membawa banyak manfaat bagi IFG Life, Mandiri Inhealth, dan seluruh ekosistem BUMN. Dengan sinergi yang terbentuk, kedua perusahaan diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi Indonesia melalui peningkatan kualitas layanan asuransi jiwa dan kesehatan.