2024-04-01 01:27:44
Bank SaquPT Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk. (ASII) mengalami penurunan yang signifikan dengan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp47,44 miliar pada tahun 2023, berbanding terbalik dengan laba bersih sebelumnya pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp60,96 miliar. Astra International memperoleh kendali atas Bank Jasa Jakarta melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) atau Astra Financial. Pada tahun 2022, Astra bersama WeLab Sky Limited mengakuisisi Bank Jasa Jakarta senilai US$500 juta, yang kemudian mengalami transformasi menjadi bank digital baru. Meskipun Bank Jasa Jakarta meluncurkan layanan digital bernama Bank Saqu pada akhir tahun lalu, namun pada akhirnya, bank tersebut mencatatkan kerugian bersih yang cukup besar.
Meskipun Bank Jasa Jakarta mencatatkan pendapatan bunga bersih yang meningkat secara signifikan menjadi Rp545,24 miliar pada tahun 2023, naik sebesar 87,34% secara tahunan, namun margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga meningkat dari 3,74% pada Desember 2022 menjadi 5,29% pada Desember 2023. Namun, peningkatan kerugian bank disebabkan oleh peningkatan sejumlah beban yang signifikan, seperti beban tenaga kerja yang meningkat dari Rp163,08 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp212,83 miliar pada tahun 2023.
Beban promosi juga meningkat drastis dari Rp2,78 miliar menjadi Rp64,35 miliar, sementara beban lainnya juga meningkat dari Rp68,07 miliar menjadi Rp302,81 miliar. Hal ini menyebabkan efisiensi bank menurun, dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik dari 84,27% pada 2022 menjadi 114,83% pada 2023. Peningkatan rasio BOPO menunjukkan kurangnya efisiensi dalam menjalankan usaha perbankan. Meskipun begitu, dari sisi intermediasi, Bank Jasa Jakarta berhasil meningkatkan penyaluran kredit sebesar 50% yoy menjadi Rp3,78 triliun pada 2023, sementara aset bank juga naik 11,65% yoy menjadi Rp11,21 triliun pada tahun yang sama.
Bank Jasa Jakarta juga berhasil menjaga kualitas asetnya, dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross di level 1,36% dan NPL nett di level 0,25%. Dari sisi pendanaan, Bank Jasa Jakarta berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp4,83 triliun pada tahun 2023, meskipun mengalami penurunan sebesar 2,22% yoy. Namun, dana murah alias current account saving account (CASA) berhasil naik 12,01% yoy menjadi Rp791,59 miliar pada 2023.