2024-07-12 01:26:05
Logo Superbank (foto: Bareksa)PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), melalui anak perusahaannya PT Super Bank Indonesia atau Superbank, mengungkapkan bahwa rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (IPO) belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
Dilansir dari Bisnis.com pada Jumat (12/7/2024), Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menyatakan bahwa saat ini perusahaan lebih memilih fokus pada akuisisi pengguna dan pengembangan produk setelah peluncuran bank digital tersebut.
Tigor menjelaskan bahwa mereka baru saja menerima suntikan modal sebesar Rp1,2 triliun dari pemegang saham utama, yaitu Grab, Singtel, dan KakaoBank. Oleh karena itu, kebutuhan modal Superbank saat ini sudah terpenuhi dengan baik. "Jadi, untuk melantai di pasar modal belum akan terjadi tahun ini," jelas Tigor.
Meskipun pada tahun lalu, Wakil Direktur Utama Emtek, Sutanto Hartono, sempat mengungkapkan ketertarikan untuk melakukan IPO. Menurut Sutanto, IPO akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, termasuk peningkatan transparansi dan akuntabilitas.
Seiring dengan perubahan perilaku masyarakat terhadap layanan keuangan digital, Superbank berencana meluncurkan berbagai produk baru seperti pinjaman, simpanan berjangka, QRIS, dan BI Fast untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini, layanan finansial didominasi oleh pengguna berusia 25-54 tahun dengan penetrasi internet mencapai 73%.
Superbank memiliki visi jangka panjang untuk memberikan akses ke layanan finansial bagi lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya segmen underbanked, baik UMKM maupun ritel mikro. “Kami memanfaatkan data dari Grab terkait tren penjualan UMKM, sehingga dapat menentukan kelayakan untuk memberikan pembiayaan. Dari data tersebut, kami bisa membuat credit scoring yang lebih canggih,” jelas Tigor.
Didukung oleh para pemimpin industri di sektor teknologi, media, dan keuangan seperti Grab, EMTEK, Singtel, dan KakaoBank, Superbank terus mengintegrasikan teknologi dalam produk dan layanan finansialnya.
Salah satu produk unggulan yang telah diluncurkan adalah Celengan by Superbank, sebuah produk tabungan harian dengan bunga tinggi 10% per tahun. Produk ini melengkapi produk tabungan utama dan Saku by Superbank.
Kehadiran Superbank di platform Grab menunjukkan komitmen untuk terus berinovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Tigor menambahkan bahwa digitalisasi menjadi kekuatan utama Superbank dalam menyasar segmen underbanked. Oleh karena itu, perusahaan berupaya menciptakan aplikasi yang sederhana dan ringan agar dapat diakses oleh berbagai tipe handphone.
“Banyak masyarakat underbanked memiliki handphone dengan kapasitas memori kecil. Aplikasi Superbank dirancang sangat ringan dibandingkan aplikasi bank digital lainnya. Proses onboarding juga dipercepat untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal,” ujar Tigor.
Walaupun bank-bank besar di Indonesia mulai mengembangkan aplikasi super (super app), Superbank tetap optimis dapat bersaing. Tigor menegaskan bahwa pasar yang dibidik Superbank berbeda dengan bank-bank konvensional yang sedang beralih dari cabang fisik ke digital.
“Kami murni digital tanpa kehadiran offline, sementara bank konvensional masih melakukan transisi dari cabang fisik ke digital,” jelasnya.
Superbank juga berkomitmen untuk mendukung inklusi keuangan di Indonesia dengan memberikan akses layanan perbankan kepada masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan perbankan konvensional.
Melalui berbagai program edukasi dan literasi keuangan, Superbank berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk keuangan digital dan mendorong penggunaan layanan perbankan yang lebih luas.
"Kami percaya bahwa inklusi keuangan adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata," tambah Tigor. Dengan berbagai inovasi dan inisiatif ini, Superbank optimis dapat berkontribusi secara signifikan dalam transformasi digital sektor keuangan di Indonesia. Dengan strategi dan dukungan yang kuat, Superbank terus berupaya memberikan solusi finansial yang inovatif dan relevan bagi masyarakat Indonesia.