Adu Kinerja Bank Raksasa RI, BCA Vs BRI Vs Mandiri Vs BNI

2024-10-26 07:29:49

News Image source : Adu Kinerja Bank Raksasa RI, BCA Vs BRI Vs Mandiri Vs BNI

Sepanjang tahun 2023, industri perbankan kembali mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan laba yang positif. Sejumlah bank pun telah menyampaikan laporan keuangan tahun 2023. Keempat 'big bank' RI juga sudah melaporkan kinerja keuangannya sepanjang tahun lalu.

Big bank RI pun kembali mencetak rekor torehan laba hingga puluhan triliun. Lantas, bagaimana kinerja BCA, BNI, BRI, dan Bank Mandiri sepanjang tahun lalu?

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

Emiten perbankan swasta terbesar di RI milik keluarga Hartono, Bank Central Asia (BBCA), mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp48,6 triliun di sepanjang tahun 2023. Catatan laba tersebut naik 19,4% dibandingkan dengan capaian tahun 2022.

Dari sisi top line, pendapatan bunga bersih perusahaan dan entitas anak sepanjang tahun lalu naik 17,5% secara tahunan menjadi Rp75,4 triliun dengan pendapatan selain bunga tumbuh 5,5% menjadi Rp 23,9 triliun. 

Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi, serta kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.

BCA tercatat menyalurkan kredit Rp810,4 triliun per Desember 2023, naik 13,9% secara tahunan (yoy). Penyaluran kredit BCA ditopang oleh segmen korporasi yang naik 15% yoy menjadi Rp368,7 triliun. Kemudian segmen komersial naik 7,5% yoy menjadi Rp126,8 triliun. Pada periode yang sama kredit UKM mencapai Rp107,9 triliun atau naik 16% yoy.

Adapun kredit konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) masing-masing naik 2,3 kali lipat dan 2,6 kali lipat dalam tiga tahun terakhir. BBCA juga mencatat, kenaikan kinerja ini ikut ditopang oleh kredit yang tumbuh 13,9% menjadi Rp810,4 triliun, dengan kredit macet (NPL) terjaga di angka 1,9%.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)

BNI mencatat laba bersih Rp20,9 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut naik 14,2% secara tahunan. Laba perusahaan anak menyumbang Rp419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% per tahun.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa laba perusahaan juga ditopang oleh pendapatan non-bunga (non-interest income). Sepanjang 2023 pos pendapatan tersebut naik 6,6% yoy menjadi Rp21,47 triliun.

Bank pelat merah itu mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp695 triliun sepanjang tahun 2023, naik 7,6% yoy. Penyaluran kredit tersebut terutama didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan perusahaan anak. 

Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3% yoy, blue chip BUMN tumbuh 11,8% yoy, kredit konsumer tumbuh 13,6% yoy, serta perusahaan anak yang tumbuh 134% yoy. 

Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, BNI juga telah menjaga kualitas portfolio kreditnya. Hal ini tercermin dari penurunan NPL di posisi 2,14% dan rasio kredit dalam risiko atau loan at risk (LaR) menurun jadi 12,9% di tahun 2023.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

BRI kembali memecah rekor dengan mencatatkan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp60,4 triliun sepanjang tahun 2023. Perolehan tersebut tumbuh 17,54% secara tahunan dari perolehan tahun 2022 sebesar Rp51,40 triliun.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Desember 2023. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp1.068 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 84,4%.

Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,12% dan NPL net sebesar 0,76% per Desember 2023. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 229,09%.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

Bank Mandiri menorehkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp55,06 triliun menjadi 33,7% secara tahunan sepanjang 2023. Capaian ini disokong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,08% yoy menjadi Rp 9,89 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan perolehan laba tersebut juga menjadi yang terbesar sejak perusahaan didirikan 25 tahun lalu.

Adapun sepanjang 2023 Bank Mandiri membukukan kredit sebesar Rp 1.398 triliun, naik 16,3% yoy. Hal ini mendorong aset bank menjadi Rp2.174 triliun, tumbuh 9,12% yoy.

Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3% yoy. Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2% yoy menjadi Rp238 triliun.

Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, NPL bank berlogo pita ema situ secara bank only berhasil turun sebesar 86 basis poin (bps) secara tahunan ke level 1,02%.

Baca Juga

Semua Berita