2024-04-22 05:13:47
Mandiri Investment Forum 2024PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menegaskan bahwa meskipun nilai tukar mengalami fluktuasi karena gejolak ekonomi dan geopolitik, likuiditas perusahaan tetap solid. Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, menyatakan bahwa pengelolaan likuiditas telah dilakukan secara optimal dengan memperhatikan aspek-aspek manajemen risiko, termasuk risiko pasar dan likuiditas. Mereka berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pengelolaan aset dan liabilitas untuk mengantisipasi fluktuasi pasar.
Perusahaan juga menilai bahwa kondisi fundamental Bank Mandiri masih sehat, dengan tingkat modal yang kuat sebagai buffer untuk menghadapi guncangan ekonomi dan pasar keuangan. Penguatan dolar AS terhadap rupiah, meskipun berdampak pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) valas untuk mendukung ekspansi bisnis dan kebutuhan likuiditas perusahaan.
Hingga Februari 2024, Bank Mandiri telah berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 1.209 triliun, tumbuh 5,77% secara tahunan, dengan DPK valas mencapai US$17,3 miliar. Penghimpunan DPK valas ini, khususnya dari giro valas, didorong oleh upaya untuk menjaga posisi loan to deposit ratio (LDR) valas di bawah level 90%. Untuk memperluas pertumbuhan DPK Valas, terutama bagi nasabah eksportir, Bank Mandiri menyediakan berbagai produk dan layanan melalui Kopra by Mandiri maupun Livin’ by Mandiri.
Bank Mandiri berupaya untuk mempertahankan likuiditasnya dan memperluas porsi DPK valas dengan menyediakan solusi perbankan yang komprehensif bagi nasabah eksportir. Hal ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar perusahaan BUMN dapat mengantisipasi gejolak pasar uang akibat perkembangan geopolitik dengan menjaga proporsionalitas kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak.