Bank Danamon (BDMN) Sesuaikan KPR Seiring Naiknya BI Rate ke Level 6,25%

2024-06-09 03:52:13

News Image Gedung Bank Danamon (foto: VOI)

Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) mengumumkan bahwa mereka akan menyesuaikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) di tengah tingginya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), yang saat ini berada di level 6,25%.

Dilansir dari Bisnis.com pada Minggu (9/6/2024), Enriko Sutarto, Kepala Bisnis Pembiayaan Konsumen Bank Danamon, mengatakan bahwa penyesuaian ini dilakukan dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan volatilitas pasar, sambil tetap memberikan manfaat bagi nasabah.

Menurut Enriko, Bank Danamon mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan suku bunga, termasuk estimasi premi risiko yang disesuaikan untuk setiap debitur atau kelompok debitur. Hal ini berarti suku bunga yang dikenakan kepada debitur mungkin berbeda dengan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang diumumkan secara resmi.

Bank Danamon optimis terhadap pertumbuhan bisnis KPR mereka, dengan proyeksi pertumbuhan antara 7% hingga 10% hingga akhir tahun. Permintaan akan pembiayaan KPR dari Bank Danamon terdistribusi merata, terutama di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Ini didorong oleh konsentrasi pasar pembeli rumah komersil di kota-kota besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di beberapa wilayah.

Enriko juga menyebutkan bahwa Bank Danamon memiliki akses terhadap keahlian dan jaringan global Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) untuk memberikan solusi keuangan di bidang properti, termasuk melalui kemitraan dengan pengembang properti Jepang. Hal ini memungkinkan Bank Danamon untuk menjadi penyedia solusi KPR pilihan bagi nasabah.

BI telah dua kali menaikkan BI Rate pertama kalinya sejak April 2024, mencapai level 6,25%, sebagai respons terhadap penurunan nilai tukar rupiah. Keputusan ini diperkirakan akan berdampak pada kenaikan suku bunga KPR secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.

LPPI: Bunga KPR Naik dalam 3-6 bulan 

Menurut Amin Nurdin dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), kenaikan suku bunga KPR diproyeksikan akan terjadi dalam waktu 3 hingga 6 bulan, dengan peningkatan sekitar 100 basis poin. Namun, pertumbuhan kredit properti secara keseluruhan tetap stabil, dengan kredit KPR menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.

Meskipun begitu, hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat yang baru ingin mengambil KPR. Hal ini sangat krusial karena KPR dapat memengaruhi kemampuan finansial seseorang untuk beberapa tahun ke depan. Tren kenaikan bunga ini juga menjadi salah satu pendorong tren di kalangan Gen Z atau anak muda untuk tidak memiliki rumah. Bank Danamon sebagai penyedia KPR tentunya memperhitungkan kemampuan nasabahnya. 

Menurut laporan terbaru dari Bank Indonesia, kredit properti tetap tumbuh pada tingkat 7,8% year-on-year (YoY) pada April 2024, mencapai total Rp1.351,1 triliun. Pertumbuhan ini terjadi meskipun kredit konstruksi mengalami penurunan sebesar 3,3% YoY menjadi Rp387,7 triliun. 

Sementara itu, kredit KPR menunjukkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat 14,2% YoY, mencapai total Rp743,7 triliun, sementara kredit real estat naik 8,9% YoY menjadi Rp219,6 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan pembiayaan rumah tetap tinggi, terutama di tengah kondisi ekonomi yang mengalami perubahan. Meskipun begitu, kredit konstruksi diproyeksi mengalami penurunan karena adanya tren yang sudah berlangsung dari tahun sebelumnya.

Dengan demikian, Bank Danamon terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasar properti yang terus berkembang, baik di kota-kota besar maupun di wilayah-wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Melalui strategi ini dan dukungan dari jaringan globalnya, Bank Danamon diharapkan dapat tetap menjadi pemimpin dalam industri pembiayaan properti di Indonesia.

Baca Juga

Semua Berita