Cadangan Valas Bank Mandiri Capai Rp279,94 triliun saat Rupiah Ambrol ke Level Rp16.176,5

Jumat, 19 April 2024 | 03:29 WIB

News Image loket bank mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah mencatat bahwa jumlah dana pihak ketiga (DPK) dalam mata uang asing (valas) yang dikelolanya cukup besar mencerminkan adanya penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Teuku Ali Usman, Corporate Secretary Bank Mandiri, menjelaskan bahwa kecenderungan penguatan dolar AS belakangan ini memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi pengumpulan DPK valas yang bertujuan untuk mendukung ekspansi bisnis dan memastikan kestabilan likuiditas perusahaan. Ali Usman menegaskan bahwa meskipun terjadi fluktuasi kurs, Bank Mandiri berhasil menjaga likuiditas valasnya dalam kondisi yang sangat baik. Loan to Deposit Ratio (LDR) valas perusahaan tercatat sebesar 89,62% pada bulan Februari 2024, menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola keseimbangan antara pinjaman yang diberikan dan dana yang tersedia.

 

Hingga Februari 2024, Bank Mandiri telah berhasil mengumpulkan DPK total sebesar Rp1.209 triliun, menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 5,77%. Dari jumlah tersebut, DPK dalam valas mencapai US$17,3 miliar, atau setara dengan Rp279,94 triliun, dengan kurs Rp16.181 per dolar AS. Pencapaian ini tidak terlepas dari pertumbuhan positif pada giro valas, yang mengalami kenaikan sebesar 4,35% hingga mencapai US$12,7 miliar atau sekitar Rp205,46 triliun. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan yang kuat dari para nasabah korporat, terutama mereka yang terlibat dalam kegiatan ekspor-impor, terhadap Bank Mandiri sebagai mitra dalam transaksi keuangan internasional.

 

Untuk memperkuat dan memperluas akumulasi DPK valas, Bank Mandiri terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai produk dan layanan yang ditujukan khusus untuk memenuhi kebutuhan nasabah eksportir. Beberapa di antaranya adalah produk Deposit at Notice (DHN), yang menawarkan fleksibilitas tinggi dalam pengelolaan dana, serta solusi trade dan layanan manajemen kas yang efisien melalui platform Kopra. Selain itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah ritel dan memperluas basis DPK valas, Bank Mandiri mengoptimalkan penggunaan platform digital Livin' by Mandiri. Platform ini memungkinkan nasabah untuk dengan mudah membuka rekening valas, melakukan konversi mata uang dari tabungan rupiah, serta memanfaatkan layanan remitansi, yang semakin menambah kemudahan dalam transaksi finansial lintas negara.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Kamis (18/4/2024), menunjukkan penguatan, di mana rupiah dibuka pada level Rp16.176,5 per dolar AS, meningkat 0,27% dari posisi sebelumnya sesuai data yang dirilis Bloomberg pukul 09.01 WIB. Penguatan ini terjadi meskipun indeks dolar AS berada pada posisi yang stagnan di level 105,94. Namun, menurut Analis Pasar Uang Lukman Leong, prospek ke depan untuk rupiah masih terlihat akan berada di bawah tekanan mengingat dolar AS yang diperkirakan akan terus menguat dalam waktu yang cukup lama. Keputusan The Fed yang terbaru, sebagaimana diungkapkan oleh kepala The Fed, Jerome Powell, menyebutkan bahwa suku bunga belum akan diturunkan dalam waktu dekat karena tingkat inflasi yang masih tinggi, menambah ketidakpastian di pasar keuangan global.

Semua Berita

OJK Ungkap Maraknya Pelajar dan Mahasiswa Terjebak Judi Online dan Pinjol
23 August 2024

OJK Ungkap Maraknya Pelajar dan Mahasiswa Terjebak Judi Online dan Pinjol

Cirebon - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mengeluarkan...

Kartu Kredit
5 Pinjol Legal OJK Terbaik, Limit Terbesar, dan Paling Cepat Cair (Terbaru Agustus 2024)
23 August 2024

5 Pinjol Legal OJK Terbaik, Limit Terbesar, dan Paling Cepat Cair (Terbaru Agustus 2024)

Dalam artikel ini, kami akan membahas lima pinjol legal terb...

Kartu Kredit
Transmart Mega Card Platinum vs. Sinarmas Visa Platinum, Mana yang Terbaik?
22 August 2024

Transmart Mega Card Platinum vs. Sinarmas Visa Platinum, Mana yang Terbaik?

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara Transmart Mega...

Kartu Kredit
6 Langkah Praktis Memulai Investasi di Fintech P2P Lending (Pinjol)
22 August 2024

6 Langkah Praktis Memulai Investasi di Fintech P2P Lending (Pinjol)

Berikut adalah panduan praktis untuk Anda yang ingin memulai...

Kartu Kredit
9 Bank Digital Paling Diminati di Indonesia (Terbaru Agustus 2024)
22 August 2024

9 Bank Digital Paling Diminati di Indonesia (Terbaru Agustus 2024)

Populix telah merilis laporan Studi Analisis Ekosistem dan P...

Kartu Kredit
Asuransi Jiwa Catat Laba per Juli 2024, Berbalik Arah dari Tren Negatif
21 August 2024

Asuransi Jiwa Catat Laba per Juli 2024, Berbalik Arah dari Tren Negatif

Pada bulan Juli 2024, beberapa perusahaan asuransi jiwa berh...

Kartu Kredit
Kartu Original vs. Co-branding: BTN Platinum vs. BTN x BRI Platinum, Mana yang Terbaik?
21 August 2024

Kartu Original vs. Co-branding: BTN Platinum vs. BTN x BRI Platinum, Mana yang Terbaik?

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara BTN Platinum v...

Kartu Kredit
Ini Kata BPJS Kesehatan Soal Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Turun 16,68%
20 August 2024

Ini Kata BPJS Kesehatan Soal Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Turun 16,68%

Pada Juni 2024, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ke...

Kartu Kredit
5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindarinya
20 August 2024

5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindarinya

5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindari...

Kartu Kredit
6 Kartu Kredit dengan Promo Terbanyak
20 August 2024

6 Kartu Kredit dengan Promo Terbanyak

6 kartu kredit dengan promo terbanyak di Indonesia.

Kartu Kredit