Chery Serius Produksi Mobil Listrik di Indonesia, Sudah Teken Investasi

Rabu, 29 November 2023 | 07:19 WIB

News Image Chery Omoda 5

PT Chery Sales Indonesia (CSI) selaku agen Chery di Tanah Air telah menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ditjen ILMATE), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin). Langkah ini menunjukkan keseriusan Chery terhadap ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Executive Vice President dari PT Chery Sales Indonesia, Qu Jizong selaku perwakilan Chery yang melakukan tanda tangan kesepakatan mengatakan kesiapan perusahaan dalam berinovasi dalam industri otomotif di Tanah Air. 

Di antara bentuk keseriusan Chery adalah berinvestasi guna memproduksi kendaraan listrik yang nantinya bukan hanya dipasarkan secara domestik melainkan juga diekspor ke berbagai negara.

“Kami akan menjalankan komitmen untuk berinvestasi melalui produksi kendaraan listrik di Indonesia dan pendistribusiannya ke negara-negara setir kanan,” ujar Qu Jizong dilansir Komparase pada Rabu, 29 November 2023.

Lebih lanjut, pemerintah akan memberikan dukungan dan asistensi kepada Chery Indonesia untuk memproduksi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Dengan demikian, Chery bisa menciptakan kendaraan yang sesuai dengan kriteria nilai Tingkat Komponen Kendaraan Negeri (TKDN).

Seperti yang diketahui, nilai TKDN yang sudah ditetapkan untuk mobil listrik sebanyak 40 persen. Apabila mobil listrik telah sesuai maka bisa segera diluncurkan dan mendapatkan insentif dari pemerintah.

Selain memberikan kemudahan produk kendaraan mencapai nilai TKDN, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meningkatkan kapasitas produksi secara berkelanjutan serta memberdayakan komponen untuk industri kecil dan menengah.

Mobil listrik pertama yang bakal diproduksi Chery di Indonesia adalah Omoda 5. SUV bertenaga listrik tersebut rencananya akan mulai dirakit pada awal 2024. Sebab telah memenuhi nilai TKDN 40 persen, Chery Omoda memungkinkan untuk dipasarkan dengan harga yang terjangkau dan kompetitif. Diharapkan dengan terpenuhinya TKDN 40 persen pada Omoda 5 bisa mendapatkan insentif dari pemerintah.