2024-03-14 02:27:14
SahamPada perdagangan sesi I Rabu (13/3/2023), saham-saham perbankan dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) kembali menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Hal ini terjadi seiring dimulainya periode pembagian dividen untuk tahun buku 2023 di beberapa emiten perbankan besar pada pekan tersebut. Investor mulai aktif berburu saham-saham bank Himbara, mengakibatkan kenaikan harga saham secara signifikan.
Pada pukul 09:26 WIB, lima saham bank Himbara terpantau menguat. Sebanyak tiga saham telah mengalami kenaikan lebih dari 1%, sementara dua lainnya mengalami kenaikan di bawah 1%. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan kenaikan paling signifikan, mencapai 2,31% menjadi Rp 2.660 per unit. Di sisi lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami kenaikan paling minor, sebesar 0,39% menjadi Rp 6.375 per unit.
Pada pekan tersebut, periode pembagian dividen untuk tahun buku 2023 di beberapa emiten perbankan besar telah dimulai. BBRI menjadi salah satu yang pertama, dengan hari tersebut menjadi periode cum date dividen tunai untuk tahun buku 2023. BBRI akan membagikan dividen sebesar 80% dari laba bersih tahun buku 2023, atau setara dengan Rp 48,1 triliun, dengan nilai per lembar saham sebesar Rp 319.
Selanjutnya, BBNI akan memasuki periode cum date dividen pada hari berikutnya, sementara BBRI memasuki periode ex date dividen tunai. BBNI akan membagikan dividen sebesar 50% dari laba bersih tahun buku 2023, senilai Rp 10,45 triliun atau Rp 280,49 per lembar saham. Rasio dividen pada tahun tersebut naik dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 40%.
Beberapa emiten perbankan besar lainnya dijadwalkan akan menyusul di pekan berikutnya, termasuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), yang cum date dividen tunainya dijadwalkan pada 18 Maret mendatang. BBTN akan membagikan dividen senilai Rp 700,19 miliar atau setara Rp 49,9 per saham, sebesar 20% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023.
Kemudian, BMRI akan membagikan dividen sebesar 60% dari laba tahun buku 2023, atau senilai Rp 33,04 triliun, dengan nilai per saham sebesar Rp 353,96. Sementara itu, beberapa emiten perbankan lain seperti BRIS belum menggelar RUPS dan mengumumkan kebijakan dividennya untuk tahun buku 2023.
Prospek positif pertumbuhan kredit perbankan juga menjadi faktor pendukung kenaikan saham-saham bank besar pada sesi I hari tersebut. Penurunan suku bunga global, yang juga dapat mempengaruhi suku bunga Bank Indonesia (BI), diharapkan akan membuat tingkat kredit menjadi lebih kompetitif dan menarik bagi masyarakat. Sebagai hasilnya, suku bunga kredit cenderung turun ketika suku bunga acuan telah dipangkas.