2024-04-02 01:36:35
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Darmawan Junaidi, dalam pernyataannya menggarisbawahi bahwa perbankan dihadapkan pada tantangan likuiditas yang cukup signifikan dalam tahun ini. Menurut analisisnya, kondisi likuiditas perbankan pada tahun 2024 menunjukkan sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, walaupun masih dianggap memadai namun mengalami penurunan. Namun demikian, upaya mendukung pertumbuhan penyaluran kredit dipandang tidak sekuat yang terjadi pada periode sebelumnya. Hal ini terlihat dari penetapan target pertumbuhan kredit bank oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 9% hingga 11%, serta target dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6% hingga 8% sepanjang tahun 2024. Namun, data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) hingga Februari 2024 menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit bank adalah sebesar 11,28% year-on-year (yoy), sementara pertumbuhan DPK hanya mencapai 5,66% yoy, menciptakan kesenjangan yang perlu menjadi perhatian serius.
Darmawan Junaidi juga menyoroti kesenjangan yang terjadi antara pertumbuhan kredit dan DPK sebagai tantangan utama yang mungkin mengakibatkan peningkatan biaya bunga bagi bank. Dia meramalkan bahwa hal ini kemungkinan akan berdampak pada kinerja profitabilitas bank pada tahun 2024. Namun demikian, ia menegaskan bahwa kinerja bank akan lebih ditentukan oleh kondisi ekonomi pada paruh kedua tahun ini. Analisis pasar menunjukkan adanya prediksi bahwa suku bunga global akan mengalami penurunan, yang kemungkinan akan diikuti oleh suku bunga acuan di dalam negeri.
Tidak hanya itu, BI juga memperkirakan bahwa suku bunga bank sentral AS atau Fed Funds Rate akan mulai menurun pada semester II/2024. Meskipun dihadapkan pada tantangan likuiditas yang signifikan, Bank Mandiri menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan sambil menjaga kualitas pembiayaan. Darmawan Junaidi menekankan bahwa Bank Mandiri akan terus mempertahankan kualitasnya, dengan mencatat bahwa tingkat NPL (Non-Performing Loans) di kisaran 1,02% hanya untuk bank saja pada tahun 2023, yang akan dipertahankan hingga dua bulan pertama tahun 2024, serta akan terus dijaga hingga akhir tahun sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka.
Nasabah dapat memblokir kartu ATM BRI yang hilang atau terte...
Dengan berbagai inovasi yang terus bermunculan, kartu kredit...
Tujuh produk perbankan yang populer di kalangan nasabah menc...
Kartu ATM yang terblokir dapat dibuka kembali melalui call c...
Produk perbankan terus berkembang mengikuti kebutuhan dan ke...
Dalam perbandingan biaya transaksi, bank digital umumnya leb...
Dua aplikasi mobile banking yang populer di Indonesia adalah...
Bank syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berke...
Lima bank terbesar di Indonesia menunjukkan kinerja positif ...
Dalam rangka memperkuat industri perbankan syariah di Indone...