Upaya Perbankan Keluar dari Papan Pemantauan Khusus

2024-04-06 04:12:45

News Image Foto Saham IHSG

Implementasi papan pemantauan khusus II atau full periodic call auction oleh BEI telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan emiten. Beberapa emiten perbankan yang terdaftar di papan tersebut telah berupaya untuk segera keluar, salah satunya adalah PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) yang sahamnya terus merosot sejak implementasi tersebut. Selama seminggu terakhir, harga saham BEKS telah turun hingga 35,29% menjadi Rp 22 per saham. BEKS masuk dalam papan pemantauan khusus karena rata-rata harga sahamnya dalam enam bulan terakhir di pasar reguler dan pasar reguler periodic call auction kurang dari Rp 51 per saham.

 

Direktur Bisnis Bank Banten, Rodi Judo, menyadari penurunan saham perusahaannya sebesar 10% sejak kebijakan tersebut diterapkan. Namun, ia melihat peluang bagi investor untuk melakukan transaksi BEKS di bawah batas harga minimum di papan pengembangan. Rodi memperkirakan bahwa beberapa investor, terutama yang memiliki dana besar, dapat melihat potensi investasi ini mengingat rencana masuknya RKUD dari empat pemerintah kota dan kabupaten setelah Bank Banten berubah menjadi BUMD.

 

Meskipun begitu, Rodi juga merencanakan beberapa strategi untuk menangani tren penurunan saham ini. Salah satunya adalah dengan mengidentifikasi pemegang saham Bank Banten untuk mengetahui pergerakan transaksi sejak penerapan full periodic call auction pada 25 Maret 2024. Selain itu, ia berencana untuk berkoordinasi dengan beberapa sekuritas untuk mendapatkan pandangan dan mungkin menjalin kerja sama guna meningkatkan harga sahamnya.

 

 

Dari sisi Bank Banten, kinerjanya telah mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya. Sejak 2016, Bank Banten baru mencatatkan laba di tahun 2023 senilai Rp 26,59 miliar. Di sisi lain, PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) juga masuk papan pemantauan khusus karena memiliki likuiditas rendah dengan transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp 5 juta. Direktur Utama BSWD, RM. Raharjo Satria Unggul, menekankan pentingnya meningkatkan fundamental perusahaan, terutama dengan fokus pada peningkatan rasio CASA, produk mobile banking, serta produk pinjaman ritel.

Baca Juga

Semua Berita

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan
14 Desember 2024

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan

Nasabah dapat memblokir kartu ATM BRI yang hilang atau terte...

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini
3 Desember 2024

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini

Dengan berbagai inovasi yang terus bermunculan, kartu kredit...

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah
22 November 2024

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah

Tujuh produk perbankan yang populer di kalangan nasabah menc...

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!
21 November 2024

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!

Kartu ATM yang terblokir dapat dibuka kembali melalui call c...

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat
18 November 2024

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Produk perbankan terus berkembang mengikuti kebutuhan dan ke...

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional
18 November 2024

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional

Dalam perbandingan biaya transaksi, bank digital umumnya leb...

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI
14 November 2024

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI

Dua aplikasi mobile banking yang populer di Indonesia adalah...

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional
9 November 2024

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional

Bank syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berke...

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024
8 November 2024

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024

Lima bank terbesar di Indonesia menunjukkan kinerja positif ...

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen
8 November 2024

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen

Dalam rangka memperkuat industri perbankan syariah di Indone...