2024-02-06 03:38:40
SPBU HidrogenToyota dan Pertamina mulai membangun ekosistem kendaraan hidrogen. Toyota pun memberikan jawabannya dengan menyatakan untuk bisa menjual mobil hidrogen tidak semudah membalik telapak tangan.
Seperti yang dikatakan Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy saat media Gathering Toyota 2024, Jumat (2/2/2024). Menurut Anton masih banyak yang harus dipersiapkan termasuk riset yang mendalam untuk bisa menghadirkan kendaraan hidrogen.
"Kita masih menunggu dari tim (hasil riset Toyota), tapi yang pasti sudah kick off dan bekerja sama dengan Pertamina untuk mempelajari lebih detail, baik dari produknya, baik dari bahan bakarnya, dan sebagainya," ucap Anton.
Jika benar-benar terealisasi, akankah Toyota Indonesia bakal menjadi produsen pertama yang menjual mobil hidrogen di Indonesia?
"Kebetulan saya lihat di seluruh dunia, Toyota salah satu leader di teknologi ini. Saya rasa tidak aneh, kalau kita diajak (oleh Pertamina). Sebenarnya ini bukan hal yang baru, sebenarnya di GIIAS tahun lalu sudah banyak kode-kode untuk mengundang kita, tapi baru formalnya di tahun ini (lebih serius untuk masuk ke segmen hidrogen)," Anton menambahkan.
Dijelaskan sebelumnya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkolaborasi dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Pada Rabu (18/1/2024) kerja sama mereka ditandakan dengan groundbreaking hydrogen refueling station (HRS) di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat.
Keduanya pun sepakat bahwa dalam membangun ekosistem tersebut, tidak hanya penting menyiapkan infrastrukturnya melainkan juga kerja sama dengan konsumen untuk memastikan tingkat permintaan.
Kolaborasi kedua entitas tersebut dikatakan tertuang dalam Joint Development Agreement tentang pengembangan ekosistem transportasi berbasis hidrogen yang dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto.
Dijelaskan SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia di mana akan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen. Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.