Laba BRI Meroket di Semester I/2024: Kredit dan Pendapatan Bunga Jadi Pendorong

2024-07-25 05:16:50

News Image Menara BRILiaN (foto: PT Niaga Artha Chemcons)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berhasil menorehkan peningkatan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp29,7 triliun per Juni 2024.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp29,42 triliun. Selain itu, total laba bersih komprehensif BRI mencapai Rp29,99 triliun. 

Dalam publikasi laporan keuangan yang diterbitkan oleh Bisnis Indonesia pada Kamis (25/7/2024), terungkap bahwa peningkatan laba BRI ini didorong oleh kenaikan penyaluran kredit yang mencapai Rp1.264,77 triliun secara konsolidasi, naik 5,59% dari Rp1.197,75 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penyaluran kredit ini kemudian mendorong peningkatan pendapatan bunga perusahaan menjadi Rp98,64 triliun, naik Rp13,05 triliun dari Rp85,59 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

BRI juga memiliki ruang ekspansi yang lebih besar dengan turunnya rasio loan to deposit (LDR) dari 87,83% menjadi 87,19%. Sementara itu, rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga mengalami penurunan dari 5,78% menjadi 4,83%. BRI mencatatkan rasio NPL gross sebesar 3,21% dan NPL net sebesar 0,86% dalam setengah tahun 2024.

Secara keseluruhan, BRI mencatatkan aset konsolidasi sebesar Rp1.977,37 triliun, tumbuh 0,62% dari Rp1.965 triliun pada periode sebelumnya. Aset bank only mencapai Rp1.832,75 triliun, di mana dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp1.389,66 triliun yang terdiri dari giro (Rp356,85 triliun), tabungan (Rp521,04 triliun), dan deposito (Rp511,766 triliun).

Kinerja Saham BRI

Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Selasa (24/7/2024), harga saham BBRI turun 0,21% ke level Rp4.780. Meskipun demikian, dalam sepekan terakhir, harga saham BBRI mengalami kenaikan sebesar 0,42%.

CEO Jooara Rencana Keuangan Gembong Suwito menyebutkan bahwa sejak Maret 2024, setelah pembagian dividen, saham BBRI mendapat tekanan dari investor asing yang menyebabkan penurunan harga saham dari level tertinggi di Rp6.450 ke titik terendah di Rp4.090 sebelum akhirnya mampu rebound dan saat ini mencapai Rp4.780.

"Secara prediksi, BBRI masih akan tumbuh single digit di kisaran 6-9% baik dari segi revenue maupun EPS," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (24/7/2024).

Lebih lanjut, Gembong Suwito menyebutkan bahwa apabila laporan keuangan kuartal II/2024 BRI melebihi ekspektasi para analis, hal ini bisa menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham BBRI menuju level Rp5.000 hingga Rp5.100 dalam beberapa bulan ke depan.

Pencapaian BRI ini menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang positif. Dengan peningkatan penyaluran kredit dan pendapatan bunga yang signifikan, serta ruang ekspansi yang lebih besar, BRI berada dalam posisi yang kuat untuk terus meningkatkan laba dan nilai bagi para pemegang saham.

Meskipun ada tekanan dari investor asing, prospek pertumbuhan BRI yang diperkirakan oleh para analis menunjukkan optimisme terhadap kinerja saham BBRI di masa mendatang.

Di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, keberhasilan BRI dalam mencatatkan pertumbuhan laba dan menjaga kualitas aset menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola risiko dan memanfaatkan peluang pasar.

Keberhasilan BRI dalam mencatatkan kinerja yang solid juga tak lepas dari berbagai inisiatif strategis yang dilakukan, termasuk digitalisasi layanan perbankan dan peningkatan efisiensi operasional.

Transformasi digital yang dijalankan BRI telah membantu meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi nasabah, serta memperluas jangkauan layanan ke berbagai segmen masyarakat.

Selain itu, fokus pada peningkatan kualitas kredit dan pengelolaan risiko yang lebih baik juga turut berkontribusi pada pencapaian ini. Dengan langkah-langkah inovatif yang terus diambil, BRI ditargetkan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan positifnya di masa depan dan terus memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Baca Juga

Semua Berita

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan
14 Desember 2024

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan

Nasabah dapat memblokir kartu ATM BRI yang hilang atau terte...

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini
3 Desember 2024

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini

Dengan berbagai inovasi yang terus bermunculan, kartu kredit...

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah
22 November 2024

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah

Tujuh produk perbankan yang populer di kalangan nasabah menc...

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!
21 November 2024

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!

Kartu ATM yang terblokir dapat dibuka kembali melalui call c...

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat
18 November 2024

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Produk perbankan terus berkembang mengikuti kebutuhan dan ke...

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional
18 November 2024

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional

Dalam perbandingan biaya transaksi, bank digital umumnya leb...

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI
14 November 2024

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI

Dua aplikasi mobile banking yang populer di Indonesia adalah...

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional
9 November 2024

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional

Bank syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berke...

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024
8 November 2024

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024

Lima bank terbesar di Indonesia menunjukkan kinerja positif ...

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen
8 November 2024

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen

Dalam rangka memperkuat industri perbankan syariah di Indone...