6 Cara Mencegah Mobil Berkarat karena Keseringan Terkena Air Hujan

2023-12-05 07:56:48

News Image Ilustrasi Mobil Berkarat

Karat merupakan musuh utama dari kendaraan yang terbuat dari logam. Meski saat ini banyak produsen otomotif telah mengaplikasikan anti karat, tidak sepenuhnya mobil dapat terhindar dari masalah tersebut.

Munculnya karat pada mobil disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sering terkena air hujan, terendam banjir, bekas tabrakan, hingga terkena air laut. Apabila kendaraan Anda belum mengalami korosi atau berkarat, tidak perlu khawatir karena bisa melakukan pencegahannya sejak sekarang. Apa saja yang perlu dilakukan? Simak ulasannya di bawah ini!

1. Cuci Mobil Secara Rutin

Melansir dari laman resmi Wuling, cara yang tepat untuk mencegah munculnya karat pada mobil adalah dengan mencucinya secara berkala. Air hujan mengandung zat asam yang memicu material terbuat dari logam teroksidasi sehingga berkarat hingga terkikis.

Setelah terkena air hujan, sebaiknya segera cuci mobil untuk menghilangkan keasaman bekas air hujan yang masih menempel. Bukan hanya bagian bodi mobil saja, sebaiknya bersihkan pada bagian kolong-kolong mobil. Sebab, bukan hanya bekas air hujan melainkan pasir atau bahkan lumpur terkadang menempel pada bagian kolong hingga kaki-kaki mobil.

2. Gunakan Lapisan Anti Karat

Selain mencuci mobil secara rutin, melapisi kendaraan dengan anti karat juga menjadi salah satu alternatif pencegahan dari korosi. Dengan lapisan anti karat, permukaan mobil bisa terlindungi dari air hingga debu. 

Lapisan anti karat tidak bertahan untuk selamanya. Oleh sebab itu, aplikasikan lapisan anti karat secara rutin agar kendaraan terlindungi dari berbagai faktor penyebab material mudah berkarat.

3. Cek Mesin 

Korosi bukan hanya pada bagian bodi atau kaki-kaki mobil saja melainkan juga pada komponen pentingnya, mesin. Korosi pada bagian mesin bisa menyebabkan kerusakan yang serius.

Daripada kehilangan banyak uang, sebaiknya hindari dari sekarang dengan melakukan pengecekan rutin pada mesin. Selain itu, periksa pada bagian selang-selang dan komponen lainnya yang bisa memicu mesin berkarat.

4. Hindari Tempat yang Sangat Lembab

Tempat yang lembab bukan hanya mengganggu kesehatan melainkan juga memicu kerusakan pada benda termasuk mobil. Tempat yang lembab umumnya dikarenakan sirkulasi udara yang buruk sehingga memicu jamur hingga benda berkarat.

Oleh sebab itu, hindari mobil untuk ditempatkan atau diparkirkan di ruangan yang tingkat kelembabannya tinggi. Jika berada di ruang tertutup, sesekali buka pintu dan panaskan mesin secara teratur.

5. Segera Perbaiki

Apabila ada bagian mobil yang rusak, jangan menunggu hingga bagian tersebut benar-benar harus diperbaiki. Ketika sudah merasakan tanda-tanda yang tidak nyaman, segera perbaiki mobil Anda. Jangan sampai kerusakan tersebut menjalar ke komponen lain hingga menyebabkan beberapa bagian berkarat.

Lebih baik kehilangan sedikit uang untuk melakukan perbaikan daripada harus mengganti atau memperbaiki beberapa komponen karena berkarat dan menghabiskan banyak uang.

6. Recoating Mobil

Cat pada mobil semakin lama akan memudar atau tingkat kilaunya berkurang seiring dengan lamanya penggunaan. Usia cat mobil juga dipengaruhi karena terpapar sinar matahari terus-menerus.

Apabila cat mobil sudah sedikit memudar atau tidak mengkilap lagi, Anda bisa mengecat ulang bodi kendaraan. Terlebih jika ada bagian yang sudah berkarat, dengan pengecatan ulang serta penggunaan cat anti karat bisa mengurangi risiko berkarat kembali terjadi.

Ketika terdapat bagian mobil yang mulai berkarat, jangan diabaikan begitu saja. Sebab, bagian kendaraan yang berkarat bisa menjalar lebih luas apabila tidak segera diatasi. Perhatikan mobil Anda terlebih di musim hujan, segera cuci kendaraan Anda jika terkena air hujan.

Baca Juga

Semua Berita

4 Tren Motor Baru 2024: Siapa Saja Pendatang Baru di Indonesia?
31 Desember 2024

4 Tren Motor Baru 2024: Siapa Saja Pendatang Baru di Indonesia?

Pasar otomotif roda dua Indonesia semakin ramai pada 2024 de...

Mobil Niaga Tidak Aman untuk Penumpang, Ini Penjelasannya
31 Desember 2024

Mobil Niaga Tidak Aman untuk Penumpang, Ini Penjelasannya

Mobil pikap dan truk yang digunakan sebagai angkutan penumpa...

Mana yang Lebih Unggul? BYD Dolphin Premium atau Wuling Cloud EV
31 Desember 2024

Mana yang Lebih Unggul? BYD Dolphin Premium atau Wuling Cloud EV

Keduanya adalah pilihan yang solid dalam kategori mobil list...

Nio ET9 Signature Edition Ludes Terjual 12 Jam, Harga Tembus Rp1,6 Miliar!
30 Desember 2024

Nio ET9 Signature Edition Ludes Terjual 12 Jam, Harga Tembus Rp1,6 Miliar!

Nio ET9 Signature Edition, mobil listrik premium asal Tiongk...

CBS, ABS, dan RoadSync Perbandingan Fitur Honda PCX 160 2024
30 Desember 2024

CBS, ABS, dan RoadSync Perbandingan Fitur Honda PCX 160 2024

Honda PCX 160 2024 hadir dengan tiga varian CBS, ABS, dan Ro...

7 Jenis Kendaraan Caravan untuk Liburan ala Campervan
30 Desember 2024

7 Jenis Kendaraan Caravan untuk Liburan ala Campervan

Memilih jenis caravan yang tepat sangat bergantung pada kebu...

Yamaha Fazio atau Honda Scoopy? Retro Modern dengan Fitur Kekinian
28 Desember 2024

Yamaha Fazio atau Honda Scoopy? Retro Modern dengan Fitur Kekinian

Keduanya adalah pilihan yang solid di segmen motor matic, se...

Hindari Kebiasaan Sepele Ini yang Bisa Mengubah Macet Nataru Jadi Petaka!
27 Desember 2024

Hindari Kebiasaan Sepele Ini yang Bisa Mengubah Macet Nataru Jadi Petaka!

Dengan sikap yang lebih disiplin, sabar, dan peduli terhadap...

Waspada Kelelahan! Polri Ungkap Titik Rawan di Tol Trans Jawa
28 Desember 2024

Waspada Kelelahan! Polri Ungkap Titik Rawan di Tol Trans Jawa

Polri mengidentifikasi tiga titik lelah di tol Trans Jawa da...

Beda Gaya, Sama Kuat Duel QJ Motor OAO Pro vs Ninja e-1
27 Desember 2024

Beda Gaya, Sama Kuat Duel QJ Motor OAO Pro vs Ninja e-1

QJ Motor OAO Pro dan Kawasaki Ninja e-1 menawarkan pilihan m...