Kinerja Bank Muamalat Meningkat, BPKH Tetap Lepas Saham Mayoritas

2024-07-09 03:43:53

News Image Kantor Bank Muamalat (foto: Stabilitas.id)

Seiring berjalannya waktu, Bank Muamalat terus mencatat peningkatan kinerja. Pada kuartal I/2024, Bank Muamalat berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp21,38 triliun, meningkat 10,21% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Aset bank juga mengalami kenaikan 5,42% menjadi Rp64,93 triliun per Maret 2024. Bersamaan dengan peningkatan pembiayaan, rasio NPF gross membaik menjadi 2,22% dari sebelumnya 2,75%. Namun, NPF net mengalami kenaikan menjadi 1,17% dari 0,75%.

Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Muamalat tercatat sebesar 30,93% per Maret 2024, sedikit menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 32,38%.

Pada Maret 2024, Bank Muamalat juga membukukan laba bersih sebesar Rp2,78 miliar, turun 72,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,23 miliar.

Direktur Kepatuhan Bank Muamalat, Karno, menyatakan bahwa perseroan masih dalam upaya penyehatan. Salah satu fokus utama adalah menjaga kualitas pembiayaan atau rasio NPF (nonperforming loan).

"NPF adalah perhatian utama kami dalam proses bisnis yang kami lakukan. Kami memonitor dan mengawasi dengan baik," ujarnya dalam acara Mid Year Banking and Economic Outlook Infobank pada pekan lalu (2/7/2024) di Jakarta.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa Bank Muamalat telah menunjukkan progres perbaikan kinerja yang positif. "Bank Muamalat telah melalui proses pemulihan, ada rencana aksi yang jelas. Bank tersebut sudah normal dan sehat," katanya setelah rapat kerja dengan Komisi XI DPR pada Maret lalu (26/3/2024).

Akuisisi Batal, BPKH Tetap Lepas Saham

Di tengah batalnya akuisisi Bank Muamalat oleh BTN, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tetap berencana melepas kepemilikan sahamnya di Bank Muamalat. Dilansir dari Bisnis.com pada Selasa (9/7/2024), Sekretaris BPKH, Ahmad Zaky, menyatakan bahwa BPKH membuka peluang bagi investor lain untuk mengambil alih Bank Muamalat.

"Fokus BPKH adalah menjamin dan memastikan peningkatan imbal hasil Bank Muamalat bagi pemegang saham, yang pada akhirnya akan berdampak pada kenaikan nilai manfaat bagi calon jamaah haji, termasuk melalui aksi korporasi dan aliansi strategis dengan berbagai pihak," ujarnya.

BPKH telah lama berencana untuk melepas kepemilikan sahamnya di Bank Muamalat. Saat ini, BPKH memegang 82,65% saham Bank Muamalat. Anggota Badan Pelaksana BPKH, Sulistyowati, menyatakan bahwa porsi saham BPKH di Bank Muamalat saat ini terlalu besar.

Seiring berjalannya waktu, BPKH mempertimbangkan penyesuaian porsi kepemilikan di Bank Muamalat yang cukup besar tersebut. Rencana pelepasan kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat ini juga dilakukan seiring dengan rencana perseroan untuk melakukan pencatatan saham di bursa atau initial public offering (IPO).

Meskipun Bank Muamalat sudah berstatus perusahaan terbuka, namun belum melakukan pencatatan di pasar modal. Dengan adanya rencana listing tersebut, porsi kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat akan terdilusi.

BPKH juga membuka pintu bagi investor baru yang berencana masuk. "Itu konsekuensi terdilusi, tetapi siapa nantinya pemegang saham baru yang masuk, apabila ada yang lebih besar kami siap," ujar Sulistyowati pada September 2023.

Dengan langkah-langkah strategis yang dilakukan, baik oleh manajemen Bank Muamalat maupun BPKH, diharapkan kinerja Bank Muamalat akan terus meningkat dan membawa dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.

Selain itu, upaya peningkatan tata kelola dan pengawasan yang ketat diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan nasabah,\ sehingga memperkuat posisi Bank Muamalat sebagai bank syariah terkemuka di Indonesia.

Baca Juga

Semua Berita