Kredit Sindikasi Perbankan RI Capai Rp54,69 triliun, Bank Mandiri (BMRI) Kuasai Pasar

2024-05-28 04:56:19

News Image Bank Mandiri (foto: Kompas)

Sejumlah bank di Indonesia tengah aktif dalam menyalurkan kredit sindikasi pada awal tahun atau kuartal pertama tahun 2024. Data dari laporan Bloomberg League Table mencatat bahwa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi bank dengan nilai kredit sindikasi terbesar.

Dari sisi mandated lead arranger (MLA), total nilai kredit sindikasi yang disalurkan mencapai US$3,42 miliar atau sekitar Rp54,69 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada 16 lembaga keuangan yang terlibat dalam penyaluran kredit ini, untuk mendukung 16 proyek yang berbeda.

Beberapa bank juga mencatatkan kinerja yang mengesankan dalam penyaluran kredit pada awal tahun ini. Misalnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan pertumbuhan kredit sindikasi sebesar 106% secara tahunan pada bulan Maret 2024.

Dilansir dari Bisnis.com pada Selasa (28/05/2024), menurut Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, pertumbuhan ini didorong oleh proyek-proyek di sektor infrastruktur, industri pengolahan, kelistrikan, pertambangan, dan perkebunan. Dia juga menyebutkan bahwa kredit sindikasi diproyeksikan akan lebih menarik dibandingkan penerbitan obligasi ke depannya.

Selain BBNI, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga mencatatkan pertumbuhan kredit sindikasi sebesar 49,08% secara tahunan pada kuartal pertama 2024. Menurut Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, pertumbuhan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,11% secara tahunan pada periode yang sama. Dia menyatakan bahwa kinerja positif ini didukung oleh likuiditas yang solid.

BBCA juga mencatatkan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit sindikasi ke sektor energi baru terbarukan (EBT). Perseroan berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur di Indonesia dengan menyalurkan kredit sindikasi untuk proyek-proyek strategis nasional seperti infrastruktur jalan tol, konstruksi, dan kelistrikan.

Menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin, potensi penyaluran kredit sindikasi pada tahun ini masih besar. Ini terkait dengan berbagai faktor, termasuk upaya bank dalam mengatasi risiko kredit bermasalah pasca restrukturisasi akibat pandemi Covid-19.

Bank-bank memilih kredit sindikasi sebagai cara untuk berbagi risiko ketika membiayai proyek besar. Selain itu, ada perbaikan kondisi keuangan pada sektor-sektor seperti manufaktur dan perdagangan pasca pandemi Covid-19.

Sektor pertambangan dan energi juga menjanjikan setelah pemerintah menggencarkan hilirisasi. Hal ini membuka peluang baru dalam penyaluran kredit investasi dan modal kerja yang besar, serta memberikan peluang bagi kredit sindikasi.

Bank Mandiri menjadi salah satu bank yang paling dominan dalam penyaluran kredit sindikasi di Indonesia pada kuartal pertama 2024. Dengan menyumbang 24,7% dari total penyaluran kredit sindikasi, Bank Mandiri menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan proyek-proyek penting di berbagai sektor.

Daftar 10 Bank/Lembaga Keuangan di Indonesia Penyalur Kredit Sindikasi Terbesar di Kuartal I-2024:

1. Bank Mandiri

Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$845 juta, menyumbang 24,7% dari total nilai tersebut sebagai MLA. Bank Mandiri turut serta dalam enam proyek kredit sindikasi pada kuartal pertama tahun 2024.

2. BNI

BNI telah berhasil menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$622 juta sebagai MLA pada kuartal pertama tahun 2024. Pangsa pasar BNI dalam penyaluran kredit sindikasi mencapai 18,19%, dengan keterlibatan dalam enam proyek kredit sindikasi.

3. BCA

BCA telah berhasil menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$470 juta, dengan pangsa pasarnya mencapai 13,7% pada kuartal pertama tahun 2024. Bank ini terlibat dalam pembiayaan empat proyek kredit sindikasi.

4. BSI

Seperti halnya BCA, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia telah berhasil menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$470 juta, dengan pangsa pasar mencapai 13,7% pada kuartal pertama tahun 2024. BSI juga ikut terlibat dalam empat proyek kredit sindikasi.

5. DBS Group

DBS Group telah berhasil menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$193 juta dengan terlibat dalam empat proyek. Porsi penyaluran kredit sindikasi DBS Group di Indonesia mencapai 5,65%.

6. MUFG

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) telah menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$135 juta dengan terlibat dalam pembiayaan dua proyek. Pangsa penyaluran kredit dari MUFG mencapai 3,95%.

7. OCBC

Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. (OCBC) telah berhasil menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$133 juta untuk tiga proyek yang didanai. Pangsa penyaluran kredit sindikasi oleh OCBC mencapai 3,9%.

8. SMI

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI telah berhasil menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$114 juta dan ikut terlibat dalam tiga proyek. Pangsa penyaluran kredit sindikasi oleh SMI mencapai 3,33%.

9. China Citic Bank

China Citic Bank telah berhasil menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$75 juta dan terlibat dalam satu proyek sindikasi. Pangsa pasar China Citic Bank dalam proyek sindikasi pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai 2,19%.

10. HSBC

Seperti China Citic Bank, Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) juga telah berhasil menyalurkan kredit sindikasi sejumlah US$75 juta dan terlibat dalam satu proyek pada kuartal pertama tahun 2024. Pangsa penyaluran kredit sindikasi HSBC juga mencapai 2,19%.

Baca Juga

Semua Berita