Apa itu Dana Abadi yang Diusulkan Bank BTN (BBTN) untuk Biayai KPR?

Rabu, 3 April 2024 | 01:24 WIB

News Image perumahan btn

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) telah mengusulkan penggunaan skema dana abadi untuk subsidi kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai upaya untuk meredakan tekanan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Langkah ini merupakan alternatif dari skema sebelumnya, yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang saat ini telah menjadi beban APBN. Dalam upaya mengatasi hal ini, BBTN bersama dengan pemerintah yang akan datang menargetkan pembangunan 3 juta unit rumah dalam 5 tahun ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa diperlukan terobosan baru dalam mengelola subsidi KPR agar target tersebut dapat tercapai. 

 

Direktur Utama BBTN, Nixon L.P. Napitupulu, menjelaskan bahwa skema dana abadi ini akan mengalokasikan dana FLPP ke Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk diinvestasikan dalam Surat Berharga Negara (SBN) dengan imbal hasil sekitar 6%. Imbal hasil tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk menutupi selisih bunga KPR di masyarakat, sehingga masyarakat hanya perlu membayar bunga sebesar 5%. Meskipun skema ini membutuhkan waktu 10 tahun untuk terwujud, Nixon percaya bahwa ini akan memberikan manfaat jangka panjang dengan mengurangi beban APBN secara signifikan.

 

Pelaksanaan skema dana abadi ini diharapkan dapat menyediakan subsidi KPR untuk 500.000 hingga 600.000 rumah setiap tahunnya pada tahun 2034. Dengan demikian, diharapkan masalah perumahan di Indonesia dapat terselesaikan dengan lebih baik, tidak hanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tetapi juga bagi masyarakat berpenghasilan menengah. Subsidi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari uang muka, asuransi, hingga pemotongan PPN, yang secara keseluruhan dapat mengurangi biaya kepemilikan rumah sebesar 20%. Dengan demikian, diharapkan akses terhadap perumahan yang layak akan semakin meningkat.

 

Pada tahun 2023, penyaluran subsidi KPR melalui skema FLPP telah mencapai 229.000 unit sesuai dengan target yang ditetapkan. Proses penyaluran ini melibatkan 40 bank penyalur, dengan BTN menjadi bank dengan komitmen penyaluran terbanyak. Selanjutnya, BP Tapera menargetkan penyaluran KPR FLPP sebanyak 232.101 unit selama tahun 2024, dengan BTN dan unit usaha syariahnya, BTN Syariah, menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran KPR FLPP tersebut. Dengan demikian, keterlibatan BBTN dalam skema FLPP sebelumnya menunjukkan komitmen yang kuat terhadap penyediaan perumahan bagi masyarakat.

 

Skema dana abadi yang diusulkan oleh BBTN merupakan langkah strategis dalam menangani masalah perumahan di Indonesia. Dengan mengalokasikan dana FLPP untuk investasi jangka panjang dan memanfaatkan imbal hasilnya untuk menutupi selisih bunga KPR, diharapkan akan terjadi pengurangan beban APBN serta pengurangan biaya bagi masyarakat dalam kepemilikan rumah. Langkah ini juga menggambarkan upaya nyata dalam mencapai target pembangunan 3 juta unit rumah dalam 5 tahun ke depan. Oleh karena itu, skema dana abadi ini diharapkan dapat menjadi model efektif dalam mengelola subsidi KPR dan meningkatkan akses terhadap perumahan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Semua Berita

OJK Ungkap Maraknya Pelajar dan Mahasiswa Terjebak Judi Online dan Pinjol
23 August 2024

OJK Ungkap Maraknya Pelajar dan Mahasiswa Terjebak Judi Online dan Pinjol

Cirebon - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mengeluarkan...

Kartu Kredit
5 Pinjol Legal OJK Terbaik, Limit Terbesar, dan Paling Cepat Cair (Terbaru Agustus 2024)
23 August 2024

5 Pinjol Legal OJK Terbaik, Limit Terbesar, dan Paling Cepat Cair (Terbaru Agustus 2024)

Dalam artikel ini, kami akan membahas lima pinjol legal terb...

Kartu Kredit
Transmart Mega Card Platinum vs. Sinarmas Visa Platinum, Mana yang Terbaik?
22 August 2024

Transmart Mega Card Platinum vs. Sinarmas Visa Platinum, Mana yang Terbaik?

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara Transmart Mega...

Kartu Kredit
6 Langkah Praktis Memulai Investasi di Fintech P2P Lending (Pinjol)
22 August 2024

6 Langkah Praktis Memulai Investasi di Fintech P2P Lending (Pinjol)

Berikut adalah panduan praktis untuk Anda yang ingin memulai...

Kartu Kredit
9 Bank Digital Paling Diminati di Indonesia (Terbaru Agustus 2024)
22 August 2024

9 Bank Digital Paling Diminati di Indonesia (Terbaru Agustus 2024)

Populix telah merilis laporan Studi Analisis Ekosistem dan P...

Kartu Kredit
Asuransi Jiwa Catat Laba per Juli 2024, Berbalik Arah dari Tren Negatif
21 August 2024

Asuransi Jiwa Catat Laba per Juli 2024, Berbalik Arah dari Tren Negatif

Pada bulan Juli 2024, beberapa perusahaan asuransi jiwa berh...

Kartu Kredit
Kartu Original vs. Co-branding: BTN Platinum vs. BTN x BRI Platinum, Mana yang Terbaik?
21 August 2024

Kartu Original vs. Co-branding: BTN Platinum vs. BTN x BRI Platinum, Mana yang Terbaik?

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara BTN Platinum v...

Kartu Kredit
Ini Kata BPJS Kesehatan Soal Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Turun 16,68%
20 August 2024

Ini Kata BPJS Kesehatan Soal Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Turun 16,68%

Pada Juni 2024, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ke...

Kartu Kredit
5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindarinya
20 August 2024

5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindarinya

5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindari...

Kartu Kredit
6 Kartu Kredit dengan Promo Terbanyak
20 August 2024

6 Kartu Kredit dengan Promo Terbanyak

6 kartu kredit dengan promo terbanyak di Indonesia.

Kartu Kredit