Perbedaan Transmisi AT, CVT, DCT, dan AMT pada Mobil Otomatis

2024-11-14 17:01:51

News Image Ilustrasi Transmisi Otomatis. (foto: autofun.co.id)

Seiring kemajuan teknologi, industri otomotif terus berinovasi menciptakan transmisi yang semakin responsif. Transmisi otomatis kini menjadi pilihan banyak konsumen karena praktis, mudah digunakan, dan efisien dalam konsumsi bahan bakar. 

Kebutuhan akan transmisi otomatis yang praktis, responsif, namun tetap hemat bahan bakar ini mendorong pabrikan untuk menciptakan beberapa jenis transmisi yang tidak membutuhkan pedal kopling.

Secara umum, transmisi otomatis terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan teknologi yang digunakan. Misalnya, transmisi otomatis konvensional dan CVT memiliki perbedaan komponen, walaupun keduanya bekerja secara otomatis. 

Berikut adalah jenis-jenis transmisi otomatis yang banyak digunakan pada mobil di Indonesia, seperti yang dilansir dari Mobil123.com.

1. Transmisi Otomatis Konvensional (Automatic Transmission/AT)

Transmisi otomatis konvensional menggunakan torque converter untuk mengubah tenaga mesin menjadi gerakan dan mengirimkannya ke poros penggerak. Transmisi AT ini paling banyak digunakan di Indonesia pada berbagai jenis mobil, seperti sedan, city car, MPV, dan SUV. 

Umumnya, mobil dari merek Jepang menggunakan transmisi 4 percepatan, sedangkan mobil Eropa cenderung memiliki 7 hingga 9 percepatan yang disesuaikan dengan karakter berkendaranya. 

Komponen utama AT meliputi planetary gear unit, hydraulic control, dan torque converter, serta memungkinkan pengendara untuk memilih gigi tertentu sesuai kebutuhan, seperti untuk menanjak.

2. Transmisi AMT (Automated Manual Transmission)

AMT adalah transmisi manual yang diotomatisasi, menggunakan aktuator elektronik untuk perpindahan gigi. Transmisi ini sering digunakan pada mobil murah dari merek seperti Suzuki (dengan nama AGS) dan Wuling (i-AMT pada model Cortez). 

Meskipun biaya produksinya lebih murah, banyak yang merasa transmisi ini kurang nyaman karena ada jeda saat perpindahan gigi, yang membuat mobil terasa kurang responsif.

3. Transmisi DCT (Dual Clutch Transmission)

Transmisi DCT mirip dengan AMT, namun menggunakan dua kopling untuk perpindahan gigi, di mana satu kopling terhubung dengan gigi ganjil dan satu lagi dengan gigi genap. 

Dengan pengendalian perpindahan gigi oleh ECU, DCT memungkinkan perpindahan gigi yang cepat dan halus, sehingga mengurangi power loss dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. 

Transmisi ini biasanya digunakan pada mobil Eropa, memberikan pengalaman berkendara yang responsif dan seamless, meskipun biayanya lebih tinggi dibandingkan AT.

4. Transmisi CVT (Continuously Variable Transmission)

CVT menggunakan sabuk baja yang menghubungkan pulley primer dan sekunder, yang secara otomatis mengubah rasio sesuai kebutuhan torsi saat berkendara. 

Banyak digunakan pada mobil perkotaan seperti city car dan MPV, CVT mendukung efisiensi bahan bakar dan perpindahan gigi yang halus. 

Namun, CVT kurang andal pada medan berat seperti tanjakan panjang. Beberapa produsen melengkapi CVT dengan safe mode untuk mencegah overheating pada sistem hidrolik dan sabuk baja dalam kondisi tertentu.

Dengan beragam pilihan transmisi otomatis ini, konsumen dapat memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan berkendara.

Baca Juga

Jesika

Jesika

Writer

Semua Berita

4 Tren Motor Baru 2024: Siapa Saja Pendatang Baru di Indonesia?
31 Desember 2024

4 Tren Motor Baru 2024: Siapa Saja Pendatang Baru di Indonesia?

Pasar otomotif roda dua Indonesia semakin ramai pada 2024 de...

Mobil Niaga Tidak Aman untuk Penumpang, Ini Penjelasannya
31 Desember 2024

Mobil Niaga Tidak Aman untuk Penumpang, Ini Penjelasannya

Mobil pikap dan truk yang digunakan sebagai angkutan penumpa...

Mana yang Lebih Unggul? BYD Dolphin Premium atau Wuling Cloud EV
31 Desember 2024

Mana yang Lebih Unggul? BYD Dolphin Premium atau Wuling Cloud EV

Keduanya adalah pilihan yang solid dalam kategori mobil list...

Nio ET9 Signature Edition Ludes Terjual 12 Jam, Harga Tembus Rp1,6 Miliar!
30 Desember 2024

Nio ET9 Signature Edition Ludes Terjual 12 Jam, Harga Tembus Rp1,6 Miliar!

Nio ET9 Signature Edition, mobil listrik premium asal Tiongk...

CBS, ABS, dan RoadSync Perbandingan Fitur Honda PCX 160 2024
30 Desember 2024

CBS, ABS, dan RoadSync Perbandingan Fitur Honda PCX 160 2024

Honda PCX 160 2024 hadir dengan tiga varian CBS, ABS, dan Ro...

7 Jenis Kendaraan Caravan untuk Liburan ala Campervan
30 Desember 2024

7 Jenis Kendaraan Caravan untuk Liburan ala Campervan

Memilih jenis caravan yang tepat sangat bergantung pada kebu...

Yamaha Fazio atau Honda Scoopy? Retro Modern dengan Fitur Kekinian
28 Desember 2024

Yamaha Fazio atau Honda Scoopy? Retro Modern dengan Fitur Kekinian

Keduanya adalah pilihan yang solid di segmen motor matic, se...

Hindari Kebiasaan Sepele Ini yang Bisa Mengubah Macet Nataru Jadi Petaka!
27 Desember 2024

Hindari Kebiasaan Sepele Ini yang Bisa Mengubah Macet Nataru Jadi Petaka!

Dengan sikap yang lebih disiplin, sabar, dan peduli terhadap...

Waspada Kelelahan! Polri Ungkap Titik Rawan di Tol Trans Jawa
28 Desember 2024

Waspada Kelelahan! Polri Ungkap Titik Rawan di Tol Trans Jawa

Polri mengidentifikasi tiga titik lelah di tol Trans Jawa da...

Beda Gaya, Sama Kuat Duel QJ Motor OAO Pro vs Ninja e-1
27 Desember 2024

Beda Gaya, Sama Kuat Duel QJ Motor OAO Pro vs Ninja e-1

QJ Motor OAO Pro dan Kawasaki Ninja e-1 menawarkan pilihan m...