Asuransi Jiwa Catat Laba per Juli 2024, Berbalik Arah dari Tren Negatif

2024-08-20 02:01:45

News Image Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) (foto: Bisnis.com)

Pada bulan Juli 2024, beberapa perusahaan asuransi jiwa berhasil mencatatkan kinerja investasi yang positif, berbalik dari tren negatif yang sebelumnya dilaporkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebelumnya, pada bulan Juni 2024, OJK mencatat adanya penurunan signifikan pada hasil investasi perusahaan asuransi jiwa. Namun, pada bulan berikutnya, beberapa perusahaan asuransi jiwa berhasil mencatatkan kenaikan hasil investasi yang bervariasi, mulai dari 18% hingga bahkan 100%.

Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis dari situs masing-masing perusahaan, pada hari Senin (19/8/2024), sejumlah perusahaan asuransi jiwa mencatat peningkatan hasil investasi yang signifikan pada Juli 2024.

Salah satu perusahaan yang mencatatkan kenaikan yang mencolok adalah Allianz Life. Perusahaan ini mencatatkan hasil investasi sebesar Rp413,63 miliar pada Juli 2024, mengalami kenaikan sebesar 100% secara bulanan atau month-to-month (mtm) dari Rp206,73 miliar yang tercatat pada Juni 2024.

Selain itu, BCA Life juga mengalami peningkatan hasil investasi yang cukup signifikan. Pada Juli 2024, perusahaan ini mencatatkan hasil investasi sebesar Rp96,64 miliar, yang berarti ada kenaikan sebesar 18,24% dibandingkan dengan Rp81,73 miliar yang tercatat pada Juni 2024.

Great Eastern Life Indonesia juga turut mencatatkan peningkatan hasil investasi. Pada Juli 2024, perusahaan ini berhasil mencatatkan hasil investasi sebesar Rp724,69 miliar, meningkat sebesar 4,89% dibandingkan Rp690,90 miliar pada bulan sebelumnya.

Astra Life tidak ketinggalan dalam mencatatkan kenaikan hasil investasi yang signifikan. Perusahaan ini mencatatkan hasil investasi sebesar Rp164,45 miliar pada Juli 2024, meningkat sebesar 60,20% dibandingkan Rp102,65 miliar pada Juni 2024.

BRI Life juga menunjukkan kinerja positif dengan mencatatkan kenaikan hasil investasi sebesar 41,33% secara bulanan, dari Rp446,83 miliar menjadi Rp631,52 miliar pada Juli 2024. Asuransi Jiwa IFG juga mengalami peningkatan hasil investasi sebesar 16,76% secara bulanan, dari Rp844,02 miliar menjadi Rp985,56 miliar pada Juli 2024.

AIA Financial mencatatkan hasil investasi sebesar Rp1,22 triliun pada Juli 2024, yang berarti ada peningkatan sebesar 37% dibandingkan Rp894,88 miliar pada bulan sebelumnya. Perusahaan asuransi jiwa lainnya yang juga mencatatkan hasil investasi mencapai triliunan adalah AXA Mandiri, yang mencatatkan hasil investasi sebesar Rp1,13 triliun pada Juli 2024, mengalami kenaikan sebesar 75,83% secara bulanan dari Rp644,45 miliar yang tercatat pada Juni 2024.

Manulife juga menunjukkan kinerja yang baik dengan mencatatkan hasil investasi sebesar Rp1,92 triliun pada Juli 2024, mengalami peningkatan sebesar 29,81% dibandingkan dengan Rp1,48 triliun pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Prudential Life mencatatkan hasil investasi sebesar Rp2,05 triliun, yang berarti ada kenaikan sebesar 89,5% dibandingkan dengan Rp1,08 triliun pada Juni 2024.

Penurunan Hasil Investasi

Kenaikan hasil investasi yang signifikan ini terjadi setelah sebelumnya, pada semester pertama tahun 2024, OJK melaporkan adanya penurunan yang signifikan pada hasil investasi perusahaan asuransi jiwa, yang turun sebesar 29,99% year-on-year (yoy) menjadi Rp11,46 triliun. Penurunan ini terutama terjadi pada lini usaha PAYDI, yang dipengaruhi oleh hasil investasi dari instrumen saham dan reksa dana.

Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, menjelaskan bahwa penurunan hasil investasi pada semester pertama tahun 2024 tersebut tidak terlepas dari kondisi pertumbuhan ekonomi yang menekan arus investasi di pasar modal. Kondisi ini berdampak pada kinerja sektor pasar modal, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lebih dari 6% sejak awal tahun. 

Namun, kinerja positif yang dicatatkan oleh beberapa perusahaan asuransi jiwa pada bulan Juli 2024 ini menunjukkan adanya pemulihan dalam sektor tersebut, meskipun tantangan ekonomi masih membayangi. Perkembangan ini juga menjadi tanda bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berhasil menavigasi kondisi pasar yang menantang dengan strategi investasi yang tepat.

Baca Juga

Semua Berita