Ini Syarat Buyback Bagi Pemegang Saham Commonwealth yang Tidak Setuju Merger dengan OCBC

2024-08-04 02:45:09

News Image Kantor Cabang Bank Commonwealth (foto: BeritaSatu)

Pada Jumat (2/8/2024), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menyetujui rencana penggabungan usaha dengan PT Bank Commonwealth.

Langkah strategis ini diambil oleh OCBC sebagai salah satu dari 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai bank swasta terkemuka di tanah air.

Dilansir dari Kontan pada Minggu (4/8/2024), Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP, dalam siaran pers yang diterbitkan pada Jumat (2/8/2024), mengungkapkan bahwa penggabungan ini diharapkan menghasilkan sinergi yang positif.

"Kami yakin bahwa penggabungan ini akan membawa manfaat sinergi. Dengan menyatukan kekuatan yang ada, OCBC siap untuk melayani basis nasabah yang lebih luas dengan solusi perbankan yang lebih komprehensif," ujarnya.

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, pemegang saham memiliki hak untuk meminta perusahaan membeli kembali sahamnya dengan harga yang wajar jika mereka tidak setuju dengan aksi korporasi seperti merger atau penggabungan usaha. 

Berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Jumat (2/8/2024), pemegang saham NISP yang memenuhi persyaratan dapat meminta agar sahamnya dibeli kembali oleh NISP.

Persyaratan tersebut meliputi:

  1. Terdaftar dalam daftar pemegang saham NISP pada 10 Juli 2024, satu hari kerja sebelum pemanggilan RUPSLB;
  2. Memberikan suara tidak setuju dalam agenda merger pada RUPSLB;
  3. Serta menyampaikan formulir pernyataan kehendak untuk menjual saham beserta dokumen bukti kepemilikan yang sah dan bukti bahwa penggabungan ini merugikan pemegang saham tersebut atau perusahaan, paling lambat pada 9 Agustus 2024 pukul 16.00 WIB.

Pemegang saham yang tidak memenuhi ketiga persyaratan tersebut tidak berhak untuk meminta sahamnya dibeli kembali. Pemegang saham yang ingin menjual sahamnya harus menyerahkan formulir pernyataan kehendak untuk menjual saham paling lambat pada 9 Agustus 2024 pukul 16.00 WIB.

Pembayaran hasil pembelian kembali saham diperkirakan akan dilakukan pada 6 September 2024 atau pada tanggal lain, tergantung pada tanggal efektif penggabungan.

Harga Buyback

Harga yang ditetapkan NISP untuk pembelian kembali saham adalah Rp 1.230 per saham, berdasarkan harga rata-rata penutupan perdagangan saham NISP selama 90 hari kalender sebelum pengumuman tambahan informasi rencana merger pada 31 Juli 2024. Pada Jumat (2/8/2024), harga saham NISP berada di Rp 1.340 per saham.

Parwati juga menyebutkan bahwa merger ini diharapkan dapat memperluas akses nasabah PT Bank Commonwealth (PTBC) terhadap jaringan luas dan kapabilitas OCBC di kawasan ASEAN, Greater China, dan wilayah lainnya, khususnya dalam layanan perbankan korporat.

Integrasi nasabah ritel dan UKM PTBC akan memperkuat posisi pasar OCBC, memperbesar portofolio, dan menjadikan OCBC sebagai salah satu bank swasta terdepan di Indonesia. Dengan lebih dari 200 cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia, OCBC berkomitmen untuk meningkatkan layanan perbankan ritel dan UKM serta memperkuat posisinya dalam pasar yang ditargetkan.

Secara keseluruhan, penggabungan usaha ini merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi kedua bank. Dengan sinergi yang dihasilkan dari penggabungan ini, OCBC berharap dapat terus tumbuh dan memberikan layanan yang lebih baik serta komprehensif kepada nasabahnya, memperkuat posisinya sebagai bank swasta terkemuka di Indonesia, dan meningkatkan inklusi keuangan di seluruh wilayah yang dilayani.

Penggabungan ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dalam produk dan layanan perbankan. Dengan menggabungkan keahlian dan teknologi dari kedua bank, OCBC NISP dan PT Bank Commonwealth akan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menciptakan solusi keuangan yang lebih canggih dan sesuai dengan kebutuhan nasabah modern.

Hal ini meliputi pengembangan platform digital yang lebih ramah pengguna, peningkatan layanan perbankan mobile, serta penawaran produk investasi yang lebih beragam.

Baca Juga

Semua Berita