komparase.com

Kinerja Bank Mandiri Q1-2024: Digenjot Anak Usaha, BSI dan MUF Paling Signifikan

Kamis, 4 Juli 2024 | 15:00 WIB
Bank Mandiri (foto: Kompas)
Bank Mandiri (foto: Kompas)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif pada kuartal I/2024, yang didorong oleh kontribusi anak usahanya, termasuk bank, asuransi, dan multifinance. Anak perusahaan Bank Mandiri Group berhasil meraih laba bersih sebesar Rp3 triliun, naik 10,62% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Dari jumlah tersebut, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik atau Bank Mandiri mencapai Rp1,57 triliun, meningkat 7,56% YoY. Dengan kontribusi ini, Bank Mandiri mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp12,7 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 1,13% YoY.

Dalam hal penyaluran kredit, Bank Mandiri melaporkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I/2024, meningkat 19,1% YoY. Dilansir dari Bisnis.com pada Rabu (3/7/2024), Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari sinergi yang solid serta kemampuan adaptasi dan inovasi digital yang berkelanjutan.

“Seluruh pencapaian Mandiri Group tidak terlepas dari sinergi yang solid serta kemampuan beradaptasi dan inovasi ke arah digital sehingga mampu mencapai pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin (1/7/2024).

Anak Usaha yang Menyumbang Pertumbuhan Terbesar

Bank

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), atau BSI, menjadi penyumbang terbesar dengan laba bersih mencapai Rp1,7 triliun, naik 17,1% YoY. Pertumbuhan BSI didorong oleh peningkatan fungsi intermediasi atau pembiayaan sebesar 15,2% YoY menjadi Rp244,1 triliun pada akhir kuartal I/2024.

Selain itu, aset BSI turut meningkat 14,3% YoY menjadi Rp357,9 triliun, menjadikannya bank syariah terbesar di Indonesia dengan jumlah nasabah mencapai 20,1 juta. “Kami optimis dengan fundamental dan transformasi digital yang terus diperkuat, BSI mampu menghadapi dinamika serta memberikan pelayanan yang terbaik di industri syariah,” ujar Darmawan.

Di sisi lain, PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) juga menunjukkan pertumbuhan positif dengan laba bersih sebesar Rp485 miliar, naik 10,1% YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh inovasi digital dan pengembangan layanan kepada masyarakat.

Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mantap masing-masing meningkat sebesar 12,6% dan 12,1% YoY. Kredit pensiunan menjadi penopang utama pertumbuhan kredit Bank Mantap, naik 12,8% YoY menjadi Rp42,1 triliun pada akhir kuartal I/2024.

Multifinance

Di sektor multifinance, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) dan PT Mandiri Utama Finance (MUF) memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan aset Mandiri Group. MTF mencatat total aset sebesar Rp31,48 triliun pada akhir Maret 2024, tumbuh 22,6% dari tahun sebelumnya.

Laba bersih MTF juga tumbuh 14,1% YoY. Sementara itu, MUF mencatat pertumbuhan aset tertinggi di antara anak perusahaan Bank Mandiri, naik 43,6% YoY menjadi Rp12,07 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pembiayaan sebesar 42,86% YoY dengan kualitas yang terjaga.

“Keberhasilan anak usaha Bank Mandiri di sektor multifinance tidak lepas dari strategi distribusi yang diperkuat oleh market regular dan captive market Mandiri Group,” kata Darmawan.

Sekuritas dan Asuransi

PT Mandiri Sekuritas mengelola lebih dari 320.000 nasabah hingga akhir Maret 2024, dengan tambahan lebih dari 40.000 nasabah berkat inovasi layanan MOST dengan RDN Livin' by Mandiri, Regional, serta BSI.

Total aset Mandiri Sekuritas mencapai Rp6,4 triliun, tumbuh 11,5% YoY, dengan pendapatan usaha sebesar Rp256 miliar yang didukung oleh tiga lini bisnis: Retail, Investment Banking, dan Capital Market.

Di sektor asuransi, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) juga mencatat peningkatan kinerja dengan total aset mencapai Rp42,03 triliun. Jumlah tertanggung AXA Mandiri meningkat menjadi 3,7 juta pada akhir kuartal I/2024.

Risk Based Capital (RBC) AXA Mandiri mencapai 578%, lebih dari empat kali lipat batas minimum yang ditetapkan oleh OJK, yaitu 120%. “Hal ini mencerminkan kekuatan kesehatan keuangan AXA Mandiri untuk dapat terus memberikan proteksi asuransi jiwa bagi nasabah,” ujar Darmawan.

Komentar

Berita

Telah Dipilih

Silahkan Pilih yang Lain.

x

Belum memiliki akun? Daftar di Sini