2024-05-30 03:14:17
Ilustrasi Perbankan (foto: Unsplash)Keputusan beberapa bank besar di Indonesia untuk meningkatkan rasio pembagian dividen pada tahun buku 2023 mencerminkan keyakinan mereka dalam kekuatan fundamental sektor perbankan. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), salah satu pemain terkemuka dalam perbankan RI, baru-baru ini mengumumkan dividen sebesar Rp18,54 per lembar atau total sebesar Rp855,56 miliar. Keputusan ini diambil pada RUPS Tahunan di tanggal 17 Mei 2024.
Langkah ini sejalan dengan tren yang juga diikuti oleh bank-bank besar lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Peningkatan rasio pembagian dividen (DPR) ini tercermin dalam kinerja finansial bank-bank tersebut. Misalnya, BRIS mencatatkan DPR sebesar 15% dari laba, naik dari 10% pada tahun sebelumnya. Begitu juga dengan BBCA yang meningkatkan rasio pembagiannya menjadi 68,47% dari laba bersih, dibandingkan dengan 62,12% pada tahun sebelumnya. Bahkan, BBNI juga mengalami peningkatan signifikan dari 40% menjadi 50% dalam hal pembagian dividen.
Wawan Hendrayana, Wakil Presiden Infovesta, menekankan bahwa keputusan ini masih menarik bagi para investor, menunjukkan bahwa sektor perbankan tetap menawarkan prospek yang kuat dan fundamental yang terjaga.
Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo dan Abyan Habib Yuntoharjo, menambahkan bahwa pertumbuhan dividen dari sektor keuangan, termasuk perbankan, menunjukkan pertumbuhan tertinggi secara tahunan, didorong oleh pendapatan yang kuat.
Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan peraturan terkait pembagian dividen perbankan, sebagian besar bank masih mempertahankan kebijakan pembagiannya. Ini sejalan dengan permodalan bank yang kuat di Indonesia.
Data dari OJK menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan Indonesia telah meningkat menjadi 26% pada Maret 2024, dari 24,69% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BRI, Sunarso, percaya bahwa bank ini ke depannya masih dapat mempertahankan rasio pembagian dividen yang tinggi karena kekuatan modalnya. Dia menegaskan bahwa dalam lima tahun ke depan, BRI tidak memerlukan tambahan modal dan dapat membagikan dividen sebesar 70%-80% dari laba.
BRI memang terkenal sebagai salah satu bank yang paling royal dalam pembagian dividen. Dengan rasio pembagian dividen sebesar 80% dari laba, bank ini mengumumkan dividen sebesar Rp48,1 triliun untuk tahun buku 2023.
Di posisi kedua, ada Bank Mega yang membagikan dividen dengan rasio 70% untuk tahun yang sama, mencapai Rp2,45 triliun atau Rp209,32 per saham. Bank Mega berhasil melampaui bank-bank besar lainnya seperti BCA dengan rasio pembagian dividen sebesar 68,47%, dan Bank Mandiri dengan 60%.
Tidak hanya bank-bank besar, bank pembangunan daerah (BPD) juga aktif dalam pembagian dividen. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) mengumumkan dividen dengan rasio 55,55%, sementara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB membagikan dividen sebesar 49,47% dari laba bersih tahun buku 2023.
Keputusan ini menunjukkan bahwa bank-bank di Indonesia percaya pada pertumbuhan sektor perbankan dan komitmen mereka untuk memberikan hasil kepada para pemegang saham. Dengan fundamental yang kuat dan kepercayaan dalam prospek ke depan, pembagian dividen yang besar menjadi cermin dari kesehatan industri perbankan di Indonesia.
No. | Kode Emiten Bank | DPR | Nilai Dividen (Rp triliun) | Dividen per Saham (DPS) |
1 | BBRI | 80% | Rp48,1 triliun | Rp319 |
2 | MEGA | 70% | Rp2,45 triliun | Rp209,32 |
3 | BBCA | 68,47% | Rp33,28 triliun | Rp270 |
4 | BMRI | 60% | Rp33,03 triliun | Rp353,95 |
5 | BJTM | 55,55% | Rp816,69 miliar | Rp54,39 |
6 | BBNI | 50% | Rp10,45 triliun | Rp280,49 |
7 | BNGA | 50% | Rp3,08 triliun | Rp122,67 |
8 | BTPS | 50% | Rp540,4 miliar | Rp70,15 |
9 | BJBR | 49,47% | Rp1 triliun | Rp95,05 |
10 |
BNII |
45% | Rp785 miliar | Rp10,29 |
Sumber: Laporan keuangan masing-masing bank