2024-04-25 04:51:32
bank uobPT Bank UOB Indonesia menetapkan target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 20% tahun ini, melampaui pencapaian tahun 2023, sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25% pada April 2024. Vera Margaret, Kepala Deposit and Wealth Management UOB Indonesia, menyatakan bahwa dengan kenaikan suku bunga ini, diharapkan simpanan nasabah akan semakin bertumbuh. Fokus utama saat ini adalah meningkatkan jumlah simpanan dari dana murah (current account saving account/CASA).
Selain itu, kenaikan BI Rate juga diharapkan akan mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi dalam obligasi. Vera menyebut bahwa obligasi akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik, terutama obligasi pemerintah yang diterbitkan setiap bulan, yang diharapkan akan mendapatkan lebih banyak partisipasi dari masyarakat. Pada tahun lalu, UOB Indonesia berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga sebesar Rp119,28 triliun pada akhir Desember 2023, naik 4,71% dari tahun sebelumnya.
Secara rinci, dana murah (CASA) UOB Indonesia mengalami penurunan sebesar 2,59% menjadi Rp61,19 triliun pada tahun 2023, sementara deposito mengalami kenaikan sebesar 13,68% menjadi Rp58,09 triliun. Persentase CASA dari total DPK mencapai 51,3%, sementara deposito mencapai 48,7%.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga BI Rate dilakukan untuk memperkuat stabilitas rupiah dan mengantisipasi risiko global yang berpotensi merugikan, serta untuk menjaga inflasi tetap dalam target 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025. Langkah ini sejalan dengan kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.