2024-06-10 04:23:02
Ilustrasi Perbankan (foto: Unsplash)Konglomerat terkenal di Indonesia seperti Hartono bersaudara dan Hary Tanoesoedibjo memiliki kepemilikan signifikan di industri perbankan Tanah Air.
Siapakah di antara mereka yang paling kaya? Hartono bersaudara, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, memiliki kepemilikan di bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Kepemilikan ini dilakukan melalui entitas PT Dwimuria Investama Andalan. Selain itu, baik Robert maupun Bambang juga memiliki kepemilikan langsung di BBCA.
Di sisi lain, taipan Chairul Tanjung melalui PT Mega Corpora menguasai lima bank di Indonesia. Bank-bank tersebut termasuk tiga bank anak usaha, yaitu PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Bank Mega Syariah, dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).
Selain itu, Chairul Tanjung juga memiliki kepemilikan saham di beberapa bank daerah melalui Mega Corpora. Contohnya, ia memiliki 24,9% saham di PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) dan 24,82% saham di PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo atau BPD Sulutgo (BSG).
Sementara itu, Hary Tanoesoedibjo memiliki mayoritas saham di PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) melalui PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP). Dilansir dari Bisnis.com pada Senin (10/6/2024), Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin, konglomerat mendirikan bank untuk memperkuat ekosistem bisnis mereka.
Dengan ekosistem grup usaha yang luas, bank dapat memperoleh dukungan kinerja yang signifikan. Bank bisa menyalurkan kredit dengan aman serta menampung dana pihak ketiga (DPK) yang murah.
"Bank konglomerat itu modalnya juga kuat sehingga bisa ekspansi apa saja. Lalu, komitmen pemegang saham pengendali juga kuat. Apalagi, bisnis mereka banyak, sehingga membutuhkan dukungan finansial dan menjadi keharusan untuk mempertahankan kinerja bank," ujarnya beberapa waktu lalu.
Melalui kepemilikan di sektor perbankan, konglomerat ini tidak hanya memperkuat posisi keuangan mereka, tetapi juga mendukung bisnis lainnya yang mereka miliki. Hartono bersaudara, dengan kepemilikan mereka di BBCA, tetap menjadi yang terdepan dalam hal kekayaan.
Dengan dukungan finansial yang kuat dari bank-bank yang mereka miliki, mereka mampu mengembangkan bisnis mereka lebih jauh dan menjamin stabilitas serta pertumbuhan keuangan jangka panjang.
Sementara itu, Chairul Tanjung dengan portofolio perbankan yang luas menunjukkan pendekatan diversifikasi yang kuat. Hary Tanoe, meskipun dengan fokus yang lebih terbatas, tetap menunjukkan kekuatan signifikan dalam dunia perbankan melalui MNC Kapital.
Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono memiliki kepemilikan di BCA melalui entitas Dwimuria Investama Andalan dengan porsi sebesar 54,94%. Selain itu, baik Robert maupun Bambang juga memiliki saham atas nama mereka sendiri.
Robert memiliki 28,13 juta lembar saham BBCA, sementara Bambang memiliki 27,02 juta lembar saham BBCA. Berdasarkan data dari Forbes, kekayaan Robert mencapai US$23,4 miliar, sedangkan kekayaan Bambang sebesar US$22,5 miliar.
Konglomerat Anthony Salim adalah pemilik PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA). Melalui PT Indolife Pensiontama, Anthony Salim memegang mayoritas kepemilikan sebesar 22,83%. Berdasarkan data dari Forbes, Anthony Salim dan keluarganya memiliki kekayaan mencapai US$10,3 miliar.
Dato Sri Tahir adalah pemilik PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA). Melalui PT Mayapada Karunia Corporation, Tahir memiliki 24,16% kepemilikan di MAYA.
Melalui PT Mayapada Kasih Corporation, ia memiliki 12,31%. Sementara itu, atas nama pribadi, Tahir memiliki 19,34% saham. Berdasarkan data Forbes, kekayaan Tahir dan keluarganya mencapai US$5,2 miliar.
Taipan Chairul Tanjung memiliki sejumlah bank seperti Bank Mega, Bank Mega Syariah, dan Allo Bank.
Selain itu, Chairul juga mengelola bank daerah seperti Bank Sulteng dan BSG. Berdasarkan data Forbes, kekayaannya mencapai US$5 miliar.
PT Bank Nationalnobu Tbk. atau Bank Nobu (NOBU) dimiliki oleh taipan James Riady. Melalui PT Putera Mulia Indonesia (PMI), James Riady resmi menjadi pemegang saham pengendali (PSP) terakhir atau ultimate shareholder Bank Nobu, menggantikan ayahnya, Mochtar Riady. Berdasarkan data Forbes, kekayaan keluarga Riady mencapai US$1,3 miliar.
Bankir veteran Jerry Ng memperoleh kekayaannya dari kepemilikan saham di PT Bank Jago Tbk. (ARTO). Ia mengendalikan Bank Jago melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia dengan porsi sebesar 29,8%.
Jerry Ng mengakuisisi Bank Artos pada Desember 2019, yang kemudian diubah namanya menjadi Bank Jago dan bertransformasi menjadi bank digital. Berdasarkan data Forbes, kekayaan Jerry Ng mencapai US$1,2 miliar.
Hary Tanoe adalah pemilik Bank MNC. Bank MNC terbentuk setelah MNC Group mengakuisisi PT. Bank ICB Bumiputera Tbk. Berdasarkan data Forbes, kekayaan Hary Tanoe saat ini tercatat sebesar US$1,09 miliar.