komparase.com

Bank Saqu Tawarkan Bunga Simpanan Hingga 10%, Ini Tanggapan LPS

Selasa, 4 Juni 2024 | 07:00 WIB
Kantor Bank Saqu (foto: TopBusiness.id)
Kantor Bank Saqu (foto: TopBusiness.id)

Bank Saqu Tawarkan Bunga Simpanan Hingga 10%: Bagaimana Mekanismenya?

Bank Saqu, layanan bank digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yang dimiliki oleh Grup Astra (ASII) dan WeLab, memberikan penawaran menarik dengan bunga simpanan hingga 10%.

Angka ini jauh melampaui tingkat bunga penjaminan yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Marcella Pravinata, Head of Go To Market PT Bank Jasa Jakarta, menjelaskan bahwa bunga sebesar 10% tersebut dapat diperoleh melalui fitur Tabungmatic atau fitur menabung otomatis. 

Dalam penjelasannya, Marcella mengatakan bahwa dengan fitur tersebut, uang kembalian dari setiap transaksi menggunakan QRIS di aplikasi Bank Saqu akan secara otomatis disimpan di Saku Booster dengan insentif bunga 10% per tahun, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Misalnya, jika nasabah membeli kopi seharga Rp29.000 dan memilih pembulatan ke Rp50.000, maka Rp29.000 digunakan untuk membayar kopi dan Rp21.000 sisanya disimpan di Tabungmatic yang kemudian ditempatkan di Saku Booster. 

Lebih lanjut, manajemen Bank Saqu menegaskan bahwa meski menawarkan bunga simpanan tinggi di atas tingkat bunga penjaminan LPS, bank tetap berusaha transparan kepada nasabah. Bank Saqu juga aktif mengedukasi nasabah melalui berbagai saluran komunikasi seperti media sosial, acara tatap muka langsung, dan kelas literasi keuangan.

Dilansir dari Bisnis.com pada Senin (3/6/2024), Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta, Leo Koesmanto, menjelaskan bahwa bunga tinggi hingga 10% tersebut merupakan bagian dari program loyalitas nasabah. "Memang tinggi hingga 10%, tetapi itu didapatkan untuk aktivitas loyalty nasabah, bukan berarti saya simpan saya dapat bunga 10%. Jadi, 10% itu bisa didapatkan di rekening atas reward [dari recehan atas kembalian]," jelasnya. 

Tanggapan LPS

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, meminta agar bank tetap terbuka dalam menyampaikan kepada nasabah mengenai besaran Tingkat Bunga Penjaminan yang berlaku. "Kami tidak mengimbau [bank] menurunkan suku bunga, itu hak mereka. Kompetisi [meraup simpanan] boleh saja seperti itu.

Kami sudah koordinasi dengan OJK untuk memastikan bank memiliki informasi yang tepat," ujarnya pada agenda Konferensi Pers, Selasa (28/5/2024). Saat ini, LPS mempertahankan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum sebesar 4,25% dan di BPR sebesar 6,75%.

Semenetara itu, tingkat bunga penjaminan simpanan valuta asing pada bank umum ditetapkan sebesar 2,25%. Tingkat bunga penjaminan LPS ini berlaku untuk periode 1 Juni hingga 30 September 2024.

Sejak melakukan transformasi pada 20 November 2023, Bank Saqu telah berhasil menjaring 500.000 nasabah dalam waktu enam bulan. Bank Saqu mencatatkan kerugian sebesar Rp17,95 miliar pada kuartal I/2024, berbalik dari kondisi laba Rp38,31 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun begitu, BJJ menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam penyaluran kredit.

BJJ telah menyalurkan kredit sebesar Rp4,77 triliun pada kuartal I/2024, melonjak 86,39% secara tahunan. Peningkatan ini turut mendorong kenaikan aset sebesar 9,89% menjadi Rp12,42 triliun. Di sisi pendanaan, BJJ juga berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,45 triliun pada kuartal I/2024, naik 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, meski menghadapi tantangan keuangan, Bank Saqu menunjukkan komitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah melalui berbagai inovasi produk dan program loyalitas.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Bank Saqu di industri perbankan digital Indonesia serta memberikan nilai tambah bagi nasabah. Dengan tetap menjaga transparansi dan edukasi kepada nasabah, Bank Saqu optimistis dapat terus tumbuh dan berkembang di tengah persaingan ketat industri perbankan.

Komentar

Berita

Telah Dipilih

Silahkan Pilih yang Lain.

x

Belum memiliki akun? Daftar di Sini