2024-12-18 02:08:53
Salah satu rumah menteri di kawasan IKN. Sumber foto: radartarakan.jawapos.comPembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikejar penyelesaiannya hingga akhir tahun 2024. Berbagai proyek penting mulai dari gedung kementerian hingga hunian pejabat tengah memasuki tahap akhir konstruksi.
Ketua Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur IKN dari Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga, memastikan bahwa beberapa gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) akan rampung dalam waktu dekat. Di antaranya adalah Kemenko 1, Kemenko 3, dan Kemenko 4.
“Untuk batch pertama dan kedua, terutama gedung Kemenko, kami optimis selesai pada bulan Desember ini,” ujar Danis di Jakarta dikutip dari Detik.com.
Progres pembangunan per 12 Desember mencatat Kemenko 1 telah mencapai 94,4%, Kemenko 3 sebesar 95,9%, dan Kemenko 4 mencapai 95,4%.
Selain gedung kementerian, kawasan lain seperti Kementerian Sekretariat Negara dan area Sumbu Kebangsaan juga ditargetkan rampung di penghujung tahun ini. Penataan Sumbu Kebangsaan tahap kedua mencakup Plaza Bhineka, Plaza Eksekutif, dan Plaza Yudikatif, yang diharapkan menjadi ikon penting di pusat pemerintahan IKN.
Salah satu fokus pembangunan IKN lainnya adalah Rumah Tapak Jabatan Menteri yang berjumlah 36 unit. Rumah-rumah tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun dan akan melalui tahap serah terima profesional (PHO) sebelum diserahterimakan dari Kementerian PUPR ke Otorita IKN (OIKN) untuk dikelola lebih lanjut.
“Setelah selesai, kami akan masuk tahap pemeliharaan hingga satu tahun ke depan sebelum final hand over (FHO). Saat ini skema serah terima dari kontraktor ke Kementerian PU lalu ke OIKN sedang dibahas,” jelas Danis.
Meski pembangunan rumah untuk menteri sudah hampir selesai, Danis menegaskan bahwa belum ada rencana untuk menambah unit rumah jabatan menteri di IKN. Pihaknya fokus menyelesaikan target yang telah ditetapkan hingga 2028.
“Kami selesaikan dulu apa yang ada. Jika memang nantinya harus ada tambahan, waktu masih tersedia untuk menyiapkannya,” tambahnya.
Selain bangunan utama, kebutuhan dasar seperti pasokan air bersih juga menjadi perhatian. Kapasitas air dari Intake Sepaku yang saat ini sebesar 300.000 liter per detik akan ditambah melalui Bendungan Sepaku dengan volume serupa. Langkah ini dilakukan untuk memastikan suplai air bersih di IKN dapat menjangkau seluruh kawasan.
Di sisi lain, pengelolaan sampah juga memasuki tahap finalisasi. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ditargetkan selesai pada akhir bulan ini. Sistem pengelolaan sampah di IKN mencakup proses pemilahan, pengangkutan, hingga pemrosesan residu yang tidak dapat didaur ulang.
“Kami bagi sampah menjadi tiga jenis: organik, anorganik, dan residu. Semua proses pengelolaan dari hulu ke hilir sudah disiapkan, termasuk tempat pemrosesan sampah residu,” ungkap Danis.
Hingga akhir tahun ini, beberapa proyek strategis di IKN telah selesai dan siap beroperasi. Di antaranya adalah Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sepaku, Embung Mentawir, Embung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), serta Sumbu Kebangsaan sisi Barat dan Timur. Infrastruktur ini diharapkan mendukung IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang modern dan berkelanjutan.
Penyelesaian berbagai proyek besar di IKN menandai langkah signifikan menuju pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta. Dengan target pembangunan hingga tahun 2028, pemerintah terus memastikan progres berjalan sesuai rencana untuk mewujudkan IKN sebagai kota masa depan Indonesia.
Writer