Ini Kata BPJS Kesehatan Soal Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Turun 16,68%

Senin, 19 Agustus 2024 | 01:53 WIB

News Image Kantor Pusat BPJS Kesehatan (foto: UMSU)

Pada Juni 2024, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melaporkan adanya penurunan nilai aset, baik dari aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan maupun aset BPJS Kesehatan itu sendiri.

Dilansir dari Bisnis.com pada Senin (19/8/2024), Rizzky Anugerah, Kepala Humas BPJS Kesehatan, mengungkapkan bahwa aset BPJS Kesehatan per Juni 2024 mengalami penurunan sebesar 7,26% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Penurunan ini terutama disebabkan oleh realisasi pencairan instrumen investasi setara kas yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan.

Selain itu, Rizzky juga menjelaskan bahwa aset Dana Jaminan Sosial (DJS) pada Juni 2024 mencatatkan penurunan yang lebih tajam, yakni sebesar 16,68% dibandingkan dengan posisi pada Juni 2023.

Penurunan ini juga terjadi karena adanya pencairan instrumen investasi setara kas, yang kemudian dialokasikan untuk membayar biaya pelayanan kesehatan yang meningkat.

Namun, Rizzky tidak bersedia mengungkapkan secara rinci berapa besar jumlah dana yang telah dicairkan tersebut. Menurutnya, peningkatan pencairan dana ini merupakan dampak dari semakin luasnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, yang seiring dengan peningkatan kualitas layanan BPJS Kesehatan serta membaiknya kondisi pandemi.

Rizzky menambahkan bahwa penurunan aset ini juga dipicu oleh percepatan pengajuan klaim dari fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Percepatan ini mengakibatkan berkurangnya pembentukan cadangan teknis pada Juni 2024, yang sebelumnya berfungsi sebagai penopang kestabilan keuangan BPJS Kesehatan.

Meskipun demikian, Rizzky menegaskan bahwa BPJS Kesehatan telah menyusun strategi untuk menjaga dan meningkatkan nilai aset, antara lain dengan menyeimbangkan ketersediaan dana jaminan sosial dan pengeluaran manfaat yang terkendali.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga berupaya meningkatkan jumlah kepesertaan aktif, yang diharapkan dapat menambah pendapatan dari iuran.

Lebih lanjut, Rizzky menegaskan bahwa aset DJS saat ini masih berada dalam kategori yang sehat, dengan cadangan yang cukup untuk membayar klaim selama 4,36 bulan ke depan.

Angka ini masih sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, yakni antara 1,5 hingga 6 bulan. Rizzky juga menekankan bahwa penurunan aset ini tidak akan berdampak pada layanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat saat mengakses fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Penurunan Aset Asuransi Nonkomersial

Penurunan aset yang dialami BPJS Kesehatan ini sejalan dengan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menunjukkan bahwa per Juni 2024, asuransi nonkomersial mencatatkan penurunan nilai aset sebesar 3,69% secara yoy.

Nilai aset asuransi nonkomersial turun dari Rp227,25 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp218,87 triliun pada Juni 2024. Data asuransi nonkomersial ini mencakup BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.

Meskipun terjadi penurunan aset, premi asuransi nonkomersial selama periode tersebut justru mengalami pertumbuhan sebesar 8%, dari Rp82,50 triliun menjadi Rp89,10 triliun.

Rizzky menegaskan bahwa meski terjadi penurunan aset, BPJS Kesehatan tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Penurunan aset ini tidak mempengaruhi kualitas layanan yang diterima peserta, dan BPJS Kesehatan akan terus berusaha untuk menjaga kestabilan keuangan dan meningkatkan pelayanan di masa mendatang.

Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya strategis, termasuk peningkatan jumlah peserta aktif dan pengelolaan dana yang lebih efektif, guna memastikan bahwa BPJS Kesehatan tetap dapat memenuhi kewajibannya kepada peserta dan fasilitas kesehatan yang bekerja sama.

Dalam menghadapi tantangan ini, BPJS Kesehatan juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pengelolaan dana serta strategi investasi. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi dalam setiap aspek pengelolaan dana.

BPJS Kesehatan berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan dinamika pasar, serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil dapat mendukung keberlanjutan program jaminan sosial.

Dengan pendekatan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan situasi, BPJS Kesehatan berharap dapat menjaga stabilitas keuangan sambil tetap memberikan layanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

Semua Berita

6 Langkah Praktis Memulai Investasi di Fintech P2P Lending (Pinjol)
22 August 2024

6 Langkah Praktis Memulai Investasi di Fintech P2P Lending (Pinjol)

Berikut adalah panduan praktis untuk Anda yang ingin memulai...

Kartu Kredit
9 Bank Digital Paling Diminati di Indonesia (Terbaru Agustus 2024)
22 August 2024

9 Bank Digital Paling Diminati di Indonesia (Terbaru Agustus 2024)

Populix telah merilis laporan Studi Analisis Ekosistem dan P...

Kartu Kredit
Asuransi Jiwa Catat Laba per Juli 2024, Berbalik Arah dari Tren Negatif
21 August 2024

Asuransi Jiwa Catat Laba per Juli 2024, Berbalik Arah dari Tren Negatif

Pada bulan Juli 2024, beberapa perusahaan asuransi jiwa berh...

Kartu Kredit
Kartu Original vs. Co-branding: BTN Platinum vs. BTN x BRI Platinum, Mana yang Terbaik?
21 August 2024

Kartu Original vs. Co-branding: BTN Platinum vs. BTN x BRI Platinum, Mana yang Terbaik?

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara BTN Platinum v...

Kartu Kredit
Ini Kata BPJS Kesehatan Soal Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Turun 16,68%
20 August 2024

Ini Kata BPJS Kesehatan Soal Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Turun 16,68%

Pada Juni 2024, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ke...

Kartu Kredit
5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindarinya
20 August 2024

5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindarinya

5 Kesalahan Umum dalam Memilih Asuransi dan Cara Menghindari...

Kartu Kredit
6 Kartu Kredit dengan Promo Terbanyak
20 August 2024

6 Kartu Kredit dengan Promo Terbanyak

6 kartu kredit dengan promo terbanyak di Indonesia.

Kartu Kredit
6 Tips Permohonan Pinjol Diterima dan Cepat Cair
19 August 2024

6 Tips Permohonan Pinjol Diterima dan Cepat Cair

Pilihan untuk menggunakan pinjaman online cepat cair sering...

Kartu Kredit
Kartu Kredit Pelancong: CIMB Visa Travel vs. BCA Tiket.com, Mana yang Terbaik?
19 August 2024

Kartu Kredit Pelancong: CIMB Visa Travel vs. BCA Tiket.com, Mana yang Terbaik?

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara CIMB Visa Trav...

Kartu Kredit
Ingin Buka Rekening? Berikut 5 Bank Terbaik Milik Chairul Tanjung Beserta Kinerjanya pada 2024
18 August 2024

Ingin Buka Rekening? Berikut 5 Bank Terbaik Milik Chairul Tanjung Beserta Kinerjanya pada 2024

5 Bank Pilihan milik Chairul Tanjung beserta laporan kinerja...

Kartu Kredit