5 Tips Cegah Penipuan Menggunakan QRIS Menurut Aftech

2024-06-09 03:40:45

News Image Ilustrasi Transaksi QRIS (foto: detikFinance)

Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menegaskan urgensi edukasi sebagai kunci dalam menangani kasus penyalahgunaan QRIS. Direktur Eksekutif Aftech, Aries Setiadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah secara konsisten mengadakan kegiatan edukasi untuk masyarakat, pedagang, dan anggota asosiasi terkait transaksi digital. Langkah ini diambil untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan hukum, serta perlindungan konsumen.

Aftech menekankan beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam bertransaksi digital menggunakan QRIS. Di antaranya, memastikan keaslian pemilik QR, memeriksa kode QR yang dipajang, tidak sembarangan membagikan kode QR, dan berhati-hati saat memindai kode QR di situs web. Aries Setiadi menekankan pentingnya memverifikasi kembali informasi mengenai pemilik QR untuk menghindari penipuan.

Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menegaskan bahwa munculnya kasus penyalahgunaan QRIS memerlukan respons bersama dari semua pihak, termasuk melalui edukasi kepada masyarakat. Heru menyoroti perlunya keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah, dalam mengawasi dan mencegah praktik-praktik negatif terkait transaksi digital.

Menurut Heru, solusi dalam menangani kasus penyalahgunaan QRIS harus melibatkan semua pihak terkait, termasuk para pedagang, merchant aggregator, payment gateway, OJK, dan BI. Kasus penyalahgunaan QRIS harus ditangani secara spesifik sesuai dengan konteksnya. Berbagai modus penipuan yang menggunakan QRIS telah terjadi, mulai dari QRIS palsu di kotak amal masjid hingga modus penipuan melalui media sosial seperti Instagram.

Heru menegaskan pentingnya bersama-sama mengantisipasi dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan QRIS. Hal ini memerlukan manajemen risiko yang disusun bersama oleh semua pihak terkait.

Selain itu, terdapat pula beberapa langkah-langkah yang bisa diterapkan oleh masyarakat apabila sedang bertransaksi menggunakan QRIS.

Tips Mencegah Penipuan QRIS

1. Memastikan keaslian QR: Pastikan QR yang dipindai berasal dari lembaga atau instansi resmi, bukan QR palsu yang dipasang oleh pihak yang tidak sah.

2. Memeriksa kode QR dengan teliti: Sebelum memindai kode QR, periksa dengan cermat apakah ada tanda-tanda keaslian atau potensi penipuan, seperti kesalahan pengejaan atau perbedaan warna yang mencolok.

3. Tidak membagikan kode QR secara sembarangan: Hindari membagikan kode QR kepada pihak yang tidak dikenal atau tidak dipercayai untuk menghindari penyalahgunaan informasi tersebut.

4. Berhati-hati dalam memindai kode QR di situs web: Sebelum memindai kode QR dari situs web, pastikan bahwa situs tersebut tepercaya dan aman untuk menghindari jebakan penipuan yang menggunakan QR palsu.

5. Menyadari modus penipuan yang umum: Tingkatkan kesadaran terhadap berbagai modus penipuan yang menggunakan QRIS, seperti QR palsu di kotak amal masjid atau penipuan melalui media sosial, agar dapat mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.

Dalam konteks ini, Aftech sebagai asosiasi yang mewadahi pelaku usaha fintech turut berperan dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya bertransaksi secara aman dan bertanggung jawab. Melalui kegiatan edukasi yang terus-menerus, Aftech berupaya meningkatkan kesadaran akan risiko penipuan dalam transaksi digital serta memberikan panduan praktis bagi pengguna untuk menghindari jebakan-jebakan penipuan yang menggunakan QRIS.

Langkah-langkah konkret seperti memastikan keaslian QR, tidak membagikan kode QR sembarangan, dan berhati-hati dalam memindai kode QR di situs web adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh masyarakat untuk mengurangi risiko penipuan. Selain itu, perlunya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha fintech, dan lembaga pengawas keuangan seperti OJK dan BI dalam mengawasi dan mengatur penggunaan QRIS menjadi krusial dalam menjamin keamanan transaksi digital di masa depan.

Dengan demikian, melalui upaya kolaboratif antara berbagai pihak terkait, diharapkan kasus penyalahgunaan QRIS dapat ditekan, dan masyarakat dapat lebih percaya dan nyaman dalam menggunakan layanan pembayaran digital untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi mereka.

Baca Juga

Semua Berita