2024-04-18 04:05:45
Menara BNI 46PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) telah mengeluarkan surat utang senilai US$500 juta atau sekitar Rp8,11 triliun, dengan kurs Rp16.220 per dolar AS. Surat utang ini merupakan bagian dari global bond dan diterbitkan pada 5 April 2024 dengan tingkat bunga tahunan sebesar 5,28%, sesuai dengan ketentuan Regulation S dari US Securities Act. Setelah penerbitan, obligasi tersebut terdaftar di Bursa Efek Singapura pada tanggal 8 April 2024. Proses penerbitan ini diawali dengan serangkaian roadshow dan penentuan harga yang dilaksanakan pada 27 Maret 2024, dan mendapat respons yang sangat positif dari pasar global dengan tingkat permintaan yang mencapai 6,4 kali lipat dari jumlah yang ditawarkan pada saat Initial Pricing Guidance (IPG).
Global bond ini termasuk dalam program euro medium term note (EMTN) yang memungkinkan BNI untuk menerbitkan surat utang secara bertahap hingga total maksimum US$2 miliar. Manajemen BNI menyatakan bahwa dana dari penerbitan surat utang senilai US$500 juta ini, yang memiliki jangka waktu lima tahun, akan digunakan untuk pembiayaan umum dan kebutuhan pendanaan lainnya dari perusahaan, seperti diungkapkan dalam laporan keterbukaan informasi yang dirilis pada 17 April 2024.
Menurut Novita Widya Anggraini, Direktur Keuangan BNI, penerbitan global bond ini bertujuan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan bank dan juga untuk mendukung ekspansi kredit dalam mata uang asing. Dalam sebuah pernyataan yang dibuat pada 31 Maret 2024, Novita menyampaikan bahwa langkah ini diharapkan dapat meningkatkan aset valas bank dengan imbal hasil yang optimal, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan BNI. Penerbitan ini juga diharapkan dapat memperkuat kapasitas BNI dalam mendukung pengembangan bisnis antara Indonesia dan negara lain.
Dari sisi manajemen, dijelaskan bahwa penerbitan global bond ini akan memberikan dampak yang sangat baik bagi kondisi keuangan BNI. Penerbitan surat utang ini tidak hanya meningkatkan diversitas sumber pendanaan bank, tetapi juga memperluas kemampuan bank dalam menyediakan kredit dalam valuta asing. Kredit valas ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi aktivitas bisnis internasional BNI serta pengembangan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.