2024-08-10 15:33:44
Taylor Swift (foto: NPR)Sebuah perusahaan asuransi menghadapi tantangan besar terkait klaim senilai jutaan dolar Amerika Serikat (AS) akibat pengembalian uang tiket konser Taylor Swift yang dibatalkan di Austria.
Konser yang dijadwalkan berlangsung di Wina pada pekan ini terpaksa dibatalkan karena adanya ancaman serangan teroris di Stadion Ernst Happel.
Sekitar 195.000 penggemar Taylor Swift, yang sering disebut sebagai ‘Swifties’, diperkirakan akan menghadiri konser tersebut, termasuk banyak penggemar dari luar negeri.
Menurut laporan dari Reuters pada Jumat (9/8/2024), Barracuda Music, yang bertindak sebagai penyelenggara konser, telah mengumumkan bahwa seluruh tiket akan dikembalikan dalam kurun waktu 10 hari.
Namun, saat Reuters mencoba menghubungi pihak penyelenggara untuk meminta komentar mengenai kebijakan asuransi yang berlaku, mereka tidak dapat memberikan respons.
Dalam industri hiburan dan olahraga, penyelenggara acara berskala besar biasanya membeli asuransi pembatalan acara untuk melindungi diri dari kerugian finansial yang mungkin terjadi.
Sebagian besar dari asuransi tersebut diasuransikan melalui Lloyd's of London, sebuah pasar asuransi terkenal yang melibatkan konsorsium berbagai perusahaan asuransi.
Seorang juru bicara dari Lloyd's of London mengonfirmasi bahwa mereka menawarkan asuransi pembatalan acara. Namun, mereka menolak untuk memberikan komentar terkait kebijakan asuransi yang spesifik.
Penting untuk dicatat bahwa serangan teroris umumnya tidak termasuk dalam cakupan polis asuransi pembatalan acara. Namun, banyak pemegang polis yang memilih untuk membeli perlindungan tambahan terhadap risiko tersebut.
Marcos Alvarez, Direktur Pelaksana yang memimpin pemeringkatan lembaga keuangan global di Morningstar DBRS, menyatakan bahwa kerugian yang disebabkan oleh pembatalan konser Taylor Swift ini dapat mencapai puluhan juta dolar.
Di sisi lain, kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan asuransi kemungkinan akan dibatasi oleh kenyataan bahwa konser tersebut masih dapat dijadwal ulang.
Andrew Colcomb, Kepala Penelitian Sindikat di Argenta Private Capital, menambahkan bahwa perlindungan asuransi tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga perusahaan asuransi tidak akan bertanggung jawab atas pembatalan keseluruhan tur.
Dalam asuransi pembatalan acara, cakupan biasanya meliputi penundaan acara, pemindahan acara ke lokasi lain, biaya sewa tempat, bayaran artis, dan pengembalian uang tiket.
Meski demikian, pernyataan dari Colcomb menunjukkan bahwa penyelenggara dan asuransi kemungkinan besar sudah siap untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi tanpa harus menanggung kerugian secara keseluruhan.
Sementara itu, pada Kamis (8/8/2024), kepolisian Inggris mengonfirmasi bahwa tidak ada indikasi adanya ancaman yang bisa memengaruhi lima pertunjukan terakhir Taylor Swift di Stadion Wembley, London, yang dijadwalkan berlangsung minggu depan.
Taylor Swift akan kembali tampil di sana sebagai bagian dari tur Eropa-nya. Tur Eras Swift ini diperkirakan akan menghasilkan pendapatan hampir US$2 miliar hanya dari penjualan tiket.
Dengan meningkatnya kekhawatiran terkait keamanan di acara-acara besar, penyelenggara konser dan perusahaan asuransi mungkin akan mempertimbangkan untuk memperketat persyaratan perlindungan asuransi dan meningkatkan biaya premi untuk menutupi risiko yang lebih besar.
Hal ini dapat mempengaruhi harga tiket dan anggaran produksi, yang pada akhirnya bisa membebani konsumen dan penggemar.
Di sisi lain, insiden ini juga bisa mendorong perkembangan teknologi dan strategi keamanan yang lebih canggih untuk melindungi penonton dan memastikan kelangsungan acara besar di masa mendatang.
Secara keseluruhan, meski ancaman serangan teroris mengakibatkan pembatalan konser di Austria dan menimbulkan kerugian finansial yang signifikan, baik penyelenggara maupun perusahaan asuransi tampaknya telah mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak dari kejadian tak terduga tersebut.
Pembatalan ini juga menyoroti pentingnya perlindungan asuransi yang komprehensif bagi penyelenggara acara berskala besar dalam menghadapi risiko-risiko yang tidak terduga.