4 Bank Jumbo di Indonesia Kian Agresif Kembangkan Super App

2024-07-08 03:03:07

News Image Bank Jumbo di Indonesia (foto: Bisnis.com)

Sejumlah bank besar di Indonesia semakin gencar mengembangkan jaringan digital mereka melalui aplikasi super atau super app. Tercatat, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) telah memiliki super app mereka masing-masing.

Terbaru, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga meluncurkan super app mereka, wondr by BNI, akhir pekan lalu. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menjelaskan bahwa peluncuran wondr by BNI merupakan bagian dari transformasi BNI dalam menghadirkan inovasi di bidang aplikasi perbankan.

Sebelumnya, BNI sudah memiliki platform digital bernama Mobile Banking BNI. Namun, platform tersebut akan digantikan oleh wondr dalam waktu dekat.

"[Mobile banking BNI] paling lama dalam waktu 6 bulan mobile banking sudah harus tutup. Kami tidak akan menggunakan dua platform. Sementara ini masih berjalan dua, tetapi suatu waktu mobile banking BNI harus tutup," ujar Royke kepada awak media usai peluncuran wondr by BNI pada Jumat (5/7/2024).

Super app BNI ini dilengkapi dengan tiga dimensi keuangan, yaitu Transaksi, Insight, dan Growth. Fitur Transaksi mendukung kebutuhan keuangan real-time nasabah dengan layanan seperti transfer domestik, pembayaran tagihan, dan pengaturan jadwal transfer.

Fitur Insight memungkinkan nasabah memantau dan menganalisis histori keuangan mereka. Sementara itu, Growth berfokus pada perencanaan masa depan dengan menawarkan berbagai pilihan produk finansial yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, seperti investasi dan tabungan.

Persaingan Ketat Super App Antarbank

Bank besar lainnya telah mengembangkan super app mereka sebelum BNI. Bank Mandiri, misalnya, telah lama memiliki Livin’ by Mandiri yang memiliki beragam fitur unggulan, mulai dari simpanan, investasi, pembayaran, hingga paylater.

Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, menyatakan Bank Mandiri terus melakukan inovasi pengembangan super app mereka itu. Terbaru, Bank Mandiri menghadirkan solusi kepemilikan rumah bagi nasabah lewat fitur Livin’ KPR.

Melalui fitur baru itu, nasabah dapat mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) dalam satu aplikasi. "Fitur Livin' KPR ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami dalam memberikan nilai tambah bagi nasabah,” ujar Aquarius.

Dengan super app ini, Bank Mandiri mencatatkan 24 juta pengguna Livin' by Mandiri pada kuartal I/2024, atau tumbuh 39% yoy. Livin’ by Mandiri telah mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I/2024, meningkat 41,7% yoy. Adapun, nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal I/2024 telah menembus Rp921 triliun, tumbuh sebesar 27,4% yoy.

Seperti Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga memiliki super app bernama BRImo. Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, menyatakan bahwa BRI juga terus berupaya mengembangkan super app mereka itu.

BRI misalnya memperluas layanan pembayaran lintas negara (cross-border) dengan memanfaatkan QRIS di Singapura melalui super app BRImo. “QRIS cross-border adalah layanan pembayaran yang memungkinkan pengguna BRImo untuk melakukan pembayaran di luar negeri.

Dengan fitur ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi internasional tanpa kerumitan konversi mata uang,” katanya. BRI mencatatkan jumlah pengguna BRImo sebanyak 33,5 juta pada kuartal I/2024, tumbuh 30,3% yoy.

Sejalan dengan pertumbuhan pengguna, jumlah transaksi tumbuh signifikan 55,2% mencapai 969,6 juta transaksi pada tiga bulan awal 2024. Adapun, nilai transaksi BRImo mencapai Rp1.251,1 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 41,8% yoy dari sebelumnya Rp881,8 triliun.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga mengembangkan super app MyBCA dan meluncurkan produk-produk terbaru, seperti paylater. Selain itu, BCA melengkapi platform digitalnya dengan layanan investasi atau wealth management.

Dilansir dari Bisnis.com pada Senin (8/7/2024), Direktur BCA, Santoso, menyatakan untuk paylater, BCA fokus meningkatkan nilai tambah yang dapat diberikan kepada pelanggan.

“Produk Paylater BCA adalah suplemen produk bagi customer yang ingin menikmati barang yang dibeli namun membayar dengan mencicil. Jadi kami memang tidak memiliki target khusus, namun ingin terus meningkatkan manfaat,” ujarnya. Dia mengungkapkan bahwa ke depan akan ada fitur terbaru yang dirilis di MyBCA.

Sayangnya, Santoso tidak merinci lebih lanjut. "Nanti tentunya ada [fitur baru] dan sedang dilakukan kajian," ujarnya. Terkait kinerja, BCA pada kuartal I/2024 mencatat jumlah pengguna mobile banking sebanyak 30,8 juta, tumbuh 9% yoy dari sebelumnya 28,3 juta.

Volume transaksi digital, yang terdiri dari mobile dan internet banking BCA mencapai 7,2 miliar, tumbuh 24% yoy dari tahun sebelumnya 5,8 miliar. Adapun, total nilai transaksi mobile dan internet banking mencapai Rp6.586 triliun, naik 12% yoy.

BNI sebelum merilis wondr memiliki pengguna mobile banking sebanyak 16,9 juta per Maret 2024, tumbuh 18,5% secara tahunan (year-on-year/yoy). Jumlah frekuensi transaksi Mobile Banking BNI pada kuartal I/2024 meningkat 53,9% yoy menjadi 318 juta.

Dari segi nilai transaksi, Mobile Banking BNI mencapai Rp347 triliun, tumbuh 35,9% yoy dari sebelumnya Rp255 triliun. Rata-rata harian untuk jumlah transaksi mencapai Rp3,49 juta pada kuartal I/2024, naik 63,1% yoy dari sebelumnya 2,14 juta pada kuartal I/2023.

Baca Juga

Semua Berita