Unitlink Pasar Uang Prudential Catatkan Hasil Positif Di Tengah Tren Penurunan Premi

2024-07-15 05:40:14

News Image Ilustrasi Asuransi Unitlink (foto: Bisnis.com)

Data Infovesta per Juni 2024 menunjukkan bahwa produk unitlink pasar uang mencatat kinerja tertinggi dalam hal imbal hasil (return), dengan rata-rata mencapai 1,53%. Salah satu produk unggulan di kategori ini adalah PRULink Rupiah Cash Fund milik PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia, yang berhasil mencatatkan return sebesar 2,28% per Juni 2024.

Dilansir dari Kontan pada Senin (15/7/2024), Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, menyatakan bahwa hasil positif ini merupakan buah dari strategi pengelolaan yang matang pada produk PRULink.

"Strategi investasi pada unitlink dirancang untuk memastikan kenyamanan nasabah dalam berinvestasi. Hal ini menjadi landasan utama dalam pengelolaan produk PRULink. Secara umum, mayoritas unitlink kami berhasil mencatatkan kinerja positif, bahkan melampaui kinerja indeks acuan," ujarnya.

Karin menambahkan bahwa prospek unitlink berbasis pasar uang di Indonesia tampak cerah ke depannya. Hal ini tercermin dari preferensi masyarakat kelas menengah yang tinggi terhadap produk investasi yang bisa menyeimbangkan modal dan pertumbuhan aset.

Unitlink pasar uang menjadi pilihan menarik bagi segmen ini karena menawarkan opsi investasi dengan risiko relatif rendah dan potensi pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan tabungan tradisional atau deposito.

"Instrumen pasar uang juga relatif stabil dan menyediakan likuiditas yang lebih tinggi, sehingga menarik bagi nasabah berprofil risiko konservatif. Tersedianya akses investasi yang mudah dengan risiko yang relatif rendah menjadikan unitlink pasar uang sebagai pilihan utama bagi nasabah yang tidak menyukai risiko pasar," tambahnya.

Selain unitlink pasar uang, Infovesta juga mencatat bahwa unitlink pendapatan tetap mencetak imbal hasil rata-rata positif sebesar 0,13% per Juni 2024. Namun, unitlink campuran dan unitlink saham mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,24% dan 1,97% per Juni 2024.

Penurunan Premi Unitlink pada Mei 2024

Meskipun ada unitlink yang mencatatkan hasil positif, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa pendapatan premi dari asuransi unitlink atau Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 18,23% secara year on year (YoY) pada Mei 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyebutkan bahwa premi asuransi unitlink tercatat senilai Rp 19,79 triliun, dengan komposisi 26,92% dari total premi pada Mei 2024.

"OJK terus mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk mengembangkan produk proteksi agar dapat memberikan perlindungan terhadap risiko terkait jiwa pemegang polis sehingga dapat meningkatkan kontribusi positif bagi produktivitas masyarakat," ujar Ogi dalam jawaban tertulis pada Senin (8/7/2024).

PT BNI Life Insurance (BNI Life) melaporkan pendapatan premi unitlink hingga Juni 2024 tumbuh 7,8% atau senilai Rp 604,5 miliar secara YoY. Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan, optimistis bahwa prospek asuransi unitlink masih positif, terutama karena pendapatan premi unitlink perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan hingga Juni 2024.

"Kami menargetkan pendapatan premi sepanjang tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun atau tumbuh 4% dari pencapaian premi unitlink tahun 2023," ujar Eben.

Untuk mengoptimalkan pendapatan premi, BNI Life menerapkan sejumlah strategi seperti seminar, webinar, dan workshop untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat produk unitlink. Mereka juga menyediakan produk unitlink yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan profil risiko nasabah.

Selain itu, BNI Life terus meluncurkan produk-produk dengan fitur tambahan seperti perlindungan kesehatan atau investasi yang menarik. Dengan strategi-strategi ini, BNI Life yakin dapat meningkatkan daya tarik produk unitlink dan mendorong peningkatan premi.

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) berfokus pada peningkatan produktivitas produk tradisional berbasis proteksi, sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Head of Corporate Secretariat IFG Life, Gatot Harydisaat, melaporkan pendapatan premi unitlink mencapai Rp 33 miliar pada Juni 2024.

Meskipun tidak menyebutkan total pendapatan premi secara keseluruhan, ia menyatakan jumlah tersebut sekitar 5% dari total pendapatan premi IFG Life.

"Kami optimistis pendapatan premi unitlink dapat tumbuh positif dengan mengedepankan pengelolaan investasi berbasis tata kelola yang baik dan mitigasi risiko yang prudent, sehingga dapat memberikan hasil investasi yang menarik bagi nasabah," ujar Gatot.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa meskipun premi unitlink menghadapi berbagai tantangan, masih terdapat ketertarikan masyarakat terhadap produk ini. Pada kuartal I-2024, premi unitlink tercatat senilai Rp 19,22 triliun.

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, memproyeksikan bahwa prospek unitlink masih akan terus bertumbuh positif, didukung oleh kinerja pasar modal yang tetap positif dan meningkatnya keyakinan pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga Bank Sentral AS (Fed Fund Rate-FFR) serta valuasi menarik dari emiten-emiten besar (big caps).

"AAJI senantiasa mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk mengembangkan produk unitlink yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan segmen pasar. Edukasi nasabah, peningkatan layanan, transparansi, dan diversifikasi investasi menjadi langkah utama yang difokuskan AAJI untuk mempertahankan nasabah," ujar Togar.

AAJI juga menggandeng seluruh perusahaan asuransi untuk mengembangkan strategi yang efektif, seperti edukasi nasabah, inovasi produk, peningkatan layanan, transparansi informasi, dan diversifikasi investasi.

Baca Juga

Semua Berita