ASPI mengamati adanya peningkatan tren transaksi digital yang terus meningkat, terutama melalui pembayaran menggunakan QRIS yang menjadi pilihan utama masyarakat. Bank BCA juga mencatat peningkatan volume transaksi QRIS hingga Maret 2024, menunjukkan adopsi yang semakin luas terhadap pembayaran digital.

 

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa total volume transaksi QRIS Bank BCA meningkat 153% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Nilai transaksi juga meningkat menjadi Rp 41,6 triliun, meningkat 156% secara year-on-year (YoY). Bank BCA aktif mendukung kebijakan regulator dengan menyediakan infrastruktur pembiayaan QRIS untuk mempermudah transaksi pembayaran masyarakat.

 

Meskipun tidak memberikan proyeksi pertumbuhan transaksi secara rinci, BCA berharap transaksi QRIS mereka dapat terus tumbuh sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat. Untuk mendukung pertumbuhan ini, BCA melakukan ekspansi di fitur QRIS cross-border untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah di luar negeri, dengan mendukung transaksi QRIS Cross Border di Thailand, Malaysia, dan Singapura.

 

BCA juga telah menyesuaikan limit transaksi harian untuk QRIS pembayaran gabungan menjadi Rp 25.000.000, meningkat dari limit sebelumnya yang mengikuti kartu debit. Untuk memperluas penggunaan QRIS, BCA akan meningkatkan akuisisi merchant QRIS melalui berbagai platform, termasuk aplikasi Merchant BCA dan layanan API QRIS. Selain itu, BCA juga akan terus memperluas fasilitas QRIS Dinamis pada mesin EDC merchant-merchant BCA serta menawarkan solusi pembayaran alternatif melalui QRIS Statis dan Dinamis bagi mitra merchant mereka.